Senin, 30 Desember 2013

catatan dari CATATAN



2014, Ayo Berwirausaha!

 

Wirausaha semakin menjadi primadona dan cita-cita banyak orang seiring dengan ketatnya persaingan di dunia kerja. Ya, menciptakan lapangan kerja sendiri melalui wirausaha sesungguhnya merupakan langkah mulia, selain sebagai sumber pendapatan sendiri, juga memberikan mata pencaharian bagi orang lain.
Kini, tak terbilang jumlah wirausahawan di Indonesia. Banyak yang sudah sukses, banyak yang masih berjuang dan ada pula yang belum apa-apa sudah merasa ingin menyerah. Ternyata berwirausaha tak semulus bayangan orang, meski juga tak sesulit yang dibayangkan sebagian orang. Ya, ngapain selalu ‘membayangkan’ untuk berwirausaha, orang yang gamang berwirausaha pasti bingung sendiri, takut berlebihan atau terlalu ribet dengan berbagai perhitungan.
Namun, bagi mereka yang jeli melihat peluang dan berani menerima tantangan, berwirausaha bukan hal yang menakutkan, justru mengasyikkan. Tengoklah di penghujung tahun 2013 ini, seperti halnya momen menjelang pergantian kalender di tahun-tahun sebelumnya, bermunculan pedagang-pedagang terompet menawarkan dagangannya.
Kreatifitas Menjadi Kunci
Jangan pernah sepelekan jenis usaha ini. Mungkin mereka terlihat biasa saja dengan berjualan di pinggir jalan, atau dengan menggenjot sepeda atau malah mendorong gerobak sebagai lapaknya. Tapi sesungguhnya mereka adalah orang-orang luar biasa.
Bagi yang membuat atau memproduksi aneka ragam terompet, kreatifitas adalah kunci utama. Jika model terompet hanya begitu-begitu saja, mungkin orang tak akan tertarik membeli. Maka dibutuhkan sentuhan tangan kreatif untuk membuat aneka bentuk terompet seperti bentuk naga, keong, ular, bebek dan aneka warna-warni topi kerucut untuk menyemarakkan momen pergantian tahun.

Bagi yang sekedar mengambil dari perajin dan menjualnya secara asongan, dibutuhkan juga kreatifitas dan keuletan untuk bisa menjual terompet sampai habis sebelum tahun berganti. Ya, jenis dagangan ini sangat unik, bisa sangat laris terjual sebelum malam pergantian tahun pada 31 Desember malam. Dan beresiko tidak akan laku setelah melewati pukul 00.00 yang menandakan bahwa tahun telah berganti. Apalagi jika malam tahun baru diwarnai hujan, tentu butuh kiat-kiat tertentu untuk bisa menghabiskan terompet-terompet tersebut. Sungguh sebuah usaha yang menantang.
“Dengan usaha ini tiga anak saya bisa sekolah,” demikian ucapan seorang perajin dan pedagang terompet yang masih terngiang di telinga saya ketika dua tahun lalu kami berbincang.
Luar biasa. Orang-orang yang berkecimpung di usaha terompet ini seolah tak pernah kapok dari tahun ke tahun menggeluti usaha ini. Keuntungan besar pastinya hanya bisa diperoleh dengan kreatifitas dan kerja keras.
Menyelami Bisnis Basah
Salah satu bentuk kreatifitas usaha, saya temukan pula saat saya sejenak berkunjung ke obyek wisata Pantai Glagah, Kulonprogo, beberapa waktu lalu. Beberapa orang di sana jeli melihat peluang membuat area kolam renang anak yang aman sekaligus membuka penyewaan kamar mandi dan toilet. Inilah jenis bisnis basah yang benar-benar basah.
Salah satu penyedia jasa kolam rengan dan kamar mandi terlihat unik dengan memasang daftar tarif yang bisa memancing senyum orang yang membacanya. Tarif untuk renang di kolam buatan itu hanya tiga ribu rupiah. Sedangkan untuk bilas dikenakan tarif dua ribu rupiah, mandi dua ribu rupiah, buang air kecil seribu rupiah dan ganti baju seribu rupiah. Jika anda mengecer untuk tiap jasa tentu saja tarifnya harus sesuai dengan daftar tersebut. Tapi tenang saja, kan ada paket lima ribu rupiah untuk renang plus kegiatan bilas, mandi dan sebagainya di kamar mandi. Wah, benar-benar kreatifitas unik untuk bersaing dengan jasa serupa yang berdekatan lokasinya.
Dari usaha yang terkesan biasa itu, ternyata bisa membuka lapangan kerja untuk beberapa orang lainnya, seperti petugas pembersih kolam renang, penjaga toilet dan ada yang menjual peralatan mandi seperti sabun mandi dan shampo.



Belajar dari Perjuangan Penjual Es Keliling
Kendala berwirausaha yang terbesar adalah pada diri sendiri. Tanpa kemauan kuat dan tekad besar bisa saja seseorang akan gagal sebelum mencoba. Begitu juga rasa malu dan gengsi bagi sebagian orang untuk menekuni jenis usaha tertentu. Hmm, mau maju kok malu ya?
Perjumpaan saya dengan seorang penjual es krim keliling di pelosok Sulawesi Tenggara, tepatnya di Bombana, menyadarkan saya tentang arti perjuangan hidup dan kemauan keras untuk berusaha. Bermula dari iseng menanyakan plat nomor motornya yang memakai kode “DD” bukannya “DT” yang lazim dipakai kendaraan di Sulawesi Tenggara. Pria itu menjawab bahwa ia memang berasal dari daerah Bulukumba di Sulawesi Selatan.
Butuh waktu tiga hari baginya menuju Bombana dengan mengendarai motor, karena diperlukan juga perjalanan laut naik kapal kayu dan singgah bermalam di Kabupaten Kolaka yang jaraknya masih beratus kilo meter lagi ke arah Bombana.
Ia menjadi satu-satunya penjual es krim keliling di ibu kota Kabupaten Bombana dan tiap hari dagangannya selalu habis diserbu anak-anak sekolah hingga pegawai kantoran. Ia mematok harga seribu rupiah untuk satu es krim.
“Mereka suka dengan kerupuknya,” tutur pria itu.
Kini di Bombana dia sudah mulai memiliki rumah walau sederhana dan membangunnya sedikit demi sedikit. Rumah tempat ia tinggal dan juga tempat ia memproduksi sendiri es krim beserta kerupuknya yang terasa unik di lidah. Padahal ia mengaku belum pernah mengunjungi daerah tersebut sebelumnya. Inilah buah manis dari tekad dan kerja kerasnya.


Ayo Make it Real!
Mencerna kembali kisah-kisah para pelaku wirausaha, dan berbincang langsung dengan mereka, seolah membangkitkan semangat untuk menapak sukses mereka. Pengalaman mereka yang luar biasa bisa menjadi pelajaran berharga bagi siapapun.
Mereka adalah orang-orang yang sudah menjadikan sesuatu menjadi nyata, Make it Real, seperti halnya slogan Kratingdaeng. Mengubah sesuatu hal yang biasa menjadi luar biasa. Anda tidak bisa mencap seseorang penjual asongan itu adalah seorang yang susah dan tidak berdaya, cobalah berbincang sejenak dengan mereka jika ada kesempatan. Bisa jadi mereka adalah orang-orang luar biasa yang sudah nyaman dengan cara mereka mendapatkan nafkah.
Mungkin saya dan banyak lagi orang-orang memiliki ketertarikan berbisnis dan bercita-cita melakukan wirausaha, tetapi sering terkendala oleh sebab-sebab dari diri sendiri. Terlalu banyak ide tanpa realisasi, terlalu banyak rencana tanpa pelaksanaan, dan terlalu banyak ini-itu yang akhirnya gagal terwujud. Calon wirausawahan itu banyak di negeri ini. Tapi para calon itu masih terkungkung dalam label “calon” meski sudah bolak-balik ikut seminar kewirausahaan, dan bolak-balik mendapat sentuhan motivator.
Beberapa jam lagi tahun 2013 akan berakhir. Keburu tahun habis, mungkin tak sedikit yang belum sempat merealisasikan mimpinya menjadi wirausahawan sukses. Memang mimpi kesuksesan itu tak semudah meniup api pada lilin yang menyala. Butuh proses panjang dari mulai niat, tekad, kreatifitas dan kerja keras mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.
Tahun 2014 sudah di ambang pintu, setiap orang punya resolusi, setiap orang punya cita-cita, dan keinginan saya memiliki usaha sendiri yang sukses seharusnya bisa mulai terwujud ketika saat jari-jari saya mengetikkan kata-kata dalam artikel ini, semangat saya ikut membuncah sedikit demi sedikit. Make it Real, mewujudkan mimpi dan ide menjadi nyata. Itulah yang harus saya lakukan saat sinar matahari mulai menyinari tahun 2014.

Selamat tahun baru 2014. Salam sukses.

sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/31/2014-ayo-berwirausaha-624162.html/unduh/31/2013

Minggu, 29 Desember 2013

catatan2

Goals Setting and Planning

 

Jika kita ingin bepergian maka hal pertama yang harus ditetapkan yaitu tujuan perjalanan. Demikian pula dengan manajemen organisasi. Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses manajemen. Tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang dan manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:
1. Spesifik : maksudnya tujuan harus sesuatu yang clear sehingga jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh.
2. Realistis : maksudnya tujuan harus bisa dicapai, bukan sekedar angan-angan
3. Terukur : maksudnya tujuan memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya.
4. Berbatas waktu : maksudnya tujuan harus mempunyai batas waktu sebagai target, dan kapan tujuan tersebut harus bisa dicapai.
Setelah tujuan ditetapkan maka langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana untuk mencapai tujuan. Perencanaan ini sangat penting sehingga muncul ungkapan ” gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan”. Perencanaan atau planning dilakukan dengan memikirkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapat hasil yang optimal. Oleh karena itu perencanaan merupakan sebuah keniscayaan, sebuah keharusan di samping sebagai sebuah kebutuhan. Segala sesuatu memerlukan perencanaan. Rasulullah SAW bersabda :
”Jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya, maka jika pekerjaan tersebut baik, ambillah dan jika perbuatan itu jelek, maka tinggalkanlah” (HR Ibnul Mubarak)
Konsep manajemen Islam menjelaskan bahwa setiap manusia (bukan hanya organisasi) hendaknya memperhatikan apa yang telah diperbuat pada masa yang telah lalu untuk merencanakan hari esok. Dalam Al Qur’an Allah berfirman :
” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
(Q.S. Al Hasyr : 18)
Ayat ini menjelaskan bahwa perencanaan yang akan dilakukan harus disesuaikan dengan keadaan keadaan situasi dan kondisi pada masa lampau, saat ini, serta prediksi masa datang. Oleh karena itu untuk melakukan segala perencanaan masa depan, diperlukan kajian-kajian masa kini.
Rencana yang baik harus memenuhi sifat-sifat RHUMBA sebagai berikut:
1. Realistic : sesuai kenyataan yang ada, bukan sesuatu yang bersifat impian atau angan-angan.
2. Humanistic : mempertimbangkan semangat, perasaan dan dampak pada orang-orang yang terlibat dalam program itu.
3. Understandable : dapat dipahami oleh seluruh anggota tim kerja dan manajer yang akan bertanggung jawab.
4. Measurable : dapat diukur menggunakan indikator pengukuran yang tepat guna mengevaluasi keberhasilan, peninjauan-ulang, dan tindakan perbaikan di waktu mendatang.
5. Behavioral : dapat dipecah dan dideskripsikan sampai kepada rencana tindakan menggunakan formula 5W-2H
6. Achievable : mampu mencapai target yang ditetapkan. Penetapan target harus bersifat realistik namun menantang, sehingga pencapaian target itu melalui suatu semangat kerja yang menantang (challenging spirit).
Jika ciri-ciri di atas telah dimiliki maka prinsip yang berlaku adalah “berhasil merencanakan berarti merencanakan keberhasilan”.

sumber:
 http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/12/29/goals-setting-and-planning--623528.html/28/12/2013

Sabtu, 28 Desember 2013

1 disenja

saya PERCAYA atas hal2 kecil yg saya HADAPI,  sebagai akumulasi +an ASET.

Dan, saya MENABUNGnya, untuk "sesuatu" yg saya PERCAYA
..


sesuAtu,
yg harus saya PERCAYA,
atas peristiwA ApA sAjA, yg terjAdi pada saya,

nanti !


0 disenja

saya PERCAYA akan segala Hal yg sudah atau belum terjadi, pada keHIDUPan saya

sebab, 

saya PERCAYA atas keHIDUPan saya

 

 



Jumat, 27 Desember 2013

Hakikat Ilmu Ekonomi Regional


  1. Ilmu ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi dalam bahasan ilmu ekonomi tradisional.

  2. Ilmu ekonomi regional memiliki kekhususan dalam menjawab pertanyaan where, yaitu tentang di mana lokasi dari suatu kegiatan yang seharusnya, namun tidak menunjuk pada lokasi konkret.

  3. Ilmu ekonomi regional pada umumnya memiliki tujuan yang sama dengan teori ekonomi umum, yaitu full employment, economic growth, dan price stability.

  4. Ilmu ekonomi regional bermanfaat untuk membantu perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam memilih lokasi.

  5. Pada implementasi fisik di lapangan, ilmu ekonomi regional harus diimplementasikan dengan cabang ilmu lain yang cocok dengan kegiatan yang akan dilakukan.

  6. Ilmu ekonomi regional murni membicarakan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah. Terdapat 2 kelompok ilmu yang lazim menggunakan ilmu ekonomi regional sebagai peralatan analisis. Regional science adalah gabungan berbagai disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisis kondisi suatu wilayah dengan menekankan analisisnya pada aspek-aspek sosial ekonomi dan geografi, sedangkan regional planning yang lebih menekankan analisisnya pada aspek-aspek tata ruang, land use (tata guna lahan) dan perencanaan (planning).

  7. Ilmu ekonomi regional dan ekonomi pembangunan mempunyai sasaran yang sama, yaitu mencari langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat, akan tetapi, keduanya berbeda terutama karena luas cakupannya.

  8. Hampir semua disiplin ilmu berguna dalam perencanaan pembangunan. Ilmu ekonomi regional dapat berperan dalam penentuan kebijakan awal, seperti menyarankan komoditi atau kegiatan apa yang perlu dijadikan unggulan dan di wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.

  9. Sampai saat ini, para ahli ekonomi regional masih memiliki pandangan yang berbeda tentang materi apa saja yang termasuk dalam kategori ilmu ekonomi regional. Namun, cakupan ilmu ekonomi regional tidak mungkin dibahas lepas dari induknya, yaitu teori ekonomi umum (terutama cabang ekonomi makro dan ekonomi pembangunan). Berbagai ahli mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang cakupan ilmu ekonomi regional.


Konsep Wilayah (Region)

  1. Ilmu ekonomi regional muncul sebagai kritik dari beberapa ahli ekonomi yang tidak puas akan analisis ilmu ekonomi tradisional yang mengabaikan penggunaan konsep space (ruang). Menurut Budiharsono (2001: 13) analisis ilmu ekonomi berada pada alam tanpa ruang (spaceless world). Ilmu ekonomi regional tampil dengan memberikan tekanan analisisnya pada penerapan konsep space (ruang) dalam menganalisis masalah-masalah yang berhubungan dengan sosial ekonomi dan sosial.

  2. Unsur-unsur ruang yang terpenting adalah jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran (skala). Unsur-unsur tersebut secara bersama-sama menyusun unit tata ruang yang disebut wilayah (region). Untuk menerapkan unsur ruang (space) tersebut, ilmu ekonomi regional menggunakan konsep wilayah (region) yang dapat diformulasikan sesuai dengan kebutuhan analisis.

  3. Menurut Glasson (1977) ada dua cara pandang yang berbeda tentang wilayah yaitu cara pandang subjektif dan cara pandang objektif. Glasson (1977) membedakan wilayah berdasarkan kondisinya atau berdasarkan fungsinya. Menurut Haggett (1977) ada 3 jenis wilayah, yaitu wilayah homogen (homogenous regions), wilayah nodal (nodal regions) dan wilayah perencanaan (planning or program regions).

  4. Budiharsono (2001: 14) mendefinisikan wilayah sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu yang bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah juga dapat diartikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau fungsional (Adisasmita, 2005: 86).

  5. Dalam analisis ekonomi regional beberapa konsep wilayah (region) yang lazim digunakan, yaitu (1) Wilayah Homogen (Homogeneous Region); (2) Wilayah Nodal (Nodal/Polarized Region); (3) Wilayah Administratif; dan (4) Wilayah Perencanaan (Planning Region).

  6. Friedmann dan Alonso (1964) membuat 4 (empat) klasifikasi wilayah pembangunan, yaitu (1) metropolitan regions; (2) development axes; (3) frontier regions; (4) depressed regions. (Adisasmita, 2005: 93) 


    pustaka:

    http://massofa.wordpress.com/2008/03/03/konsep-ekonomi-regional/unduh27/12/2013


     

     

Kamis, 26 Desember 2013

catatatan2

Tips Berada di Tengah Pihak yang Beda Pendapat

 

Dalam UUD RI 1945, Pasal 28E Ayat (3) disebutkan bahwa, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Olehnya itu, jelaslah bahwa kebebasan berpendapat telah mendapat ruang dalam konstitusi di negara kita ini. Jaminan konstitusi kita atas kebebasan berpendapat yang kemudian menjadikannya hak atas setiap orang de negeri ini sekiranya sebagai wujud kemajuan paham kebangsaan kita.
Saat ini, dengan konsep pemikiran di atas, jelas akan menggambarkan keadaan dimana orang-orang akan lebih leluasa dalam memberikan pendapat, ide dan gagasan. Kesemuanya itu biasanya di kemas dalam bentuk kritik dan saran.
Dalam kehidupan keseharian kita, cukup mustahil rasanya jika kita tak pernah menemui orang yang berbeda pendapat. Baik perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih. Nah, lantas bagaimana sikap kita seharusnya ketika kita berada atau menyaksikan perbedaan pendapat di antara dua orang atau lebih itu?. Berikut mungkin tips atau langkah-langkah yang mestinya anda lakukan:
  1. Sedapat mungkin jauhi orang-orang yang terlibat perbedaan pendapat: bukan tidak mungkin perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih akan berakhir dengan pertengkaran. Bukan pula tidak mungkin perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih hanya akan akan mempengaruhi hubungan kita renggang. Baik kepada salah satu di antara mereka atau bahkan bisa jadi kepada kedua belah pihak. Sebagai contoh, Si A dan Si B terlibat perbedaan pendapat. Si A dan Si B ini masing-masing adalah teman anda. Jika anda hadir di tengah-tengah perbedaan pendapat mereka, kemudian anda tidak memberikan solusi atau pembelaan atas pendapat mereka. Bisa jadi Si A misalnya, akan memusuhi anda karena dia merasa anda tidak membela pendapatnya. Begitu juga Si B, bisa saja juga merasa kecewa karena ia tidak mendapat pembelaan dari anda saat itu. Maka, andalah jadi korban perbedaan pendapat mereka. Inilah salah satu kemungkinan yang bisa saja terjadi. Maka dari itu, usahakan jauhkan diri anda dari orang yang sementara berdebat karena perbedaan pendapat.
  2. Sadari terus posisi anda: jika sampai anda ternyata tidak bisa menghindarkan diri dari orang-orang yang sementara berbeda pendapat, sebaiknya langkah yang paling baik untuk anda tempuh adalah anda jadi pendengar setia saja. Dalam hal ini, anda haruslah senantiasa menyadari posisi anda. Bahwa anda bukanlah bagian dari mereka yang sementara berbeda pendapat. Maka dari itu, usahakan anda diam saja dan dengarkan saja apa yang mereka tuturkan. Kiranya, biarkan saja mereka mengemukakan pendapat mereka masing-masing. Tanpa ada campur tangan dari anda. Hal ini jauh lebih baik, sebab bisa jadi kalau anda ikut terlibat dalam perdebatan itu, anda tidak bisa mengendalikan diri dan tidak bisa berlaku adil.
  3. Jadilah penengah yang adil: ketika terjadi perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih, kadang kedua belah pihak tidak ada satupun yang mau mengalah. Maka, untuk menghindari perdebatan panjang dalam perbedaan pendapat, berdasarkan situasi dan kondisi, anda di tuntut untuk menjadi penengah. Hal ini sangat mungkin terjadi. Jika sampai itu yang terjadi, maka alangkah baiknya anda masuk menjadi penengah yang adil. Dalam artian, anda disini masuk sebagai seorang penengah dengan tidak memihak pada pendapat salah satu pihak yang terlibat perbedaan pendapat. Masuklah sebagai penengah dengan memberikan pemahaman kepada kedua belah pihak. Pemahaman dari anda tentunya bisa saja dengan menyentuh substansi atau inti masalah dari apa yang di perdebatkan oleh kedua belak pihak. Atau boleh jadi, anda  hanya memberikan pemahaman kepada keduanya kalau ternyata perdebatan dan perbedaan pendapat mereka itu hanyalah sia-sia. Dengan dasar dan pemahaman yang kuat lagi rasional dari anda. Kemudian dengan usaha anda untuk tidak memihak pendapat salah satu pihak yang terlibat perbedaan pendapat. Maka kemungkinan besar posisi anda pada saat anda jadi penengah akan di terima oleh kedua belah pihak, sehingga perbedaan pendapat dan perdebatan di antara mereka itu akan segera berakhir. Dalam posisi ini, jangan sekali-kali anda masuk sebagai perusak. Sebab bisa jadi, sadar atau tidak sadar, ternyata keberadaan anda membuat perdebatan dalam perbedaan pendapat kedua belah pihak justru semakin meruncing dan memanas.
  4. Terus Ingatkan Keduanya: Terkadang selama kedua belah yang pihak terlibat perdebatan atas dasar adanya perbedaan pendapat itu, ada salah satu pihak yang keliru dalam mengemukakan pendapatnya. bahkan tak jarang ada yang salah dalam mengemukakan sumber teori atau gagasan. Pun barangkali ada yang bahkan menyalahi kaidah dan tata cara mengemukakan pendapat. Jika sampai hal ini terjadi, anda yang mengetahui kesalahan itu sedapat mungkin mengingatkan pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Dengan begitu, perdebatan atas nama perbedaan pendapat oleh kedua belah pihak dapat berjalan sehat tanpa ada pihak yang emosi atau menyulut kemarahan pihak lain.
  5. Tinggalkan: hampir sama dengan poin pertama. Namun bedanya, dalam posisi ini anda sebenarnya terlanjur berada dan terlibat langsung dalam perbedaan pendapat. Jika dalam posisi ini anda kemudian merasa perbedaan pendapat di antara mereka yang juga melibatkan anda sebagai penengah atau bahkan hanya sebagai pendengar saja, ternyata anda rasa hanya akan menghasilkan sesuatu yang sia-sia. Maka sudah sebaiknya anda tinggalkan saja arena perdebatan atas nama perbedaan pendapat itu. Biarkan saja mereka nantinya yang mencari solusi bagaimana akhir perdebatan itu. Anda jangan sama sekali berani dan mau mengambil resiko buruknya.
sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/27/tips-berada-ditengah-pihak-yang-beda-pendapat-623121.html/27/12/2013

catatan2

Think Diffesen

 

Think Different biar DiffeSen
Think Diffesent artinya berfikir caranya supaya unik/ berbeda dan laku, jadi nggak sekedar unik, tapi difesent siapa saja. Ordernya ngalir terus.
Nah, untuk itulah benar kata Jack Welch, CEO GE.
Bahwa untuk sukses kita harus lihat realita kompetitor
Boleh jadi persaingan-nya secara taklangsung (head to head) tapi produk yang sejenis lebih memikat hati pembeli.
Sapi yang Unik yang paling Menarik:


Nah lo, mana yang Unik?




Gampang kalau mau jadi yang menarik perhatian:


Merujuk pada Purple Cow nya Seth Godin.
bahwa sapi yang jadi pusat perhatian, tentu yang warnanya beda. Kenyataan sekarang, semua sapi unik, warnanya beda-beda. Lalu bagaimana memilih yang unik dan menonjol?

Mana yang menawarkan high value. memberikan nilai jual yang lebih tinggi. misal sapinya suaranya merdu, moooooo…!!
Nah, untuk membuat unik ini butuh bakat, dan itu bisa dilatih.
Semua hal ini terkait dengan Brand. Brand adalah nafas utama sebuah usaha jika ingin terus berkelanjutan, eksis.
Brand yang menawarkan hal yang unik dan diingat orang akan membentuk asosiasi di fikiran orang (Top Of Mind)
misal kalau disebut Odol, ingatnya Pepsodent
kalau disebut air mineral, ingatnya Aqua
disebut Ganteng, ingatnya Wahyu Liz Adaideaja,
inilah Top of Mind
Tentu dengan memperhatikan bahwa perlu ada faktor konversi antara merk yang diingat (Top of Mind) orang dibandingkan angka penjualannya
Materi Think Different biar Diffesen ini disampaikan Wahyu Liz Adaideaja dalam
Workshop Bursa Franchise, 25 Juni 2013 di Inna Garuda Hotel, Jogja.
Powered by Kementerian Koperasi dan UKM RI

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/27/think-diffesen-621929.html/27/12/2013

catatan2

Spirit Of Wirausaha

Berbicara mengenai dunia wirausaha setiap orang pasti semangat, semangat membahasnya, semangat mendengarnya dan semangat untuk mengerjakannya atau bahasa intrepreneurnya semangat untuk action.
Kenapa kita suka membicarakan tentang dunia wirausaha? Jawabannya sangat simpel karna kita di tuntut eksis mengarungi kehidupan ini. Betapa tidak, setiap apa yang kita butuhkan selalu membutuhkan uang, dan uang tidak datang dengan sendirinya ke kita tanpa kita melalui dunia wirausaha dan berusaha, hanya sebagian kecil orang saja yang memperoleh uang tanpa usaha dan ini di dapatnya tidak selalu dan tidak setiap hari saja, kalau dalam islam di sebut min haitsu laa yah tasib – sesuatu yang datang (rezeki) secara tidak di sangka-sangka.
Disinilah kenapa orang selalu semangat ketika membicarkan dunia wirausaha dan semangat membahasnya serta semangat mendengarnya, mulai dari kalangan remaja dampai orang tua, semuanya mempunyai spirit of wirausaha.
Ada sebagian orang mengatakan semangat saja belum cukup untuk menggapai usaha yang maksimal, pernyataan ini tidak sepenuhnya benar, karna menurut saya semangat dalam dunia wirausaha itu sangat penting, bahkan lebih penting dari modal wirausaha itu sendiri, banyak di luaran sana orang yang mempunyai modal tapi tidak memiliki semangat sedikitpun untuk memulai usaha, namun kalau kita mempunyai semangat wirausaha walaupun tanpa modal, wirausaha yang kita idam-idamkan akan terwujud dan modal yang sebelumnya tidak kita prioritaskan didapat sangat mudah dengan sendirinya, jadi jika kita mempunyai semangat maka tidak ada kata sulit memulai wirausaha walapun masih belum mempunyai modal sendiri, karna semangat akan memudahkan kita untuk medapatkan modal untuk mendukung kesuksesan wirausaha kita.
Mari kita tanamkan semangat berwirausaha sejak dini, kalau kita masih belum memiliki semangat usaha maka setelah membaca tulisan ini, atau pada saat membaca tulisan ini mulailah dengan menanamkan nilai-nilai semangat berwirausaha, seperti semangat membahas dunia wirausaha, semangat mendengarkan dunia wirausaha dan nantinya akan muncul semangat melakukan dan mengerjakan wirausaha.
Bagaimanakah kita memunculkan semangat berwirausaha tersebut secara konstan dan terus menerus?. Caranya hanya satu bergaul dan berinteraksilah dengan orang-orang yang memiliki semangat, karna dengan berinteraksi dengan mereka-mereka akan memunculkan efek semangat secara alami pada diri kita, seperti pepatah mengatakan “kalau Anda ingin harum, maka berkawanlah dengan penjual parfum…”. Mulai sekarang berinteraksilah dengan orang-orang yang memiliki semangat berwirausaha, bergabunglah di forum-forum wirausaha dan forum-forum bisnis, karna disanalah Anda akan menemukan semangat yang Anda cari, jangan lupa perbanyak membaca artikel dan buku-buku yang berkaitan dengan wirausaha, semakin banyak bergaul maka kita akan bertemu dengan orang-orang yang unggul dalam wirausaha, semakin banyak membaca maka kita akan banyak membuka cakrawala dunia wirausaha.
Setalah semangat itu muncul pada diri kita, maka jangan sekali-kali kita memadamkanya dengan hal-hal negative seperti pesimis dan merasa tidak mampu untuk mewujudkannya, salah satu faktor yang membuat orang-orang semangat tidak lagi semangat dengan apa yang telah ia perjuangkan adalah karna merasa dirinya tidak mampu melanjutkan, merasa pesimis dengan apa yang akan dia kerjakan karna munculnya beberapa masalah, jangan pernah berfikir bahwa masalah yang muncul merupakan kendala kita dalam meraih kesuksesan dalam berwirausaha, cobalah berfikir positif dan anggaplah bahwa permasalahan tersebut merupakan pembelajaran untuk kita dalam merintis usaha agar kemampuan dan insting wirausaha kita terasah.
Kalau mental kita terus menerus di tempa dengan hal-hal yang berkaitan dengan semangat berwirausaha, maka lambat laun kita akan menjadi jiwa-jiwa yang tangguh dalam meraih kebahagiaan untuk keluarga tercinta dengan berwirausaha. Mari kita biasakan semangat membicarakan dunia wirausaha, semangat membahas dunia wirausaha, semangat mendengarkan dunia wirausaha dan semangat mewujudkan wirausaha.

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/27/spirit-of-wirausaha-621876.html/27/12/2013

 

catatan2

Inilah Satu-satunya Jalan untuk Memenangkan Perdebatan

 

Hargaiperbedaan
Perdebatan muncul karena ada pihak berusaha untuk memenangkan pendapatnya. Pada saat yang sama pihak yang lain pun tidak mau menerima kekalahan, apalagi kalau dikalahkan secara tidak fair. Sebagai contoh jika ada dua kelompok yang sedang membahas perlu tidaknya hukum mati, kelompok yang satu berkata hukuman mati harus ditegakkan demi terjadinya efek jera, sementara kelompok yang lain bersikukuh bahwa nyawa manusia hanya Tuhan yang berhak mencabutnya, lalu mereka menolak diterapkannya hukuman mati. Apakah terjadi perdebatan yang panjang dan berlarut larut, atau bisa berakhir cepat penuh kedamaian?
Mari kita diskusikan dengan damai dan hati yang jernih. Kita pertajam lah kasusnya supaya lebih jelas dan lebih kongkrit. Misalnya yang sedang kontekstual terjadi di negara kita Indonesia, “Perlu kah pelaku korupsi dihukum mati?”. Saya sendiri pernah mengajukan kasus ini dalam kelas kelas diskusi yang saya pandu.
Pada saat itu saya tahu bahwa mendiskusikan kasus ini bisa saja menuju jalan buntu, berlarut larut dan berakhir dengan perasaan tidak enak dalam diri dua puluhan orang peserta yang terbagi dalam kelompok. Kelompok yang satu menentang terjadinya hukuman mati, sedangkan kelompok yang kedua setuju dengan diterapkannya hukuman mati bagi pelaku korupsi, mengingat dampat penderitaan rakyat yang diakibatkannya.
Kalau peserta hanya fokus kepada pendapatnya, dan hanya berusaha untuk memenangkan pendapatnya saja, sudah pasti akan terjadi perdebatan yang memanas, dan bisa bisa saling menuduh dan pada akhir dari diskusi terjadi konflik dan perpecahan. Lalu apa yang harus dilakukan supaya perdebatan bisa berakhir dengan damai? Caranya adalah dengan mengingat 3 prinsip dalam perdebatan.
Pertama adalah kemukakan dan pertahankanlah pendapat anda sejelas jelasnya dengan bukti bukti pendukung disertai referensi referensi para ahli, namun pada saat yang sama anda harus ingat juga ada pendapat yang berbeda.
Kemudian yang kedua harus diingat bahwa kita memang berbeda, ada perbedaan sejak awal dan terekam dengan jelas dan kuat dalam sistem berfikir kita, dalam otak semua manusia. Ada yang dominan otak kirinya, ada yang dominan otak kanannya. Aku ke kiri kamu ke kanan, atau aku ke kanan kamu ke kiri.
Orang yang dominan otak kirinya lebih mengandalkan logika berfikir, angka angka, sistematis dan terukur. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya lebih mengandalkan suasana hati, perasaan/empati, nilai-nilai kemanusiaa dan sering tidak sistematis.
Prinsip yang ketiga adalah seperti yang dikatakan Dale Carnegie, bahwa satu satunya jalan untuk memenangkan perdebatan adalah dengan menghindarkan perdebatan. Kalau mau menang berdebat ya jangan berdebat, kata ahli hubungan antar manusia itu.
Bagaimana mempraktekaan ketiga prinsip itu sekaligus ? Contohnya  adalah seperti berikut ini. Pihak yang pertama berkata, “ saya setuju dengan diterapkannya hukuman mati bagi para koruptor, karena perbuatan mereka sangat merugikan, menyengsarakan bahkan membuat rakyat kecil perlahan lahan mati karena kekurangan makanan, kurang fasilitas kesehatan dan pengobatan khususnya bagi rakyat yang hidup di daerah terpencil. Jika koruptor tidak dihukum mati, maka tidak akan ada efek jera, dan korupsi sulit dihilangkan di Indonesia. Oleh sebab itu satu satunya jalan terbaik adalah menghukum mati para koruptor, khususnya bagi para penegak hukum yang korupsi”.
Dia dipersilahkan menjelaskan dan menyampaikan pandangannya dengan waktu yang disediakan, tidak dipotong pembicaraannya, tidak ditentang bahkan sebaliknya diberi apreisasi.
Setelah dia selesai berbicara maka diberikan kesempatan kepada leompok yang lain atau pihak yang lain. Misalnya dia berkata “ Saya tidak setuju diterapkan hukuman mati. Sebab jika hukuman mati diterapkan berarti manusia sudah melampui batas. Hidup dan mati manusia adalah Hak Tuhan. Jika kita menghukum mati seorang manusia apapun salahnya berarti kita sudah menempatkan diri sebagai Tuhan, karena sudah mencabut hak hidup seseorang. Lebih baik berikan dia hukuman seberat beratnya secara sosial, sita semua harta bendanya namun berikan dia kesempatan untuk bertobat dan berbuat baik kembali. Harus ada maaf diantara kita kepada setiap orang apapun kesalahannya.”
Kepada pihak yang kedua inipun diberikan waktu yang cukup untuk menyampaikan pandangannya, tidak diinterupsi atau dipotong pembicaraannya. Semua pihak harus diperlakukan sama, supaya mereka sama sama merasa dihargai.
Dalam pengalaman saya jika diskusi dipandu atau diarahkan dengan cara seperti diatas, ternyata perdebatan dapat dihindarkan meskipun kasusnya sangat berat, serius, dan kontekstual. Bahkan pada akhirnya hubungan tetap baik meskipun pendapat kita berbeda.
Baik untuk diingat bahwa dalam  perdebatan karena perbedaan pendapat,  tanggung jawab satu pihak  bukan hanya bagaimana memenangkan pendapatnya, tapi dia bertanggung jawab untuk  memenangkan dua pendapat sekaligus, pendapat nya dan pendapat lawan nya.
Kalau kita menanggung-jawabi dua pendapat yang berbeda ini, maka dalam hal inilah kita bisa dikategorikan dewasa dalam berdebat. Kedewasaan yang akan membawa kita mampu bersinergi.
Kembali kepada kasus tentang penerapan hukuman mati bagi koruptor diatas, ternyata keputusan akhir tidak dapat ditentukan hanya dengan memenangkan pihak yang setuju, atau memenangkan pihak yang tidak setuju. Harus ada penelitian dan pembelajaran lain yang lebih mendalam untuk memilih keputusan yang paling tepat dan benar. Disinilah berlaku prinsip ketiga yang disampaikan Dale Carnegie di atas, bahwa pihak yang menang adalah pihak yang tidak berdebat.
Ternyata kita manusia memang sebenarnya bisa hidup berdampingan bahkan bekerja sama dengan tulus meskipun dalam berpendapat kita benar benar berbeda. Inilah namanya sinergi. Menghargai perbedaan dan memperlakukan perbedaan demi menemukan alternatif lain yang lebih baik.
Bahkan pengertian  yang lebih maju tentang sinergi bahwa perbedaanlah yang membawa masing masing pihak menang lebih banyak atau lebih sukses. Sebagai contoh, saya sendirian dengan pendapat/ide saya bisa meraih keberhasilan maksimal 200 persen. Anda sendirian dengan pendapat/ide anda pun bisa meraih keberhasilan maksimal 200 persen. Namun kalau kita bersinergi dengan syarat harus ada perbedaan, kita bisa meraih keberhasilan 600 persen. Satu keberhasilan yang sampai kapanpun tidak bisa kita raih kalau hanya sendirian.  Kita harus berbeda dan bersinergi untuk dapat meraih prestasi yang lebih besar.

sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/27/inilah-satu-satunya-jalan-untuk-memenangkan-perdebatan-623151.html/27/12/2013

catatan2

Memilih Ide Bisnis Sesuai Potensi

Mengalami kebingungan diri. Ingin bertanya tidak tahu apa yang ingin di tanyakan sebagai solusi dari kebingungan Anda. Anda bingung tidak tahu harus melangkah kemana. Ingin buka usaha sendiri yang bisa untuk masa depan yang layak bukan hanya sekadar buat makan. Anda sudah banyak mengikuti seminar-seminar sukses, yang malah membuat Anda semakin bingung. Karena ketika ada peluang usaha  Anda langsung analisa dan berpikir bahwa usaha tersebut tidak menjamin masa depan. Lalu terbatasnya modal membuat Anda urung menjalankannya. Yang membuat Anda dilema, Anda adalah harapan satu-satunya keluarga, sehingga segala hal yang ingin Anda kerjakan penuh dengan berbagai pertimbangan dan pertimbangan. Orang disekitar Anda mengatakan Anda memiliki Potensi, tapi Anda sendiri tidak tahu apa potensi yang Anda miliki.
Berwirausaha adalah sebuah kegiatan bisnis yang berdasar pada kesempatan dan keterbukaan peluang di masa depan. Berwirausaha tidak menggantungkan “keamanan” pendapatan yang datang seperti gaji bulanan. Jadi jika Anda mengharapkan kepastian Hasil dari Berwirausaha, maka pastikanlah Upaya Anda Sudah Maksimal. Bagaimana mungkin Anda bisa mengetahui dengan pasti apa yang bisa dan tidak bisa Anda lakukan, apa yang bisa menghasilkan, jika Anda TIDAK MEMULAI BERWIRAUSAHA.
Sema halnya seperti bekerja. Bagaimana mungkin kita mendapatkan Gaji di Akhir Bulan, jika di Awal Bulan kita tidak Mulai Bekerja.
Sadarilah, bahwa Modal Usaha Tidak Di Butuhkan Pada Saat Anda Benar-Benar Telah Memulai. Jadi sangat tidak logis Anda menunda dan membatalkan niat untuk berwirausaha karena modal yang Anda butuhkan belum tersedia.
Ketika Anda ingin Usaha Property Menjual Rumah, Anda tentunya mencari Rumah Yang Akan Di Jual. Apakah ini membutuhkan Modal? Setelah Rumah yang mau dijual Anda temukan, dan Anda mencari Pembeli, Anda bisa menemukannya dengan mempromosikan kepada teman, keluarga, dan sosial media facebook twitter. Saya kira tidak dibutuhkan modal besar untuk itu.
Ingatlah, ketika Anda benar-benar memulai Usaha. Saat memulai Anda bisa Tanpa Modal. Modalnya : Mulai Saja.
Tips Memilih Ide Bisnis
Pilihan bisnis yang tepat bagi seseorang , tidak akan otomatis tepat dan sesuai untuk orang lain, karena pilihan sebuah bisnis harus mengacu kepada hal yang paling disukai oleh seseorang.
Maka mulailah dengan Mencari dan Menemukan Ide Bisnis dengan sesuatu :
1. Yang Membuat Anda Bangun Pagi Sekali Karena Ingin Melakukannya.
Anda merasa rugi jika harus menambah waktu tidur, karena Anda merasa waktu yang ada sangat sedikit untuk mengerjakan ide bisnis Anda.
2. Yang membuat Anda lupa bahwa Anda bisa lelah.
Pengusaha, jika kita amati, mereka seperti tidak kenal lelah. Setiap hari dari mulai pagi hingga malam, penuh dengan kegiatan. Jika kita perhatikan, gerak jalan mereka tegap, gagah, tidak tampak wajah keletihan.
3. Yang membuat Anda lupa bahwa tidur itu perlu.
Tidak kenal waktu istirahat. Bahkan baginya “haram” untuk Tidur Siang, jika tidak ada Malam, mungkin mereka juga akan beraktifitas. Jika bisa, sambil tidur pun mereka “presentasi bisnisnya” ke client.
4. Yang membuat Anda hanya makan sekali dalam seminggu.
Ada ungkapan dari orang terkaya no.1 - Bill Gates : Jika anda tahu apa yang anda inginkan, anda akan lupa makan siang. Bahkan untuk makan pun ia merasa rugi waktunya terbuang. Karena pentingnya apa yang ia lakukan.
Cara Mudah Mengenali Potensi Diri:
Kenalilah Potensi Diri Anda, dengan mengamati potensi dari diri orang-orang yang telah sukses, yang Anda sukai dan jadi panutan, yang mana potensi tersebut belum Anda miliki atau sudah Anda miliki, lalu dengan bersungguh-sungguh – walau tidak secepat kilat – Anda akan mensukseskan diri Anda dengan potensi yang sama.

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/16/memilih-ide-bisnis-sesuai-potensi-616975.html/26/12/2013

catatan2

10 Trik dalam Usaha Kecil untuk Meraih Sebuah Kesuksesan

Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang.
Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot, Anda justru bakalan terpuruk.
Berikut ini 10 aturan untuk memulai usaha kecil:

Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.
Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.
Perbudak diri sendiri. Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.
Hargai waktu. Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.
Rekrut karyawan dengan baik. Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.
Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.
Ketahui angka dasar. Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.
Gunakan teknologi terbaru. Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.
Perlakukan vendor dengan baik. Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.
Jadilah yang terbaik. Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.
(Sumber: The Washington Post/Slate Magazine).

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/23/10-trik-dalam-usaha-kecil-untuk-meraih-sebuah-kesuksesan-619073.html/unduh/26/12/2013

 

catatan2

Konsep Dasar yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Memulai Bisnis

Memiliki bisnis yang dijalankan sendiri agaknya sudah menjadi trend yang menggembirakan akhir-akhir ini. Banyak bermunculan pengusaha-pengusaha muda yang kreatif dan penuh semangat, membuat anda jadi kepikiran, kenapa kita nggak bikin juga?
Banyak jalan menuju roma, kata pepatah lama. Apalagi di jaman informasi teknologi semaju sekarang, jalan ke Roma bahkan sudah bisa dengan sekali klik di laptop! Dengan sedikit ketekunan, anda bisa mewujudkan ide-ide bisnis anda ke berbagai aplikasi siap jual. Banyak juga tenaga handal yang siap disewa tenaga nya untuk membantu anda mewujudkan ide. Tapi sebelum melangkah kesana, sudahkah kita benar-benar memikirkan, apa sebenarnya landasan bisnis tersebut.
Dalam melakukan sesuatu, adalah penting untuk tahu, apa landasan berpikirnya. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak melenceng kemana-mana, alias konsisten dan tahan lama. Guru besar Marketing, Philip Kotler mengungkapkan bahwa terdapat lima filosofi dasar yang bisa dipilih dalam menjalankan bisnis anda. Kelima konsep tersebut adalah: production, product, selling, marketing, dan societal marketing.
Berikut ini penjabaran dari konsep-konsep tersebut:
Production : Idenya adalah bahwa konsumen selalu mencari produk yang tersedia dan terjangkau harganya, sehingga menurut konsep ini, pebisnis harus fokus pada meningkatkan produksi dan distribusi yang efisien.
Product : Idenya adalah bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas, performa, dan fitur-fitur yang terbaik, sehingga menurut konsep ini, pebisnis harus memikirkan tentang inovasi-inovasi yang mendukung peningkatan kualitas produk.
Selling : Idenya adalah bahwa konsumen tidak akan membeli produk kecuali produk tersebut dipasarkan dan dipromosikan dengan gencar.
Marketing : Filosofi yang meyakini bahwa pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada pemahaman anda akan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh target market, sekaligus memenuhinya dengan lebih baik dari pada para pesaing anda.
Societal marketing : Idenya adalah bahwa keputusan-keputusan marketing anda harus mempertimbangkan keinginan konsumen, keperluan perusahaan, juga memerhatikan, apa yang menarik bagi konsumen maupun masyarakat dalam jangka panjang.
Silahkan pilih salah satu dari kelima konsep dasar diatas sebagai arahan bisnis anda, sehingga bisnis yang dijalankan memiliki karakter yang konsisten.
N.B: Saya tidak paham sama sekali soal marketing, sehingga menulis artikel kecil ini hanya sebagai bentuk keisengan lain yang dilandasi semangat: Too much how-to will kill you

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/26/konsep-dasar-yang-perlu-anda-ketahui-sebelum-memulai-bisnis-621616.html/uduh/26/12/2013

 

Rabu, 25 Desember 2013

CATATAN2

Makin Tinggi Pendapatan, Makin Bijak Berpendapat

 

Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami perbedaan pendapat, baik dengan teman sekolah, guru, teman kuliah, dosen, teman kantor (atasan dan bawahan), kerabat, pacar bahkan dengan pasangan (suami/istri). Di kompasiana sendiri, perbedaan pendapat dan perdebatan seru adalah pemandangan sehari-hari, bukan karena sengaja diciptakan, tapi karena kompasiana terdisri dari ratusan ribu member yang mempunyai posisi sejajar, tidak ada superior atau inferior, jadi masing-masing member bebas mengutarakan pendapatnya, admin hanya menjadi penonton dengan pisau kebijakannya yang siat membunuh akun kompasianer yang ‘out of control’ dalam berpendapat sehingga melanggar term and condition (tac).
Saat perbedaan pendapat terjadi, maka debat seru tak terhindarkan, masing-masing pihak ingin mempertahankan pendapatnya. Hanya orang ‘autis’ atau orang pingsan atau tidur yang tidak mau berdebat untuk mempertahankan pendapatnya.
Namun yang harus diingat dan diperhatikan, perdebatan yang hangat, bahkan panas, tidak boleh membuat putus tali silaturahmi. Ikatan pertemanan atau persaudaraan tetap harus terjalin erat, seperti sebelum timbulnya perbedaan pendapat dan perdebatan panas tersebut, bahkan sangat disarankan, ikatan pertemanan atau persaudaraan justru semakin dekat dan erat, karena masing-masing pihak makin mengenal karakter lawan debatnya, dari yang sebelumnya diam tersembunyi, lalu keluar terekspos dalam debat. Maka menjadi pas apa yang dikatakan pepatah ‘tak kenal maka tak sayang.’
Perdebatan seru bahkan panas hendaknya fokus ke satu isu tertentu, tidak bergeser ke isu yang lain, misal menyerang pribadi lawan debat (misal : mengatakan bahwa lawan debatnya psikopat, egois, buta mata hati, sombong dll), dan apabila perdebatan sudah selesai, baik karena sudah sepakat dengan pendapat salah satu pihak, atau sepakat untuk tidak sepakat dengan pendapat masing-masing pihak, atau karena sebab lain (misal bosan dan cape berdebat, gagal paham, sesat pikir dll), hendaknya menjadikan kita lebih berpengetahuan, arif dan bijaksana dalam memandang suatu permasalahan, sehingga sudut pandang kita atas suatu permasalahan menjadi lebih luas, tidak sempit seperti sebelum debat. Karena ternyata, atas suatu permasalahan, orang lain bisa melihat dari sudut pandang yang beda.
Oh iya, teman saya Ruhut mengatakan “Perbedaan sudut pandang dalam pendapat, katanya dipengaruhi juga oleh pendapatan seseorang, makin tinggi tingkat pendidikan, tingkat pergaulan, kemapanan seseorang akan mempengaruhi sudut pandangnya dalam berpendapat dan memandang suatu permasalahan atau isu.”
Saya tidak menyangkal pendapat Ruhut ini, karena saya mendapati kebenaran dari pendapat ini. Dengan tingkat pendidikan dan kemapanan yang saya punya, terbukti sudut pandang saya dalam memandang suatu permasalahan lebih luas dan lebih komprehensif dibanding saat saya masih SMA dulu. Bahkan seorang sohib dekat, dosen Psikologi di Universitas Hasanuddin Makasar, secara terus terang mengatakan “saya salut dengan pakde, bisa dan sering berpikir LATERAL (out of box) dalam menyikapi suatu isu. Saya yakin ini ada pengaruhnya dengan anugerah Tuhan pada diri pakde, yaitu ganteng, pintar dan mapan.”
Saya hanya menjawab singkat judgment dari sohib dekat saya tersebut “Amin.”

Selamat malam Indonesia

sumber:
 http://media.kompasiana.com/new-media/2013/12/25/makin-tinggi-pendapatan-makin-bijak-berpendapat-619660.html/unduh/26/12/2013


catatan2

PHK adalah Benih untuk Melahirkan Pengusaha Baru

“Setiap krisis ekonomi akan menghasilkan lahan subur untuk tumbuhnya pengusaha baru. Setiap PHK akan menghasilkan benih-benih unggul untuk tumbuh di lahan subur, dan menjadi pengusaha baru yang sukses.” ~ Djajendra


Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah sebuah peristiwa yang sangat menyakitkan hati. Orang-orang yang sudah mengabdi sekian lama, tiba-tiba harus meninggalkan tempat kerja, yang mungkin sudah sangat mereka cintai.

Setiap ada pertemuan pastilah ada perpisahan. Jadi, peristiwa PHK hanyalah bagian dari perpisahan dini. Sebab, bagaimanapun suatu hari setiap orang pasti harus berpisah dengan tempat kerjanya. Walau sudah sangat mencintai tempat kerja, perpisahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, dan tidak dapat menjadi tidak terjadi.

Sangat banyak alasan untuk terjadinya PHK. Resesi ekonomi yang membuat perusahaan kehilangan penjualan; naiknya harga-harga bahan produksi yang membuat perusahaan tidak mampu bersaing; demo pekerja yang terus-menerus, sehingga perusahaan kehilangan moral kerja; jumlah pekerja yang terlalu banyak, sehingga perusahaan menjadi tidak efisien dan efektif; kegagalan perusahaan untuk berinovasi, dan sangat banyak alasan-alasan lain yang bisa menciptakan pemutusan hubungan kerja.

Walau pemutusan hubungan kerja sangat menyakitkan. Tetapi, untuk seseorang yang kreatif dan suka perubahan, maka PHK akan menjadi awal untuk memasuki kehidupan sebagai pengusaha.

Peristiwa PHK adalah sebuah peristiwa yang akan memicu semangat kewirausahan, khususnya untuk orang-orang kreatif yang memiliki disiplin dalam menciptakan nilai tambah, tanpa terjebak pada ego untuk memilih-milih pekerjaan. Dan hal ini berbeda dengan orang-orang yang terjebak dalam ego, gengsi, serta suka memilih-milih pekerjaan. Di mana, mereka ini akan menjadi calon pengangguran yang selalu tidak mampu berpikir jernih untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Peristiwa PHK sangatlah bagus untuk mereka yang sudah memiliki mental yang kuat, dan selalu mampu bangkit, serta cerdas melihat peluang apa saja agar biaya kehidupan sehari-hari mereka terpenuhi. Biasanya, orang-orang ini selalu rajin dan tekun untuk mengerjakan berbagai hal. Pada akhirnya, mereka akan tumbuh menjadi pengusaha baru dengan penghasilan yang sangat besar.

Calon pengusaha yang kuat biasanya lahir dari berbagai kesulitan dan kegagalan.
Ada sebuah cerita yang menarik. Sekitar tahun 1984 an, seorang buruh pabrik yang pada saat itu bergaji sekitar Rp 180.000,- per bulan, di PHK oleh perusahaannya. Setelah di PHK, dia mencoba mencari pekerjaan diberbagai tempat, lebih dari satu tahun dia tidak mendapatkan pekerjaan. Di tengah rasa frustasi dan kehilangan akal sehat, akhirnya dia mendapatkan pekerjaan di sebuah toko grosir sebagai tenaga penjual. Sebagai tenaga penjual, dia sering bertemu dengan pembeli, dan melayani mereka dengan sepenuh hati dan sangat rendah hati. Setelah lebih dari tiga tahun dia bekerja, toko grosir tempat dia bekerja menghentikan aktivitasnya, dan diapun kembali merasakan pahitnya PHK.

Pelayanan sepenuh hati dan sangat rendah hati telah menyelamatkan hidupnya.
Para pelanggan toko grosir tersebut masih suka menghubungi si tenaga penjual ini. Mereka suka meminta bantuannya untuk mencarikan barang-barang kebutuhan mereka dari toko-toko grosir yang lainnya, dan tenaga penjual ini mendapatkan komisi dari pelayanan yang dia berikan.

Suatu saat, ada pelanggan yang berasal dari luar negeri, memberikan modal uang agar tenaga penjual ini membelikan barang-barang kebutuhannya, dan dikirimkan ke negaranya. Dalam perjalanan waktu, mantan buruh inipun berubah menjadi pengusaha. Dia tidak saja menjadi pemilik beberapa toko grosir, tetapi juga memiliki pabrik untuk melayani kebutuhan pelanggannya. Dan, sekarang dia menikmati hasil dari PHK, bila saja dia tidak di PHK, mungkin saja sampai pensiun dia masih menjadi buruh.

Sangat banyak kisah sukses dari orang-orang yang pernah mengalami PHK. Jadi, peristiwa PHK adalah sebuah proses perjalanan diri menuju pencapaian yang lebih tinggi. Diperlukan mental yang kuat, dan tidak boleh kehilangan harapan untuk meraih sukses, walau diri sedang tidak punya pekerjaan ataupun tidak punya uang untuk sekedar biaya makan.
Setiap krisis ekonomi akan menghasilkan lahan subur untuk tumbuhnya pengusaha baru. Orang-orang optimis yang selalu bekerja dengan penuh semangat untuk memenuhi kehidupannya, akan menjadi benih yang paling berpotensi untuk menjadi pengusaha baru yang sukses.

Setiap waktu ada perusahaan-perusahaan yang kehilangan kemampuan untuk berinovasi, sehingga mereka tidak mampu tumbuh dan bertahan hidup. Di sinilah, peluang selalu muncul untuk pengusaha baru yang masih memiliki semangat tinggi, energi kreatif, dan kemampuan untuk berinovasi. Kemajuan teknologi yang sangat cepat merupakan peluang untuk menciptakan produk-produk baru yang lebih inovatif.

Pemutusan hubungan kerja bukanlah akhir, tetapi merupakan awal untuk mencapai prestasi dan kinerja yang lebih dari sebelumnya. Jadi, janganlah marah atau kecewa dengan PHK. Tenangkan diri dan kuatkan mental dengan rasa cinta, lalu mulailah pekerjaan selanjutnya dengan sepenuh hati dan rendah hati. Tidak ada yang terlambat di dalam hidup ini, berapapun usia Anda sekarang, tetaplah semangat untuk menjadi pengusaha baru, yang memulai usaha dengan cinta dan kerja cerdas.


sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/26/phk-adalah-benih-untuk-melahirkan-pengusaha-baru-621660.html/unduh/26/12/2013

 

catatan2

Menjadi Karyawan Hebat

Menurut Gallup Management Journal, terdapat tiga jenis karyawan yaitu :
1. Sungguh-sungguh (Engaged). Karyawan yang bekerja dengan penuh gairah dan merasa memiliki hubungan yang erat dengan perusahaan. Mereka melakukan inovasi dan membawa organisasi ke depan.
2. Tidak Sungguh-Sungguh (Disengaged). Karyawan bekerja seadanya sebisanya. Mereka bekerja sepanjang hari, tetapi tidak mencurahkan energy dan gairahnya ke dalam pekerjaan.
3. Secara Aktif Tidak Bersungguh-Sungguh (Actively Disengaged). Karyawan bukan hanya tidak bahagia di tempat kerja; mereka sibuk untuk mengungkapkan ketidakbahagiaannya. Setiap hari karyawan ini meremehkan hasil kerja karyawan yang bersungguh-sungguh.
Jenis mana yang banyak di perusahaan? Survey rata-rata di dunia menemukan ada 17% yang sungguh-sungguh, 65% tidak sungguh-sungguh dan 18% yang secara aktif tidak bersungguh-sungguh. Termasuk tipe manakah Anda? Maukah Anda menjadi karyawan yang hebat, bersungguh-sungguh?
Perhatikan baik-baik nasehat dari James Gwee ini.
“Kalau Anda mau jadi karyawan hebat, jangan kerjakan apa yang diperintahkan, tapi kerjakanlah sebelum diperintahkan”
Jika Anda mengerjakan apa yang diperintahkan, itu biasa saja, karena memang seharusnya Anda mengerjakannya. Jika Anda selesai mengerjakannya juga biasa saja karena memang harus diselesaikan. Akan jadi luar biasa jika Anda mengerjakan sesuatu sebelum diperintahkan. Artinya Anda punya inisiatif. Anda peka melihat permasalahan dan punya kemauan untuk menyampaikan usulan dan melakukan aksi perbaikan.
Apa yang membuatnya demikian? Karena penuh gairah dan merasa memiliki hubungan yang erat dengan perusahaan. Apa yang membuat seseorang bergairah dalam bekerja? Hal ini ditentukan oleh dua factor yaitu internal dan eksternal. Internal terkait dengan diri karyawan tersebut yaitu mind set hidup dan passion dia terhadap pekerjaan. Apa itu mind set? Ini terkait dengan pola pikir apakah positif atau negative. Apakah winner atau loser. Passion itu terkait dengan minat yang tinggi dan bakat yang kuat. Cirinya seseorang yang passion yaitu bekerja dengan flow, atau lupa waktu. Komentarnya “tak terasa ya sudah sore lagi” karena dia larut dan flow dalam bekerja. Akibatnya apa yang dikerjakannya memenuhi ciri-ciri 4 E yaitu enjoy, easy, excellent and earn (productive).

Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/12/25/menjadi-karyawan-hebat-622642.html/unduh/26/12/2013

 

catatan2

Loyalitas Kerja Vs Loyalitas Nurani

 

Pagi-pagi saya sudah disodori selembar kertas yang diketik dengan rapi untuk ditandatangani. Apa ini?
Sudah, baca dulu. Kata Pak HRD-nya. Oh, ternyata lembaran penilaian untuk kinerja saya selama setahun ini. Enggan membaca dan menandatangani sebenarnya.
Saya beralasan tidak ada pengaruhnya dengan segala penilaian itu. Tetapi Pak HRD beralasan itu sudah tugas manejemen untuk memberikan penilaian. Silakan baca-baca dulu barangkali ada keberatan dengan penilaian yang diberikan.
Ya sudah, saya terima bersih saja. Sekadar formalitas saya lirik-lirik saja sekilas lembaran penilaian yang tergeletak di atas meja. Lalu langsung ke bawah di mana tertera: ijin nihil, sakit nihil, dan terlambat 11 kali.
Loh, loh, kenapa bisa terlambat sebelas kali? Padahal belum pernah. Lah, tidurnya saja di pabrik! Yang benar ini? Perasaan telat absen karena kelupaan cuma dua tiga kali. Langsung saya protes.padahal kata pnya terima saja? Tidak konsisten rupanya saya.
Ditanyalah ke bagian absensi. Tentu perasaan saya beda dengan yang terekam dalam file komputer. Ditemukan kalau memang ada sebelas kali ketelatan antara semenit dua menit.
Ya, ampun, semenit dua menit tetap dianggap telat? Soalnya ada perusahaan yang memberikan toleransi 15 menit. Pernah mengalami.
Mau tidak mau keberatan juga saya ajukan. Walau menyadari itu kesalahan sendiri. Penyakitnya kambuh. Ya masalahnya, jam lima pagi sudah mulai kerja, terus kelupaan absen. Tapi dianggap telat. Bagaimana rela?
Kalau telat semenit dua menit dianggap telat. Tapi kalau lewat jam kerja sejam dua jam tidak dianggap lembur. Komplain saya.
Dengan gagah perkasa Pak HRD memberi kuliah singkat: Kalau kamu lupa absen dan telat itu berhubungan dengan kedisiplinan. Kalau ada kelebihan jam kerja itu namanya loyalitas.
Kenapa bisa begitu? Ups, sudahlah. Saya malas berdebat soal beginian. Rela tidak rela ya terima saja dengan aturan ini selama mau kerja. Kalau saya tidak rela bisa apa? Yang lain sepertinya rela-rela saja dengan aturan ini. Tidak komplain seperti saya.
Lagi ketelatan yang ada tidak ada sanksi pemotongan gaji atau teguran. Cuma buat penilaian saja untuk perhitungan kenaikan gaji.
Nah, ini dia masalahnya. Karena tahun lalu sudah dengan semangat membaca lembaran penilaian yang mendapat nilai di atas 80, kenaikan gajinya cuma lima puluh ribu rupiah. Keren kan?
Mengalami kejadian ini, pikiran saya malah melayang ke soal loyalitas dan merasa sedih. Kalau sama perusahaan saya diminta harus loyalitas soal waktu kerja dan rela menerimanya.
Kenapa sama Tuhan saya tidak berusaha untuk loyalitas ya? Tentu loyalitas berbuat kebaikan yang diperintahkan dan loyalitas tidak melakukan yang dilarang. Memalukan.
Menyedihkan memang, saya harus lebih memilih memliki loyalitas pada perusahaan yang cuma memberi saya gaji sekian rupiah. Tetapi lalai untuk loyalitas pada Tuhan yang telah memberikan kehidupan.
Kenapa juga saya tidak lebih memilih loyalitas kepada nurani yang akan memberikan kecerahan hidup dan menerangi jalan kegelapan yang terbentang?
Tambah menyedihkan lagi, demi loyalitas kerja adakalanya harus menghianati loyalitas pada nurani.
@refleksidiriuntukmenerangihati

sumber:
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/25/loyalitas-kerja-vs-loyalitas-nurani-619669.html/unduh/26/12/2013

Selasa, 24 Desember 2013

catatan2

Bukan Asal Berbeda Pendapat, tapi Berusaha Memahami

"Memandang semua makhluk dengan mata seorang Ibu melihat putra tunggalnya, memperlakukan semua makhluk persis seperti kupu-kupu mengambil intisari bunga: halus, lembut, penyayang." [Resting in Compassion - Gede Prama]

Pendapat saya: Ketika saya yakin dengan kebenaran pendapat saya, saya pun berusaha untuk tidak menolak kebenaran pendapat orang lain. Karena keyakinan saya setiap orang memiliki sudut pandangnya sendiri terhadap kebenaran suatu hal.

Kalaupun sekiranya ada pendapat yang kurang benar , maka saya tidak akan memaksakan kebenaran pendapat saya. Selain mengemukakan sebagai bahan pertimbangan dalam diskusi untuk saling memahami.


Tidak Perlu Takut Berbeda Pendapat
Berbeda pendapat terhadap satu hal adalah keniscayaan. Malah bagus adanya bila ada perbedaan pendapat itu untuk semakin memperluas wawasan. Mustahil di dunia ada keseragaman pendapat pada suatu hal. Karena masing-masing orang pasti  memiliki pola pikir dan pengalamannya sendiri yang kemudian akan menjadi sebuah pendapat.
Dalam hal tidak takut berbeda pendapat tentu bukan asal beda pendapat. Tetapi pendapat yang kita kemukakan perlu didukung oleh fakta dan data atau argumen  yang mengandung kebenaran. Jangan sampai sudah salah ngotot lagi. Memalukan, bukan?
Apalagi kita berani berbeda pendapat hanya karena pendapat yang ada berasal dari orang yang kita tidak sukai selama ini, sehingga kita berusaha untuk mencari perbedaannya. Walau sesungguhnya dalam hati kecil kita sependapat. Kalau berbeda pendapat atas dasar  suka dan tidak suka tentu kurang elok rasanya.
Yang terpenting adalah berbeda pendapat dalam satu tak harus membuat kita saling bermusuhan. Karena dalam hal lain belum tentu kita berbeda pendapat. Dalam hal perbedaan pendapat ini, mestinya membuat kita lebih untuk saling menghargai karena akan membuat kita saling melengkapi dalam hal sudut pandang.
Mengapa Memaksakan Pendapat Sendiri yang Paling Benar?

Realitanya walau ada penyadaran bahwa akan selalu ada perbedaan pendapat. Yang namanya memaksakan pendapat sendiri sebagai  yang paling benar ada saja terjadi. Bila sudah demikian, yang terjadi adalah perdebatan yang tak selesai. Tak jarang berakhir dengan permusuhan dan dendam.
Selagi tembok keakuan masih ada, makanya akan mudah terjadi perbedaan pendapat. Sebab ada kecenderungan untuk memaksakan pendapat ke pihak lain. Sebaliknya yang dipaksa pun akan melakukan perlawanan.Bila demikian akan sulit menemukan persamaan pandangan akan pendapat yang benar.
Ketika kita sudah terbiasa memaksakan pendapat, maka kita akan menjadi arogan. Selalu merasa pendapat sendiri yang paling benar. Dengan demikian, orang pun menjadi segan untuk memberikan pendapat, sehingga pada saat kita salah pun tidak ada yang berani membenarkan.
Tak jarang akibat memaksakan pendapat timbul caci-maki dan hujatan kepada mereka yang tak sependapat. Ini namanya pertunjukkan kebodohan. Padahal maunya terlihat pintar.
Memahami Pendapat yang Berbeda
Selain yang namanya keegoan yang membuat kita tampil angkuh dengan kebenaran sendiri, tentu di dalam diri kita masih memiliki yang namanya pengertian yang membuat kita bisa memahami pandangan orang lain dengan hati yang terbuka.
Berusaha mengerti pendapat orang lain bukan berarti seratus persen kita meyetujui pendapat tersebut.Tapi itu sebagai cara untuk menghargai pendapatnya dan menjalain hubungan baik secara kemanusiaan.
Bisa jadi ketika kita berusaha meluangkan sedikit ruang hati  mau memahami pendapat yang awalnya kita anggap salah pada akhirnya justru menemukan ada kebenaran di balik pendapat tersebut.
Pasti banyak perbedaan pendapat yang berakibat perdebatan sia-sia dapat terhindarkan apabila kita mau membuka diri untuk memahami pendapat yang berbeda itu  sebelum membabibuta menyalahkan.
Mau bersikap terbuka terhadap pendapat yang berbeda sejatinya akan memperkaya wawasan dan pemahaman kita terhadap sebuah masalah.Selain itu tentunya kesalah-pahaman dalam berpendapat dapat terhindarkan.

sumber:
 http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/24/bukan-asal-berbeda-pendapat-tapi-berusaha-memahami-619421.html/25/12/2013

 

catatan2

Rasa Terhadap Bahagia

"Hidup lika-liku pada pencarian. Bertemu arah berjumpa tujuan. Menambah porsi kesabaran".

Beruntunglah Kita Menyenangi Kabahagiaan Orang lain
Orang lain yang saya maksud adalah orang selain kita, misalnya kawan, saudara, sahabat, maupun orang-orang di lingkungan kita yang tidak kita kenal. Lalu apa hubungan orang lain dengan kebahagiaannya yang kita senangi? Yang jelas tidak rugi kita ikut senang atas bahagia yang dialami orang lain, dan orang lain yang sedang bahagia sudah pasti beruntung atas sikap baik kita terhadapnya kecuali jika orang itu “bermasalah”.
Apa yang terjadi bila mendadak kita mengetahui seorang teman biasa ternyata hidupnya luar biasa di luar apa yang kita persepsikan. Mungkin kita akan berbeda sikap, tetapi sangat bermanfaat bila kita merasakan senang atau bahagia terhadap realita positif yang menimpa teman kita. Memang adakalanya kita menjadi iri terhadap kebahagiaan orang lain kemudian kita terdorong untuk bersikap negatif semisal menjadi merasa tidak nyaman atau bahkan timbul sikap dengki. Tetapi sudah pasti dan saya yakin kita akan rugi jika negatif yang kita ikuti. Apalah artinya kita hidup bahagia sementara di sekitar kita banyak terdapat orang-orang kurang bahagia yang tentu menjadi beban kita. Maka dari itu kita harus membiasakan rasa senang sebagai reaksi terhadap kebahagiaan yang diterima orang lain. Dan inilah yang akan menyehatkan kita.

sumber:
 http://filsafat.kompasiana.com/2013/12/24/rasa-terhadap-bahagia-622512.html/unduh/25/12/2013

catatan2

Optimalisasi Pertanian Menyongsong Perubahan

 

Sektor pertanian merupakan pilar utama pembangunan bangsa Indonesia. Hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia berpusat pada sektor pertanian, hal tersebut  dapat dilihat dalam pembentukan PDB, penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja, penyediaan pangan, dan penyediaan bahan baku industri. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dari sabang sampai merauke baik besar maupun kecil dengan wilayah daratan dan lautan yang begitu luas, serta posisi silang Indonesia yang sangat strategis membawa implikasi adanya kandungan sumber daya alam yang begitu berlimpah serta beraneka ragam yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Dengan melihat kondisi lingkungan geografis serta berkaca pada mata pencaharian masyarakat Indonesia yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, sudah barang tentu hal tersebut menjadikan sektor pertanian sebagai sektor penting dalam roda struktural perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa Indonesia yang mencanangkan masa depan perekonomian Indonesia menuju era industrialisasi, tentunya tetap dipertimbangkan pula untuk memperkuat sektor pertanian.
Sektor pertanian masih tetap akan berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Belajar dari pengalaman masa lalu dan kondisi yang dihadapi saat ini, sudah selayaknya sektor pertanian menjadi sektor unggulan dalam menyusun strategi pembangunan nasional. Sektor pertanian haruslah diposisikan sebagai sektor andalan perekonomian nasional. Pola konsumsi masyarakat atas berbagai produk pertanian yang semakin hari semakin meningkat serta pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat pula sampai-sampai telah mencapai 240 juta orang, sangat mempengaruhi ketersediaan pangan dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Hal tersebut mengharuskan seluruh elemen bangsa ini terutama para petani terus berpacu untuk meningkatkan hasil pertanian untuk mencapai ketahanan serta kemandirian pangan. Perlu adanya manjemen serta kebijakan dari pemerintah untuk mengatur pola produksi pangan negeri.
Untuk mencapai keberhasilan peningkatan pembangunan sektor pertanian diperlukan adanya kerjasama antara berbagai kalangan yang berkecimpung langsung dibidang pertanian baik itu dari pelaku pertanian dalam hal ini petani, pemerintah, lembaga peneliti, ilmuwan, innovator, kalangan akademik, maupun pihak swasta sebagai kalangan industri, dengan demikian diharapkan dengan hal tersebut dapat memecahkan masalah kebuntuan terhadap masalah pertanian yang dihadapi, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Dalam penyediaan lapangan kerja di Indonesia, sebenarnya sektor pertanian mempunyai kontribusi sangat besar dan terbesar di antara sektor-sektor yang ada, namun dari data BPS dalam waktu 10 tahun terakhir dimana telah terjadi alih fungsi lahan sawah seluas 80.000 hektar per tahun menjadi lahan industri dan perumahan, sehingga hal tersebut menyebabkan berkurangnya lahan pertanian. Walaupun kebutuhan pangan dalam negeri semakin hari semakin meningkat, namun produksi pangan dalam negeri malah sering mengalami fluktuasi akibat berbagai faktor yang ada, salah satunya ketersediaan lahan yang semakin sempit akibat pembangunan perumahan dan industri yang semakin merajalela. Hal inilah yang kemudian menyebabkan ketidak seimbangan antara permintaan dan produksi pangan dalam negeri. Untuk beberapa tanaman pangan seperti beras, jagung, kedelai, gandum, selisih antara  tingkat produksi dan konsumsi rata-rata mencapai 10 juta ton. Kekurangan produksi ini ditutup dengan impor yang volumenya  terus meningkat tiap tahun, sehingga tingkat ketergantungan pangan Nasional secara keseluruhan terhadap impor adalah 12,9%. Perubahan iklim, harga pangan dunia yang fluktuatif, tingkat konversi lahan pertanian ke non pertanian yang tinggi, insentif rendah bagi pelaku usaha tani merupakan beberapa faktor yang menyebabkan masalah ketersediaan pangan tak kunjung selesai. Dan jika hal ini dibiarkan, maka bangsa kita akan mengalami krisis pangan, dan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Maka pemerintah harus segera melakukan upaya-upaya pencegahan agar krisis pangan tidak terjadi di Indonesia. Seperti yang telah dicanangkan meteri pertanian tahun 2010-2014 tentang target sukses pembangunan nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mencegah krisis pangan dalam negeri.
Mengacu pada 4 target pembangunan pertanian yang dicanangkan oleh pemerintah terutama kementerian pertanian, perlu adanya upaya-upaya khusus untuk mencapai hal tersebut. Berikut ulasan dan upaya mewujudkan 4 target pembangunan pertanian:
· Pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan
Swasembada pangan memiliki arti bahwasanya kita mampu untuk mengadakan sendiri kebutuhan pangan dengan bermacam-macam kegiatan yang dapat menghasilkan kebutuhan yang sesuai diperlukan masyarakat Indonesia dengan kemampuan yang dimiliki dan pengetauhan lebih yang dapat menjalankan kegiatan ekonomi tersebut terutama di bidang kebutuhan pangan. Kita tahu bahwasanya saat ini Indonesia masih tegantung pada impor pangan dari negara lain. Seperti makanan pokok bangsa kita yaitu beras, yang mana saat ini indonesia masih mengimpor beras dari Thailand. Tidak hanya beras, ada lima komoditas pokok yang sampai sekarang bangsa kita masih mengandalkan impor dari negara lain, yaitu padi, jagung, kedelai, gula, dan daging. Indonesia saat ini belum mampu untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakatnya sendiri. Lantas, mau sampai kapan bangsa kita bergantung bangsa lain? Mau tidak mau bagsa ini harus segera memenuhi ketahanan dan kemandirian pangan demi peningkatan kesejahteraan bangsa. Dalam memenuhi swasembada pangan, Indonesia masih membutuhkan lahan sekitar 3 juta Hektar. Target produksi padi (GKG) pada 2014 adalah 75 juta ton dari 64 juta ton sekarang. Jagung dari 17 juta ton menjadi 29 juta ton, kedelai pada 2014 ditargetkan 2,7 juta ton. Begitu industri gula sekarang baru 2,3 juta ton ditargetkan naik menjadi 3,6 juta ton pada tahun 2014. Ada beberapa upaya yang sebenarnya dapat dicanangkan pemerintah untuk mencapai swasembada dan ketahanan pangan Indonesia:
1. Mempersiapkan pertanian dalam negeri yang unggul dan menekan angaka impor
2. Peningkatan produktifitas lahan dimana sekarang banyak lahan yang tidak produktif dan makin luasnya lahan industri sehingga menjadikan lahan pertanian semakin sempit
3. Pengelolaan sumber daya genetik dan teknologi pembenihan untuk menghasilkan varietas unggul dan dapat menghasilkan produk pertanian dengan jumlah yang banyak. Menurut hasil riset, saat ini dalam hal varietas tanaman pangan, tidak kurang dari 244 varietas padi, 54 varietas jagung, dan 58 varietas kedelai telah dihasilkan.  Sampai saat ini tingkat adopsi petani terhadap varietas unggul spesifik lokasi telah mencapai 90% untuk padi, 45% untuk jagung, dan 80% untuk kedelai. Hal seperti inilah yang perlu dikembangkan secara terus menerus
4. Melakukan rehabilitasi dan perluasan jaringan irigasi demi hasil pertanian yang maksimal
5. Menyisihkan lahan kosong disetiap provinsi di Indonesia untuk lahan pertanian
6. Membatasi proyek-proyek besar yang dapat mempersempit lahan pertanian
· Peningkatan difersifikasi pangan
Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai bahan pokok makanan. Akibatnya permintaan masyarakat terhadap ketersediaan beras semakin hari semakin meningkat. Padahal masih banyak bahan pangan lain yang memiliki kandungan karbohidrat yang sama dengan beras seperti singkong, gandum, ubi, sagu, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, untuk menanggulangi masalah tersebut perlu adanya variasi makanan agar bangsa ini tidak selalu tergantung terhadap ketersediaan beras. Juga sebagai langkah kongkret dalam meningkatkan mutu gizi dalam masyarakat secara kualitas maupun kuantitas. Karena dari segi fisiologis, manusia untuk dapat hidup aktif dan sehat memerlukan lebih 40 jenis zat gizi yang terdapat pada berbagai jenis makanan, tidak hanya satu jenis makanan saja. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan difersifikasi pangan adalah:
1. Adanya sosialisasi ragam menu makanan pokok secara intensif di setiap wilayah dan menjadi program pokok di setiap pemerintah daerah
2. Mengganti program pemerintah dalam hal swasembada beras dengan program swasembada pangan, karena swasembada pangan tidak mengacu pada satu komoditas makanan saja, namun beragam komoditas makanan yang ada
3. Lebih memanfaatkan potensi pangan lokal dan keanekaragamannya. Seperti pengembangan pangan karbohidrat khas Nusantara spesifik lokasi seperti sukun, talas, garut, sagu, jagung dan lain-lain
4. Mencanangkan program produk pangan unggulan di setiap wilayah, dengan melihat kecocokan dan ketersediaan lahan di setiap daerah, jadi setiap daerahnya memiliki poroduk pangan unggulannya masing-masing. Misalnya, jawa tengah sebagai penghasil utama singkong, kemudia kalimantan timur sebagai penghasil utama gandum, dan seterusnya. Sehingga, jika diakumulasikan seluruh Indonesia akan menghasilkan difersifikasi pangan yang begitu beragam.
· Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor
Di era globalisasi, faktor daya saing memegang peranan kunci. Laju globalisasi bakal menggusur mereka yang lemah dan menguntungkan mereka yang perkasa. Terkait hal tersebut, ramai diperbincangkan soal daya saing Indonesia. Hal itu terlihat dari melemahnya kinerja ekspor kita pada tahun lalu. Bahkan, neraca perdagangan kita mengalami defisit. Hal itu terjadi karena ekspor kita menurun, sementara produk impor terus membanjiri pasar dalam negeri. Ekspor turun 4,6 persen, sedangkan impor membengkak 9,92 persen. Data terbaru statistik perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan juga melambat menjadi 5,8 persen pada kuartal II-2013. Ini merupakan catatan pertumbuhan terlambat selama hampir tiga tahun terakhir. Saat ini, daya saing produk lokal kalah dengan produk impor yang memiliki kualitas bagus dan harga yang terjangkau. Masyarakat cenderung membeli produk pangan impor yang bagus dan terjangkau daripada membeli hasil produk dalam negeri yang belum tentu baik dari segi kualitas dan juga mahal. Akibatnya, petanilah yang menjadi korban dari semua itu. Itu artinya, perlu adanya peningkatan mutu produk pangan agar dapat bersaing dengan produk-produk impor luar negeri. Begitu pula hasil ekspor indonesia ke negara lain dimana saat ini baru 20% produk ekspor bangsa Indonesia yang berbentuk bahan olahan, sisanya masih berbentuk bahan mentah yang belum terolah. Hal ini dapat menjadikan petani yang susah payah menanamnya tidak bisa menikmati nilai tambah dari produk tersebut. Padahal jika bisa diolah dengan baik sebelum dijual maupun di ekspor ke negara lain, akan memberikan keuntungan yang lebih bagi para petani lokal. Misalnya, beras akan memiliki harga jual yang lebih apabila sudah dalam bentuk kemasan rapi daripada masih dalam bentuk beras dalam karung. Sebenarnya para petani lokal tau akan hal tersebut, namun mereka terkendala keterbatasan sarana, keterbatasan modal, keterbatasan jaringan pemasaran, serta keterbatasan kemampuan manajemen. Upaya-upaya yang bisa dilakukan sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut adalah:
1. Penataan ulang strategi pembangunan ekonomi dengan titik berat meningkatkan daya saing global sehingga bisa lebih bertahan ketika muncul guncangan dari eksternal dan internal
2. Penyediaan infrastuktur yang memadai dari pemerintah untuk peningkatan mutu produk pangan dalam negeri
3. Belajar pada Australia dan brazil, negara eksportir sumber daya alam (SDA). Sebelumnya, Australia dan Brasil sangat bergantung pada ekspor SDA ke China di saat negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengalami masa keemasan, yakni pertumbuhan PDB dua digit. Namun, kedua negara itu kini mulai mengubah strategi pembangunan ekonomi dengan mengurangi kebergantungan pada sektor ekspor komoditas SDA.
4. Kebijakan hilirisasi dan pengembangan industri dalam negeri
5. Peningkatan efektifitas kerjasama internasional yang lebih menguntungkan produktifitas pangan dalam negeri
· Peningkatan kesejahteraan petani
Petani merupakan pelaku utama dalam sistem pertanian Indonesia. Petanilah yang memiliki peran penting, karena merekalah yang menjadi eksekutor langsung dalam semua jenis pertanian. Tanpa adanya petani, maka Indonesia akan mengalami krisis pangan berkepanjangan. Menurut data BPS pada Februari 2009, prosentase angkatan kerja yang bekerja di sektor pertanian jumlahnya mencapai 42,1%. Namun amat disayangkan dimana sekarang kesejahteraan petani mulai diabaikan. Angka kemiskinan dikalangan petani begitu tinggi. Saat ini, rata-rata kepemilikan lahan petani kecil di Indonesia hanya 0,33 hektare. Pada 2050, luas lahan ini diperkirakan akan semakin turun menjadi 0,18 hektare. Dengan semakin sempitnya luas lahan yang dimiliki para petani, maka makin sulit pula dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, diantaranya:
1. Penstabilan harga-harga barang pangan agar petani tidak dirugikan ketika harga produk pertanian turun drastis
2. Pengendalian impor hasil pangan. Perlua adanya pembatasan impor dari negara lain agar Indonesia tidak tergantung dengan bangsa lain, dan lebih memprioritaskan hasil pangan dari petani lokal
3. Adanya subsidi pupuk dan benih atau bantuan benih gratis dari pemerintah sebagai wujud bantuan nyata terhadap para petani
4. Penyediaan pinjaman modal skala kecil maupun skala besar, agar lebih banyak masyarakat yang tertarik menjadi petani, dan petani merasa dimudahkan. Sehingga, produksi pangan dalam negeri terus meningkat
5. Akselerasi penerapan inovasi teknologi yang dapat membantu petani dalam mengolah hasil-hasil pertanian
6. Penyuluhan pertanian terhadap para petani untuk meningkatkan kualitas para petani lokal dalam mengolah hasil pertanian
7. Memperkenalkan dan mengelola agribisnis untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil pertaniannya yang akhirnya mampu mengangkat kesejahteraan petani
8. Penghimbauan kepada masyarakat untuk membeli produk petani lokal daripada produk hasil impor
9. Peningkatan pengelolaan produk pasca panen dengan cara pengadaan koperasi pertanian di setiap daerah. Salah satu kunci peningkatkan kesejahteraan petani adalah dengan penguatan koperasi petani. Koperasi petani perlu ditingkatkan perannya sampai dengan tahap menghasilkan produk yang dapat digunakan langsung oleh konsumen. Petani tidak perlu memiliki sendiri sarana sarana pengolahan hasil pertanian, namun dapat diupayakan oleh koperasi. Jaringan pemasaran dan proses penjualan pun dapat dilakukan oleh koperasi petani sebagai badan usaha
10. Menciptakan informasi (berbasis sms maupun internet) untuk mengetahui informasi pasar komoditas pertanian, serta sistem informasi iklim dan cuaca untuk basis penentuan musim tanam yang dapat diakses petani. Hal ini sudah terbukti di beberapa negara seperti Mozanbik, Kenya, dan Uganda dan dapat meningkatkan produktifitas dan pendapatan petani.
Dengan optimalisasi 4 target sukses pembangunan pertanian dan melakukan segala upaya untuk merealisasikannya. Maka di masa yang akan datang, perekonomian Indonesia akan semakin kuat. Sesuai dengan visi Indonesia 2030 yang dicanangkan pemerintah, dimana Indonesia pada tahun 2030 akan menjadi negara maju dengan basis perekonomian dunia terkuat. Perekonomian Indonesia akan menjadi kekuatan nomor 1 di dunia pada tahun 2030 diikuti China, India, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Hal itu bisa terwujud dengan asumsi pertumbuhan ekonomi riil rata-rata Indonesia mencapai 7,62 % per tahun, dan laju inflasi 4,95 % per tahun. Dan untuk menyongsong visi Indoneisa 2030 dengan penguatan perekonomian Indonesia diawali dengan optimalisasi sektor pertaniannya.
Maka, marikita bersama-sama menyongsong perubahan besarbagibangsaini dengan adanya kerjasama dan kesinergian antar pihak yang terkait seperti petani, pemerintah, lembaga peneliti pertanian, ilmuwan, innovator serta kalangan akademik maupun swasta, sehingga dengan demikian diharapkan dengan hal tersebut dapat meningkatkan produksi pangan dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Strategi dan upaya dari pemerintah secara optimal dengan dukungan dari berbagai pihak diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan, sehingga kebutuhan pangan terpenuhi yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional. Dengan 4 target sukses pembangunan pertanian yang telah dicanangkan pemerintah dan kemeterian pertanian, maka ketahanan pangan serta kemandirian pangan bangsa Indonesia akan dapat terwujud di masa yang akan datang. Maka dari itu, mari kita bersama-sama wujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju dan berkualitas dengan mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam bidang pertanian Indonesia. Songsong perubahan-perubahan besar bangsa Indonesia menuju visi Indonesia 2030.
Majulah pertanian Indonesia!
Daftar Pustaka
· Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. 1996. Undang-undang RI No.7 tahun 1996 tentang Pangan
· ejournal.umm.ac.id/index.php/…/66_umm_scientific_journal.doc diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 15.00WIB
· http://bkp.deptan.go.id
· http://dayintapinasthika.wordpress.com/2011/03/23/sektor-pertanian/ diakses tanggal 17 april 2012 pukul 13.00 WIB
· Lembaga Ketahanan Nasional RI. 2012. Term of Reference (TOR) Perumusan judul Essay BS. Kewaspadaan nasional dalam rangka PPRA XLVIII/2012
· Pokja Lemhannas RI BS. Kewaspadaan Nasional. 2012. Modul 1 Kewaspadaan Nasional Dari Era Ke Era Serta Hakikat Ancaman Yang Dihadapi.
· Suwarna, Budi. M. Yunus, Bankir Kaum Papa, Artikel Kompas tanggal 14 Oktober 2006

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/12/21/optimalisasi-pertanian-menyongsong-perubahan-620443.html/25/12/2013