Kamis, 23 Mei 2013

Seporsi Baso, Berapa Modalnya ?


Jangan pernah anggap remeh soal harga modal produk. Jika anda mengacuhkan maka tunggulah, cepat atau lambat, bisnis anda akan tamat. Ini karena banyak pengusaha- pengusaha baso dan umumnya pengusaha kuliner- akhirnya gulung tikar karena jualannya nggak laku. Dan makin diselidiki akhirnya ketahuan musababnya. Harga jual semangkok (satu porsi) kemahalan
.
HPP, Apa Ini ?
Mahalnya harga jual yang dipatok biasanya terjadi karena pelaku bisnis tidak tahu berapa sebenarnya modal yang ia tanamkan dalam satu porsi masakannya . Ketidak tahuan ini- apalagi ditambah minimnya data harga jual pesaing- menyebabkan munculnya harga jual yang tak bisa menjual.
Karena itu HPP haruslah dipahami.
HPP adalah  Harga Popok Penjualan atau modal barang jualan. Ia bukan harga jual melainkan hasil akumulasi dari biaya produksi, biaya ekspedisi dan biaya penjualan. Lalu bagaimana mendapatkan harga jual untuk semangkok baso, misalnya ?
Dalam bisnis baso sebagai sampel, ada tiga komponen modal harus diketahui lebih dulu. Pertama ialah modal pentolan (daging sapi 2 kg, tepung tapioka, veksin, masako, bawang merah dan putih , biaya giling dan transport). Selanjutnya adalah modal kuah (air bersih, ceker ayam untuk kaldu, garam dapur, veksin, minyak wijen, masako sapi, bawang merah dan putih, sambel, kecap, cuka atau jeruk nipis, gas untuk memasak dsb). Dan yang terakhir adalah modal jual (gaji karyawan , sewa tempat dan retribusi).Akumulasi tiga modal di atas jika dibagikan dengan terget penjualan (qty porsi) menghasilkan HPP. Caranya ?
Yang utama ialah menetukan jumlah mangkok dan jumlah pentolan dalam seporsi yang akan dijual sehari atau sebulan. Hasil dari usaha ini kemudian dibagi dengan total modal. Misalkan diketahaui akumalasi modal pentolan, kuah dan penjualan senilai 1.150.000 untuk sehari. Jumlah pentolan dalam semangkok enam biji , akan dujual sehari lima puluh mangkok , maka harga modal semangkok sebesar 3.833 rupiah (1.150.000/300 pentolan).
Nah, berapa harga jual ke konsumen semangkok baso anda, tergantung dari berapa laba bersih yang anda inginkan sebulan. Tetapi patokan terpenting ialah bahwa harga jual minimal sama dengan harga jual pesaing. Kemudian harga yang ditetapkan sebaiknya ganjil supaya terkesan lebih murah tapi tak murahan.
Misal jumlah pentolan seporsi adalah 6 buah. Supaya berkesan murah harga ditetapkan tujuh ribu rupiah. Jumlah pentolan enam dengan harga tujuh ribu rupiah terkesan murah dibanding jika harga jual dibandrol 9.000.
Dijamin, bisnis kuliner yang anda lakoni takkan merugi dengan hitungan sederhana itu.
Kecuali anda pemboros.

pustaka:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/05/22/seporsi-baso-berapa-modalnya--558415.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar