BILA kata-kata adalah restu langit
pastilah semesta akan menyimak hikmat
tiap apa yang telah dituturkan sang Waktu
atas apa yang tersurat atau tersirat di dalamnya
Barangkali tak harus kata-kata atau isyarat
dari segala peristiwa yang lahir pada jagad raya
sebab apa yang terjadi adalah kehendak Semesta
bagi kehidupan yang terus silih berganti
Tentunya segala memiliki bahasa
sebagai ungkapan isyarat hati bagi tiap rasa
bahkan atas kehendak akal dan jiwa
segala berjalan seirama dengan satu seruan
Apa yang hidup dan telah mati pasti kembali
dan bernaung atas restu langit Yang Maha Luas
Madah surgawi terus bersahutan tiap waktu
menyeru jiwa menuju keindahan Semesta
hingga jaman menutup kedua matanya
dan jagad raya terus melaju diantara gulir waktu
Petuah-petuah bijak mengasup jiwa
memecah pekat di kegelapan hati
menghantar cahaya dari Surga
dan segala merujuk pada restu langit
pustaka:
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/05/17/restu-langit-560866.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar