Business Model ecommerce
Bagi anda yang ingin menjadi pengusaha, untuk membuat bisnis online / internet startup, anda perlu mengetahui bagaimana cara memonetisasi nya karena bisnis online
memiliki banyak cara monetisasi, mulai dari yang mudah sampai yang
aneh-aneh. Dari sell something (commerce), advertising / iklan,
subcription / berlangganan, freemium dan banyak lagi, tidak semuanya
bisa diterapkan di Indonesia, karena beberapa business model membutuhkan
tingkat penetrasi internet / smartphone tertentu dan tingkat GDP
perkapita yang cukup tinggi ).
Selain monetisasi, anda juga perlu mengetahui 2 business model yang ada pada bisnis ecommerce, yaitu :
1. Marketplace
Bisa dibilang “mall online” yang menjadi
sebuah open platform bagi banyak toko lainnya yang bisa membuka toko di
situ, misalnya Tokopedia, Rakuten, Ebay, Bukalapak. Membangun ecommerce
jenis ini membutuhkan keahlian teknikal seperti keahlian coding dan
dukungan dana besar yang bisa bersumber dari investor karena business
model seperti ini membutuh waktu lama untuk bisa mendapatkan profit.
Initinya, bisnis seperti ini tidak bisa menciptakan uang pada hari
pertama.
2. Toko online
Misalnya Bilna.com, Berrybenka.com, Saqina.com, Fellinshop.com, Cicierobags.com, Indomakeup.com, Tokoduaamoi.com, Shopatbanananina.com, Mimoholics.com. Jenis bisnis seperti ini bisa mendapatkan revenue di hari pertama dan bisa dibuat oleh siapapun.
Kita tidak perlu mengumpulkan audience banyak terlebih dulu, tidak
perlu seperti Femaledaily.com yang menunggu 2-3 tahun untuk menghasilkan
revenue, tidak perlu seperti Kaskus yang menunggu 4-5 tahun untuk
menghasilkan revenue atau Tokopedia yang sudah berdiri lebih dari 3
tahun tetapi belum profit. Ecommerce online store is all about the numbers. Traffic X Conversion X OS (order size) = Sales.
sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/12/22/business-model-ecommerce-618845.html/unduh/25/12/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar