Kamis, 26 Desember 2013

catatatan2

Tips Berada di Tengah Pihak yang Beda Pendapat

 

Dalam UUD RI 1945, Pasal 28E Ayat (3) disebutkan bahwa, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Olehnya itu, jelaslah bahwa kebebasan berpendapat telah mendapat ruang dalam konstitusi di negara kita ini. Jaminan konstitusi kita atas kebebasan berpendapat yang kemudian menjadikannya hak atas setiap orang de negeri ini sekiranya sebagai wujud kemajuan paham kebangsaan kita.
Saat ini, dengan konsep pemikiran di atas, jelas akan menggambarkan keadaan dimana orang-orang akan lebih leluasa dalam memberikan pendapat, ide dan gagasan. Kesemuanya itu biasanya di kemas dalam bentuk kritik dan saran.
Dalam kehidupan keseharian kita, cukup mustahil rasanya jika kita tak pernah menemui orang yang berbeda pendapat. Baik perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih. Nah, lantas bagaimana sikap kita seharusnya ketika kita berada atau menyaksikan perbedaan pendapat di antara dua orang atau lebih itu?. Berikut mungkin tips atau langkah-langkah yang mestinya anda lakukan:
  1. Sedapat mungkin jauhi orang-orang yang terlibat perbedaan pendapat: bukan tidak mungkin perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih akan berakhir dengan pertengkaran. Bukan pula tidak mungkin perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih hanya akan akan mempengaruhi hubungan kita renggang. Baik kepada salah satu di antara mereka atau bahkan bisa jadi kepada kedua belah pihak. Sebagai contoh, Si A dan Si B terlibat perbedaan pendapat. Si A dan Si B ini masing-masing adalah teman anda. Jika anda hadir di tengah-tengah perbedaan pendapat mereka, kemudian anda tidak memberikan solusi atau pembelaan atas pendapat mereka. Bisa jadi Si A misalnya, akan memusuhi anda karena dia merasa anda tidak membela pendapatnya. Begitu juga Si B, bisa saja juga merasa kecewa karena ia tidak mendapat pembelaan dari anda saat itu. Maka, andalah jadi korban perbedaan pendapat mereka. Inilah salah satu kemungkinan yang bisa saja terjadi. Maka dari itu, usahakan jauhkan diri anda dari orang yang sementara berdebat karena perbedaan pendapat.
  2. Sadari terus posisi anda: jika sampai anda ternyata tidak bisa menghindarkan diri dari orang-orang yang sementara berbeda pendapat, sebaiknya langkah yang paling baik untuk anda tempuh adalah anda jadi pendengar setia saja. Dalam hal ini, anda haruslah senantiasa menyadari posisi anda. Bahwa anda bukanlah bagian dari mereka yang sementara berbeda pendapat. Maka dari itu, usahakan anda diam saja dan dengarkan saja apa yang mereka tuturkan. Kiranya, biarkan saja mereka mengemukakan pendapat mereka masing-masing. Tanpa ada campur tangan dari anda. Hal ini jauh lebih baik, sebab bisa jadi kalau anda ikut terlibat dalam perdebatan itu, anda tidak bisa mengendalikan diri dan tidak bisa berlaku adil.
  3. Jadilah penengah yang adil: ketika terjadi perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih, kadang kedua belah pihak tidak ada satupun yang mau mengalah. Maka, untuk menghindari perdebatan panjang dalam perbedaan pendapat, berdasarkan situasi dan kondisi, anda di tuntut untuk menjadi penengah. Hal ini sangat mungkin terjadi. Jika sampai itu yang terjadi, maka alangkah baiknya anda masuk menjadi penengah yang adil. Dalam artian, anda disini masuk sebagai seorang penengah dengan tidak memihak pada pendapat salah satu pihak yang terlibat perbedaan pendapat. Masuklah sebagai penengah dengan memberikan pemahaman kepada kedua belah pihak. Pemahaman dari anda tentunya bisa saja dengan menyentuh substansi atau inti masalah dari apa yang di perdebatkan oleh kedua belak pihak. Atau boleh jadi, anda  hanya memberikan pemahaman kepada keduanya kalau ternyata perdebatan dan perbedaan pendapat mereka itu hanyalah sia-sia. Dengan dasar dan pemahaman yang kuat lagi rasional dari anda. Kemudian dengan usaha anda untuk tidak memihak pendapat salah satu pihak yang terlibat perbedaan pendapat. Maka kemungkinan besar posisi anda pada saat anda jadi penengah akan di terima oleh kedua belah pihak, sehingga perbedaan pendapat dan perdebatan di antara mereka itu akan segera berakhir. Dalam posisi ini, jangan sekali-kali anda masuk sebagai perusak. Sebab bisa jadi, sadar atau tidak sadar, ternyata keberadaan anda membuat perdebatan dalam perbedaan pendapat kedua belah pihak justru semakin meruncing dan memanas.
  4. Terus Ingatkan Keduanya: Terkadang selama kedua belah yang pihak terlibat perdebatan atas dasar adanya perbedaan pendapat itu, ada salah satu pihak yang keliru dalam mengemukakan pendapatnya. bahkan tak jarang ada yang salah dalam mengemukakan sumber teori atau gagasan. Pun barangkali ada yang bahkan menyalahi kaidah dan tata cara mengemukakan pendapat. Jika sampai hal ini terjadi, anda yang mengetahui kesalahan itu sedapat mungkin mengingatkan pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Dengan begitu, perdebatan atas nama perbedaan pendapat oleh kedua belah pihak dapat berjalan sehat tanpa ada pihak yang emosi atau menyulut kemarahan pihak lain.
  5. Tinggalkan: hampir sama dengan poin pertama. Namun bedanya, dalam posisi ini anda sebenarnya terlanjur berada dan terlibat langsung dalam perbedaan pendapat. Jika dalam posisi ini anda kemudian merasa perbedaan pendapat di antara mereka yang juga melibatkan anda sebagai penengah atau bahkan hanya sebagai pendengar saja, ternyata anda rasa hanya akan menghasilkan sesuatu yang sia-sia. Maka sudah sebaiknya anda tinggalkan saja arena perdebatan atas nama perbedaan pendapat itu. Biarkan saja mereka nantinya yang mencari solusi bagaimana akhir perdebatan itu. Anda jangan sama sekali berani dan mau mengambil resiko buruknya.
sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2013/12/27/tips-berada-ditengah-pihak-yang-beda-pendapat-623121.html/27/12/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar