Gratisan Musik
Suatu hari seorang mahasiswa mengalami kisah yang begitu memilukan.Pagi itu di kampus sang pacar meminta untuk putus tanpa sebab yang jelas, Dengan luka hati yang menganga ia keluar dari gedung kampus, namun saat selangkah menuju keluar gedung, seorang teman mengajaknya untuk melihat nilai ujian dipapan pengumuman. Dengan harap-harap cemas ia mencari nilai yang sesuai dengan nim dan namanya. Ia sangat terkejut karena terpampang jelas di papan, nilainya D. Nilai D sama dengan belum lulus dan harus mengulang kembali di semester selanjutnya.
Luka di putus pacar belum usai, ditambah lagi nilai yang jelek. Ia menarik nafas panjang dan mengusap dada, mencoba menguatkan langkah menuju ke rumah. Saat hendak menaiki motor, datang sms dari sahabatnya. “Pengumuman beasiswa udah diumumkan, ada 40 orang yang diterima. Langsung liat di ruang tata usaha”.
Ia pun setengah berlari, berharap ada keajaiban setelah dua peristiwa yang menyesakkan dada. “Ya Allah mudah2an lulus” teriaknya dalam hati.
Saat melihat kertas berisi daftar yang dapat beasiswa, ia fokus pada 10 bari pertama, nggak ada namanya, lanjut ke 10 baris kedua, ternyata… tetap tak ada namanya. 10 baris ketiga juga tak ada, sampai 10 baris terakhir, akhirnya.. ada nama temannya yang sms tadi. Sedangkan namanya tak ada.
Tiga ujian berat dalam hidupnya datang bertubi-tubi di hari yang sama. Ia pun pulang ke rumah orang tuanya. Di rumah, sang ibu yang melihat raut muka kesedihan sang anak bertanya, “Ada apa nak? Nampaknya kamu punya masalah?”. Akhirnya keluarlah semua curahan hatinya yang sedang sedih dan galau.
Sebelum menanggapi, sang ibu memintanya untuk berwudhu, ganti pakaian, lalu sang ibu menyiapkan makanan kesukaan sang anak. Udang tepung goreng plus tumis kangkung.
Setelah selesai ganti baju, sang anak langsung menyantap makanan kesukaannya. Setelah selesai makan dan emosi sang anak mulai mereda, sang ibu menyodorkan tepung, udang yang masih basah, kangkung, juga bumbu lainnya. “Nak, mau nggak makan udang yang masih basah ini? Atau kangkung yang masih segar ini?” Tanya sang ibu.
“Ih mamah, pahit kali. Saya sedang banyak masalah bukannya mamah bantu menenangkan” jawab sang anak sambil mengerutkan dahinya.
“Nah, begitu juga dengan masalahmu nak. Kalau kau rasakan satu per satu masalah itu pasti begitu pahit dan berat. Namun kalau kau pandai meraciknya, semua masalah itupun akan senikmat udang goreng dan tumis kangkung kesukaanmu. Nak, kita tidak bisa menghindar dari masalah yang sudah terjadi, kita hanya bisa memaknai masalah dengan sikap terbaik kita”.pustaka:
http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/05/23/hadapi-masalah-dengan-ikhlas--558603.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar