Rabu, 08 Mei 2013

Muda, Berwirausaha. Kenapa Tidak?




Gratisan Musik








Ada banyak jalan menuju kesuksesan, salah satunya adalah lewat jalur perniagaan. Bahkan, tujuh dari sembilan kunci rezeki ada pada perniagaan, perdagangan atau wirausaha. Kewirausahaan (enterpreunership) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. (Suryana, 2009)

Indonesia adalah negara yang kaya raya. Alamnya luas terbentang dari Sabang sampai Merauke, dengan berbagai kekayaan dan potensi didalamnya. Multatuli menamainya dengan Zamrud Khatulistiwa. Meskipun begitu Indonesia juga tercatat sebagai negara termiskin ke 68 di dunia (Kompas Forum, 2012). Sebuah kontradiksi mengingat banyak negara-negara lain yang miskin secara sumber daya alam, dibuktikan dengan tanah tandus dan sumber daya minim namun justru maju secara ekonomi, teknologi, dan peradaban. Sebut saja Jepang, Singapura, Brunei, dan lain sebagainya. Kuncinya, wirausaha. Negara-negara kecil ini berubah menjadi macan dunia karena sebagian besar warganya berprofesi sebagai wirausahawan. Ya, diawali dengan berwirausaha.

Berbagai survei menyatakan bahwa kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh kekurang-tertarikan warganya untuk berusaha dan bekerja. Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan mengatakan bahwa secara teori suatu negara dikatakan maju jika minimal mempunyai pengusaha sebanyak 2% dari total jumlah penduduk. Sedangkan Indonesia, baru 1,56% dari total jumlah penduduk. Tentu saja angka ini masih jauh jika dibandingkan dengan negara maju, Amerika 12%, Jepang 10%, dan Singapura 7%.

Faktor sejarah yang menyatakan bahwa bangsa ini dahulu adalah bekas daerah jajahan, dimana saat itu pengusaha tak terlalu dihargai dibandingkan pegawai, telah mengubah mindset sebagian orangtua pada zaman itu. Menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi agar menjadi pegawai atau PNS. Bukannya tidak benar, namun lapangan pekerjaan untuk pegawai sangatlah sedikit. Apalagi jika dikorelasikan dengan kebutuhan masyarakat masa kini. Semakin banyak orang yang lulus dari instansi pendidikan, namun lapangan pekerjaan hanya terbatas itu-itu saja. Itupun bagi yang berpendidikan, bagaimana dengan yang tak sempat merasakan nikmatnya bangku sekolah? Mereka juga butuh kehidupan, mereka butuh makan, dan mereka butuh pekerjaan.

Muda, Mengapa Harus Berwirausaha?
Pemuda seringkali diidentikkan dengan sekumpulan orang dengan semangat yang menyala-nyala, manusia yang masih segar dan intelektual untuk menghasilkan ide-ide baru dan cemerlang. Bukan main-main, jumlah pemuda di Indonesia sangatlah fantastis. Dalam Republika.co.id, dikatakan bahwa jumlah Pemuda saat ini kurang lebih 69 juta dengan rentang tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Dengan potensi jumlahnya yang luar biasa tersebut, seharusnya negara ini menjadi negara paling maju di dunia.

Memulai untuk berwirausaha bukanlah sesuatu yang sulit, namun juga tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Mengapa harus pemuda? Pemuda, dengan idealisme tinggi dan sifatnya yang dikenal pantang menyerah adalah SDM yang luar biasa. Dengan membelajarkan kewirausahaan kepada pemuda, akan menambah keterampilannya. Pemuda akan terbelajarkan mengenai pantang menyerah, karena wirausaha bukanlah masalah kaya atau miskin, namun gigih dan tekun. Wirausaha membutuhkan kesabaran, inovasi dan ide baru, serta semangat menyala-nyala untuk terus menancapkannya dalam dada. Semua itu ada dalam diri pemuda.
Ada beberapa alasan logis mengenai mengapa selagi muda perlu untuk berwirausaha.
1. Belajar untuk pantang menyerah
Seseorang yang mulai berwirausaha akan banyak belajar mengenai kesabaran dan pantang menyerah.
2. Melatih rasa tanggung jawab
Dengan memiliki suatu usaha, seseorang akan terikat dengan dirinya sendiri dan orang lain. Mengenai modal yang digunakan, mengenai kepercayaan konsumen dan kelayakan produk/jasa yang ditawarkan, mengenai eberanian untuk mengambil resiko, mengenal untung-rugi dan laba.
3. Berlatih Mandiri dan Membantu perekonomian keluarga
Tak harus terdesak baru bertindak, ungkapan ini mungkin cocok untuk pemuda yang ingin hidup mandiri. Apalagi untuk mereka yang secara ekonomi kurang beruntung, wirausaha bisa menjadi jalan untuk meraup rezeki. Tentu saja tidak menutup kemungkinan bahwa yang berpunya juga memiliki usaha. Justru, diharapkan pemuda yang terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, mampu memberikan kontribusi lebih bagi lingkungan.

Wirausaha, Bentuk Kepedulian terhadap Bangsa
Seperti yang telah dijelaskan dalam pendahuluan, bangsa ini adalah bangsa yang besar dengan sumber daya yang luar biasa. Namun, keluarbiasaan itu akan menjadi biasa saja apabila tidak ada sumber daya manusia yang mampu mengelolanya dengan baik. Karenanya, berwirausaha merupakan langkah yang tepat bagi para pemuda sebagai wujud kepedulian terhadap bangsanya.

Bayangkan jika ada 100 pemuda di Indonesia, yang masing-masing bisa mendirikan usaha dan membuka lapangan kerja untuk 10 orang. Maka, 1000 orang tidak akan menganggur lagi. Bukankah salah satu proyek terbesar negeri ini adalah mengentaskan kemiskinan dengan cara menuntaskan masalah pengangguran? Apalagi, jika seluruh pemuda di Indonesia memiliki visi besar untuk menjadikan Indonesia negeri yang benar-benar maju. Tak diragukan lagi, dalam kurun waktu kurang dari lima tahun, bukan hal yang mustahil negeri ini lebih unggul dari Amerika Serikat. Tentu saja, dibarengi dengan usaha dan doa yang maksimal.

Masih Muda, Bagaimana Memulai?
Tak perlu takut untuk memulai, tak perlu takut untuk gagal. Penemu bohlam, Thomas Alfa Edison mengatakan bahwa bohlam lampunya berhasil setelah 99 kali gagal. Ada beberapa kiat bagi para pemuda penerus bangsa untuk memulai berwirausaha, antara lain:
1. Niat. Niat sangatlah penting dalam memulai suatu pekerjaan. Niatkan dengan sungguh-sungguh untuk belajar berwirausaha.
2. Membaca biografi wirausahawan sukses. Hal ini akan memacu motivasi dan semangat kita.
3. Berdiskusi dengan wirausahawan yang sudah sukses. Bertanya langsung dengan ahlinya akan menambah pengetahuan kita.
4. Memulai dengan hal kecil yang sederhana. Memulai dengan hal-hal yang ada di sekitar kita, misalnya berjualan makanan di sekolah.
5. Percaya diri. Salah satu modal terpenting yang harus dimiliki seorang wirausahawan adalah rasa percaya diri dan promosi. Tanpanya, produk/jasa yang ditawarkan tidak akan dilirik konsumen.

PENUTUP
Bangsa ini akan menjadi besar di tangan para pemuda. Salah satu indikator negara maju adalah negara tersebut terbebas dari kemiskinan dan pengangguran. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan generasi muda. Jika seluruh generasi muda secara sadar mulai merintis jiwa wirausahanya, perekonomian negara akan mandiri. Potensi dan semangat jiwa muda harus disalurkan untuk hal-hal positif yang bermanfaat bagi banyak orang. Kalau bukan, kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mari berwirausaha!

pustaka:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/05/08/muda-berwirausaha-kenapa-tidak-558451.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar