Rabu, 22 Mei 2013

Bosen di Suruh-suruh





Pertanyaan diatas, sepertinya pernah hinggap di pikiran semua orang. Untuk sebagian, ini pertanyaan iseng yang hanya akan ditanggapi dengan selintas lalu. Untuk sebagian lainnya, pertanyaan ini menetap sejenak dan membuahkan banyak pertanyaan lanjutan seperti “bisnis apa?”, modalnya darimana?”, “nanti kalo gagal gimana?”, yang biasanya diakhiri dengan pernyataan, “batal aja deh, ribet..”.  Tapi untuk sebagian kecil yang membiarkan pertanyaan tersebut tetap dalam benak, hanya ada satu pertanyaan yang menyertai, “Bisa mulainya ngga ya?”..
Memutuskan untuk memulai bisnis adalah salah satu pilihan besar yang akan kamu buat dalam hidup. Biasanya ini tidak akan semudah memulai sebuah pekerjaan baru. Sebab tekanan dan resiko selalu akan menanti. Tetapi ketika berhasil melewatinya dan mencapai kesuksesan, maka kepuasan besar juga menantimu di ujung cerita. Memulai bisnismu sendiri sebenarnya adalah tantangan yang menarik. Bisa jadi, itu merupakan kunci yang akan membuka potensi dirimu yang sebenarnya dalam hidup. Mari mulai bermimpi tentang bisnis yang ingin kau usahakan..

Banyak dari kita yang  berpendapat, bahwa bisnis akan dapat dibangun dan dijalankan dengan kekuatan yang besar. Sesungguhnya tidak selalu demikian, kita  dapat mulai melangkah dari hal sederhana. Toh, semua hal besar pasti dimulai dari hal kecil. Contohnya, misalkan kamu adalah murid yang ahli dalam pelajaran matematika, mungkin kamu bisa mulai untuk memberikan kursus privat matematika atau membuat usaha jasa kursus bimbingan belajar yang berfokus pada matematika.

Jangan tenggelam terlalu cepat. Jangan masuk terlalu dalam waktu terlalu singkat. Dalam kenyataannya, bisnis yang membutuhkan banyak uang untuk modal menjalankannya, tentu memiliki resiko yang besar. Bila kamu sedang berada dalam sebuah ketidakpastian, ada baiknya memilih sesuatu yang tidak melibatkan pembelian peralatan dan material yang mahal.
Seperti contoh sederhana, kantin kecil di dalam mobil hanya butuh beberapa peralatan pokok dan transportasi. Wartawan lepas mungkin hanya membutuhkan meja, komputer, telepon genggam, dan koneksi internet yang makin banyak tersedia hari-hari ini. Pertimbangannya adalah bila menggunakan banyak uang, dapatkah uang ini dikembalikan bilamana kegagalan yang terjadi? Bukan berarti menjadi berpikir negatif, hanya mencoba tetap realistis.

pustaka:
 http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/05/20/bosen-di-suruh_suruh-561929.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar