Bahwa dalam
sebuah organisasi perusahaan diperlukan kesamaan gerak dan langkah bersama guna
mencapai tujuan akhir.
Kemudian
dikenal perilaku organisasi yang menjadi ruh sebuah institusi dalam pencapaian
kerjanya, dimana hal tersebut bermuasal dari budaya dan daily best practice
yang diterapkan.
Kerangka
budaya organisasi dapat menjadi pembeda dan pembentuk kekuatan yang mampu
menghindarkan kegagalan, dimana para pekerja diharapkan mampu
mengimplementasikan kemampuan terbaiknya sebagai hasil perpaduan dari motivasi
plus budaya kerja.
Budaya
organisasi yang sesuai dengan konteks kebutuhan institusi dalam mencapai target
sasaran akan dapat mereduksi kendala produktif.
Seperti
misalnya stres kerja dan konflik, dimana hal tersebut dapat menjadi sebuah
permasalahan dalam problematika yang berkorelasi dengan kinerja dan
produktifitas.
Pencapaian
prestasi kerja memerlukan prasyarat kekuatan dalam penyelesaian tugas
pekerjaan, didalamnya bersangkutan dengan pembentukan strategi Tim dan
melakukan pengelolaan konflik.
Dalam hal
ini, budaya organisasi melibatkan relasi yang saling berhubungan antara
pemasok, pesaing, kondisi eksternal dan pelanggan secara berkesinambungan.
Mengetahui
kebutuhan pelanggan, serta mendapatkan pasokan yang sesuai ditambah dengan
kejelian dalam melihat pola persaingan serta perkembangan dimasa mendatang
adalah bentuk kematangan organisasi.
Untuk dapat
menerapkan hal tersebut sebagai bagian dari budaya organisasi, maka dibutuhkan
internalisasi nilai positif yang dikembangkan menjadi keseharian dalam kerangka
kerja rutin dan strategis.
Sehingga
dengan demikian, akan menuntun kerjasama antar lini secara padu dan kompak,
untuk bersama bekerja bagi kinerja terbaik.
Selamat
membangun organisasi yang berbudaya…
Sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/12/10/perilaku-organisasi-stratejik-618070.html /unduh 19/12/2013
Sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/12/10/perilaku-organisasi-stratejik-618070.html /unduh 19/12/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar