Selasa, 24 Desember 2013

catatan2

Strategi Meraih Peluang Saat Pesaing Terhuyung

Apapun posisi seseorang dalam sebuah perusahaan, CEO perusahaan besar yang sedang berhadapan dengan perusahaan multi nasional, ataupun Direktur merangkap pemilik peruahaan kecil yang sedang merangkak naik, harus mampu menangkap situasi, saat mana dan kapan yang paling tepat untuk merebut peluang.
……………………
Sejarah membuktikan bahwa jumlah yang berkembang dari posisi belakang kemudian meroket merebut posisi terdepan lebih banyak terjadi pada masa resesi ketimbang pada situasi ekonomi yang tenang. Dalam dunia sepak bola pun juga terjadi hal yang serupa, goal seringkali tercipta pada detik-detik kritis.
……………….
Jika kita adalah CEO yang memimpin perusahaan pemegang pangsa pasar terbesar, ini adalah saat genting untuk mempertahankan kepemimpinan kita, dan sebaliknya jika kita adalah perusahaan nomor dua atau nomor kesekian puluh di barisan bawah, maka saatnya untuk memanfaatkan masa-masa penunh peluang seperti saat ini untuk tampil merebut posisi sebagai juara.
……………….
Orang-orang sukses adalah orang-orang tegas. Saat muncul peluang-peluang, mereka mengevaluasinya secara cermat, mengambil keputusan dan melakukan tindakan tepat. Mereka tahu, ketidaktegasan hanya pemborosan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk mengerjakan tugas yang lebih produktif. Mereka juga menghindari risiko yang tak perlu dengan melaksanakan keputusannya secara bertahap. Mereka tidak membuat semua keputusan secara sekaligus di tahap awal. Setiap tindakan ditentukan berdasarkan sukses dari tindakan sebelumnya. Benjamin Franklin, salah satu orang Amerika yang paling bijaksana, menggunakan cara sederhana untuk membuat keputusan sulit. Dia menarik garis di tengah secarik kertas. Di satu sisi dia menuliskan kelebihan-kelebihan dari keputusan itu. Di sisi lain ia menuliskan kelemahan-kelemahannya. Daftar itu juga digunakan sebagai grafik yang menggambarkan kelebihan dan kekurangan dari setiap keputusan. Dari situ bisa diketahui secara cepat dan mudah kekuatan dari keputusan tersebut.
………………….
Sebagai pebisnis, apa yang harus kita lakukan untuk meraih peluang..? mungkin ada baiknya kita perlu menerapkan beberapa prinsip berikut :
…………………….
Merangkul Perubahan
Kebanyakan pemimpin bisnis menginginkan status quo, tetapi bagi pemimpin yang memiliki visi akan membawa perusahaannya berkembang melalui perubahan. Dunia bisnis selalu berubah seriring dengan berkembangnya teknologi, minat, pasar, kondisi aturan serta pergerakan finansial.
…………………..
Evaluasi perkembangan internal dan eksternal, kenali hal-hal yang sudah berubah, dan lakukan penyesuaian. Bila perlu, lakukan perubahan setiap hari. Bicara soal perubahan, mengingatkan saya pada kurun waktu tahun 2009 melalui majalah Tempo dimana saat itu Jack Welch adalah ketua dan CEO General Electric (GE), beliau adalah salah satu pemimpin yang giat melakukan perubahan. Dimana dalam setiap internal meeting beliau mendesak kepada para eksekutif GE untuk “memulai setiap hari seolah-olah tiap hari itu adalah hari pertama bekerja”, tanpa memiliki konsep, prasangka maupun kebiasaan.
……………………
Miliki Target Besar
Sebagai pebisnis, jangan pernah ragu untuk memiliki target besar. Justru target besar lah yang akan membuat perusahaan terus tumbuh dan berkembang. Jika periode lalu perusahaan kita belum memiliki impian apa yang ingin dicapai, inilah saat yang tepat untuk merapikan barisan, mengumpulkan semua personil untuk menyusun sasaran, sebuah target besar dan sebuah visi.
………………………
Gerak Cepat
Keinginan untuk berubah saja tidak akan memberikan hasil kalau tidak melakukan tindakan. Bergerak cepat harus merupakan kebiasaan yang mendarah daging bagi perusahaan yang inin tampil menjadi juara. Banyak orang melontarkan kritik kepada pemerintah “NATO” (No action Talk Only) yang menyebabkan kita terus kalah bersaing dalam kancah bisnis global. Setiap kita membaca kritik tersebut di Koran misalnya, manfaatkan kritik itu untuk melihat ke dalam perusahaan kita masing-masing agar kita bisa menerapkan perubahan, perbaikan dan penyesuaian sesegera mungkin.
…………………….
Perhatikan Kualitas
Konsumen loyal bukan lahir dari hasil kampanye iklan yang gencar seperti iklan kampanye sebuah partai, tetapi lahir dari produk dan jasa yang memenuhi harapan mereka, yang membuat mereka puas, sehingga berniat untuk membeli lagi dan lagi. Selai memperhatikan kualitas produk dan jasa yang kita jual juga perhatikan proses bagaimana produk itu dibuat, karena proses yang jelek akan membuat harga modal produk kita menjadi mahal. Sebagai contoh kecil banyak produk reject misalnya, jika dilepas di pasar akan membuat konsumen kecewa, sedangkan membuang produk yang “agak cacat” akan menyebabkan kita kehilangan keuntungan yang baik. Untuk menghindari dan menekan tingkat kesalahan produksi, mungkin para sahabat bisa mencoba melihat dan mempelajari program Six Sigma. (bisa di cari menggunakan google search) , karena terlalu panjang jadi saya tidak mungkin menjelaskan disini.
…………………
Manfaatkan Perkembangan Teknologi
Jaman sekarang sudah sangat canggih, gunakan sarana internet dan system teknologi informasi yang lebih terpadu, misalnya untuk pemeliharaan database bahan baku dan system pemesanan ke pemasok. Implementasi IT tidaklah mahal jika dibandingkan dengan hasil yang diterima. Namun masih ada beberapa pemimpin perusahaan atau pelaku usaha yang berpandangan bahwa menggunakan internet merupakan sesuatu yang terkesan sulit dan terlalu canggih. Hal ini menyebabkan keengganan untuk memanfaatkan teknologi yang sebenarnya dapat mendorong kemajuan usaha.
…………………..
Sederhana nya internet hanyalah media untuk mengirim email, padahal internet juga dapat digunakan untuk menghemat biaya percakapan melalui telepon. Dengan internet kita juga bisa berkomunikasi sambil melihat face klien atau lawan bicara dimana saja, semua ini dimungkinkan hanya dengan membayar koneksi internet.
……………………….
Ramping Sederhana dan Gesit
Bisnis tidaklah rumit jika semua mau penjadi pelaku bisnis yang bersungguh-sungguh, memang tak bisa dipungkiri bahwa birokrasi bisnis kadang membuat bisnis menjadi kompleks. Oleh karena itu, rampingkan system dan prosedur yang di jalankan. Buang semua form atau laporan yang sudah tidak berguna dan tidak relevan lagi. Perusahaan yang ingin duduk pada posisi puncak harus bergerak cepat.
………………….
Kecepatan berarti cepat membuat keputusan, tidak tertunda oleh dokumen dan kompleksitas. Kesederhanaan disini berarti bahwa komunikasi yang jelas dan menunjukkan rancangan funsional di seluruh level (dari produksi hingga pemasaran, dari pemesanan bahan baku sampai pengiriman barang jadi). Kita sebagai pemimpin harus mendorong orang-orang supaya merasa bangga dan percaya diri bila mereka bekerja dengan efektif.
………………….
Perusahaan harus bergerak cepat. Tidak tertunda oleh protocol, jalur, departemen atau persetujuan yang tidak diperlukan. Setiap orang dalam perusahaan harus saling mengenal, mengenal konsumen mereka. Dan orang-orang dalam perusahaan harus saling interaksi serta tidak membuang-buang waktu.
………………….
Beri Dukungan dan Delegasikan Penuh
Para manager harus memberikan apa yang diperlukan staf-stafnya untuk mengerjakan tugas-tugasnya, kemudian mundur dan mengamati kinerja mereka, campur tangan manager kadang malah merusak produktifitas. Tugas manager adalah menetapkan visi dan arah, lalu kenapa harus mundur? Tujuannya adalah supaya para staf dapat melakukan apa yang harus mereka kerjakan . Metode ini untuk mengurangi mikro-managemen dan memungkinkan para manager untuk memikirkan hal-hal yang lebih besar yang diperlukan dalam pekerjaan. Tindakan ini akan menunjukkan respek serta kepercayaan terhadap para staf.
…………….
Lakukan Seleksi
Perhatikan orang-orang yang mepraktekkan visi dan nilai-nilai positif. Orang-orang yang mengikuti nilai-nilai positif dan berkomitmen adalah emas bagi perusahaan. Orang-orang yang mengikuti nilai positif tetapi kurang berkomitmen pantas diberikan kesempatan lain. Sedangkan orang-orang yang tidak mengikuti nilai positif harus ditegur untuk memperbaiki diri, dan jika sudah ditegur tetapi masih pada kondisi yang sama, mungkin perlu diberikan pelatihan sesuai dengan bidang tugas nya.
……………..
Seleksi tidak hanya dilakukan terhadap sumber daya manusia saja, tetapi juga terhadap arus penggunaan dana. Adakalanya disaat ekonomi makmur, banyak pebisnis yang terlena melakukan “over investment” tanpa memikirkan untung rugi nya. Budaya hemat dan cermat perlu diterapkan dalam bisnis, tak hanya karyawan paling rendah tetapi juga sampai top managemen, sehingga apabila terjadi krisis maka perusahaan tidak menjadi rentan.

sumber:
 http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/12/24/strategi-meraih-peluang-saat-pesaing-terhuyung-622312.html/unduh/24/12/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar