Kompetisi
organisasi dimasa mendatang sangat ditentukan oleh pengembangan kapasitas
sumber daya manusia sebagai keunggulan bersaing.
Format
sumber daya manusia tidak lagi dalam kedudukan konvensional sebagai faktor
produksi semata, sehingga perlu ditumbuh kembangkan.
Secara
komprehensif, MSDM akan menjadikan manusia sebagai bagian dari upaya mencapai
tujuan perusahaan secara stratejik.
Faktor
pengaruh yang melingkupi termasuk diantaranya: sikap manajemen puncak,
perkembangan teknologi serta perubahan eksternal dan internal organisasi.
Dalam
keputusan strategis, maka MSDM akan mengambil peran terkait dengan kepentingan
SDM yang akan menjadi motor bagi pencapaian target sasaran perusahaan.
Hal ini
dimulai dari pembentukan job description dan job specification kemudian akan
berujung pada job position dan kebutuhan tenaga SDM.
Secara
berkala SDM diperlukan penilaian dan evaluasi ulang, sehingga tetap sesuai
dengan kebutuhan dinamis satu posisi tertentu.
Job
rotation, enlargement dan enrichment dapat dilakukan untuk membentuk SDM yang
sesuai dengan prinsip utamanya right man for a right position.
Tahap awal
perencanaan kerja dimulai dari kebutuhan dan ketersediaan SDM dipasar tenaga
kerja, sehingga perlu dilakukan seleksi yang sesuai untuk keperluan yang
diharapkan.
Setelah itu,
tahap pengembangan karyawan dengan melakukan pendidikan dan pelatihan yang
bersesuaian termasuk didalamnya pembentukan jenjang karir dan kompensasi.
Dibagian
akhir, penilaian kinerja ditentukan sebagai metode untuk dapat melihat
kontribusi pekerja secara positif atas tujuan perusahaan keseluruhan.
Disamping
itu, partisipasi kerja dalam ukuran kuantitatif serta kualitatif dibangun
secara formal maupun informal untuk membangun kepuasan kerja yang bermuara pada
loyaliitas karyawan.
Tidak semua
berjalan tanpa hambatan, salah satunya adalah penegakan disiplin perusahaan,
dimana hal tersebut akan melibatkan komitmen seluruh pihak secara bersama.
Bukan tidak
mungkin tindakan Disipliner dilaksanakan dengan hal sulit dielakan termasuk
pemutusan hubungan kerja yang mengikutsertakan penyelesaian industrial dengan
berbagai mekanisme berlaku.
Bahkan hal
dalam membangun keselarasan kepentingan individu dan organisasi berlangsung
secara sinergis dengan mengedepankan pola komunikasi yang efektif.
Pertukaran
informasi dan data antara para pihak terkait dalam sebuah organisasi akan
menjadi positif bila berdampak pada peningkatan kinerja.
Pada titik
tersebut, maka tahap pembangunan kesepahaman dan kesepakatan sebagai bagian
dari negosiasi menjadi penting untuk dimajukan terlebih dahulu.
Hubungan
interpersonal menjadi mengemuka dalam mendapatkan ruang titik kompromi dari
upaya sinergis penyelarasan kepentingan individu dan organisasi.
Sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/12/10/manajemen-sumber-daya-manusia-stratejik-618055.html/unduh/19/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar