Kamis, 21 Maret 2013

Galau-nya Pelaut



Sejak Ia menuliskan kata CINTA. Saat itulah Ia kupanggil CINTA. Aku meninggalkannya sendiri,. Terbaring, lelap, di penghujung selimut malam. Disenyum tidur Cantiknya. Kesempurnaan. Tak bisa diurai oleh kata-kataku, sebab CINTAku kehormatanku. Titik.


....
Diruang  belajar, hasil desain, dan sentuhan tangan lembutnya, asmaraku bergelora. Gelora jiwa asmara yg rapuh, untuk selalu mengetahui berbagai hal, yg kuperlukan dalam meniti dan menata lautan hidupku bersamanya, di samudera  rindu ditiap halaman buku.


Ditiap lembarannya, huruf dan angka kuamati, kukaji, dalam tanya, apa, mengapa, bagaimana, untuk apa itu ADA, dalam detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan waktu-waktu setelahnya. 
Pada halaman 128, aku menatap gambar ini:
 

Inilah kenangan Rindu yg tersisa. Diam membisu. Di tepi malam menjelang subuh. Dikebanggan MEMBATU di jiwa. Terbayang tangannya. Memutar-mutar roda, menggerakan kedua kaki lembutnya. Demi kehormatan kupu-kupu CINTA-KASIHnya.  Kehormatan,  diwarna-warni kain. Kain berubah menjadi sesuatu. 
Sesuatu yg bukan bagi dirinya. Sesuatu yg tidak bisa terjelaskan. Sebab sesuatu itu adalah milikNYA. DIAlah yg berhak menjelaskanNYA. Nanti, entah kapan. 

Aku Diam.  Aku terpana. Sebab, Senyum CINTAku, diatas meja , dijejeran buku, dipelukan pelaut, menyatu dalam kisah kasih RINDU.
......

Sebentar lagi subuh. Dan setelahnya, akan berubah menjadi pagi. Ayam jantan pasti berkumandang. Kukuruyu.kukuruyu. 
Dan pasti, disambut sang betina dengan suara imut-imut, amit-amit. 
....
Pagi mempesona
Bertaburan CINTA.
CINTA semua Mahluk.
.....
Mentari berseri
di Kejernihan Air
Kehidupan.
 ....
CINTAku
Menyapa
dan
kubalas
sapaanya
.........
Selamat Pagi CINTA.





.............................iii......................................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar