Jumat, 08 Maret 2013

rasamu dihatiku, di hijau daun ku

Kau manis, asam, pedas, dingin, hangat, getir, memabukkan, bahkan terkadang pahit hingga hampir tanpa rasa.
Merasakanmu di hatiku laksana merasakan 1001 Rempah Kehidupan di Ujung Kecapan Rasa.Kaya dan penuh cita rasa.
Memanjakan Kalbu dalam nikmatnya Aroma Hangatmu.Bagai wangi Cinnamon dan Tangkai Serai yg bercengkrama dalam Wadah Rempah Antik Ibu.
Kuat sekaligus lembut membuai Angan. Sebuah ‘de javu’ yang selalu ada dalam setiap reinkarnasi yang memenuhi Ruang Eksistensiku.
Taburan hadirmu beri rasa akan Hidup dan Mimpi.
Temaniku larut dalam adukan secangkir Teh di kala Senja.
Menerawang menatap Surya tenggelam;menikmati Hadirmu, Hadirku, Rasamu dan Rasaku dalam setiap ketukan Melodi Tarian Nafas Kehidupan Fana kita.. (Small Dandelion)
.................................................................................




Di sini aku masih sendiri
Merenungi hari-hari sepi
Aku tanpamu
Masih tanpamu

Bila esok hari datang lagi
Ku coba untuk hadapi semua ini
Meski tanpamu meski tanpamu

Bila aku dapat bintang yang berpijar
Mentari yang tenang bersamaku di sini
Ku dapat tertawa menangis merenung
Di tempat ini aku bertahan

*Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya

Suara dengarkanlah aku
Apakah aku slalu di hatinya
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya

Kalau ku masih tetap di sini
Ku lewati semua yang terjadi
Aku menunggumu 
Aku menunggu
Suara dengarkanlah aku
Apa kabarnya pujaan hatiku
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya

Suara dengarkanlah aku
Apakah aku ada di hatinya
Aku di sini menunggunya
Masih berharap di dalam hatinya
(Hijau Daun)





@2013.akukopikauhijaudauntehtehhangat.

pustaka:
http://lirik.kapanlagi.com/artis/hijau_daun/suara
kompasiana, Small Dandelion,24/02/2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar