Senin, 16 Desember 2013

Mitra




Entah pagi, entah siang, entah sore yang hanya tersisa selembar, terlebih malam dengan segala rahasia pada gelapnya, mereka selalu menggigilkan ujung matamu. 
Ada yang terpagut begitu lama. Berdiri dengan seluruh ingatan yang berjejalan. Membuatmu menjadi pemetik bulir-bulir yang perlahan jatuh, mengaduh di pipimu. 
Kemudian kau pergi ke dapur, menyeduh secangkir kopi. Katamu, ini kupersembahkan untuk kesunyian yang selalu ada menemani. Kau sambut dengan diam. Lalu mendadak ada yang menusuk dadamu. 
Ternyata diam itu seperti pisau yang mencabik dirinya sendiri. 
Kau pun tercabik (catatan senja mitra bisnis)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar