Judul Tulisan: Organizational Learning vs The Learning Organization
Kategori: Ekonomi Manajemen (MSDM/Prilaku Organisasi)
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_belajar#cite_note-5
@Catatansorenisanasiputihloolnislove
Pengantar
Nis,
Kalaupun, kau tidak menCINTAKU. Maka aku IKHLAS. Tapi ku mohon, jangan pernah tidak memberi senyum untuku. Sebab, SENYUMmu. KEKUATANku
.......
Nisa,
Proses menguasaan informasi atas "dinamika" perubahan dimasyarakat merupakan faktor utama bagi Nisa, untuk pengambilan keputusan organisasi ( bisnis /non bisnis). Oleh sebab itu, pengetahuan terkait dengan ilmu kemasyarakatan HARUS diketahui (misalnya: peran, dinamika, budaya ,politik, dll).
.....
Nisa,
Proses penulisan LOvsOL, merupakan strategI CINTA, agar Nisa MAU mencintai pelaut Gila seperti abangmu ini. okChe.!!
................................................
Bukan Pengantar (Awal Tulisan)
Organizational Learning vs The Learning Organization
Untuk membedakan kedua terminologi tersebut, Cut Zurnali memaparkan sebuah jurnal dengan judul yang unik, "Organizational Learning vs The Learning Organization: A Conversation with a Practioner", yang ditulis oleh Gorolick (2005).
Dalam jurnal itu Gorolick mengisahkan pengalamannya saat diundang dalam sebuah pertemuan dengan kelompok para praktisi pengembangan keahlian dan pengalaman organisasi.
Pada kesempatan itu, seorang peserta wanita memperkenalkan dirinya pada Gorolick, ”I am working on a major organization wide initiative and recently had a huge ”aha” moment. We have been exploring organization learning but what we really need to focus on is the learning organization”
(saya bekerja pada sebuah organisasi yang bergerak dalam pengembangan inisiatif dan akhir-akhir ini kami mendapatkan banyak momen yang mengejutkan. Kami berusaha menggali masalah organization learning walaupun sebetulnya yang kami butuh untuk memfokuskan dalam pengembangan organisasi klien kami adalah learning organization).
Gorolick mengemukakan, jika organizational learning dilihat sebagai sebuah sirklus pembelajaran terus-menerus, maka sebuah organisasi tidak dapat mencapai sebuah titik waktu ketika ia menyatakan dirinya sebuah learning organization, sebagai tanda atau pernyataan akhir.
Sebaliknya, setiap organisasi dapat memihak pada adanya pernyataan tetap pembelajaran dan menyatakan dirinya menjadi praktek dari organizational learning.
Mengutip pendapat Aggestam, Cut Zurnali (2010) memaparkan adanya dua bidang yang berbeda dari kedua terminologi ini, yaitu:
- LO (learning organization) tends to focus more on external threats as the reason for fostering learning. Ini berarti learning organization memfokuskan pada ancaman-ancaman eksternal sebagai alasan mengembangkan pembelajaran.
- OL (organization learning) tends to focus more on internal concerns for performance and learning as part of condition of human beings within settings. Ini menunjukkan bahwa organization learning memfokuskan lebih pada perhatian internal untuk kinerja dan pembelajaran sebagai bagian dari kondisi manusia yang berada dalam pengaturan.
Ini berarti bahwa LO harus dapat memenuhi permintaan lingkungan internal dan eksternalnya.
Beberapa pendapat menyebutkan LO adalah sebuah visi sedangkan OL merupakan siklus pembelajaran yang terus-menerus dan sebuah organisasi tidak pernah dapat mencapai poin waktu dimana organisasi tersebut menyatakan dirinya LO. Sebaliknya, tidak ada organisasi dapat dalam sebuah keadaan konstan dari pembelajaran dan menyatakan dirinya mempraktekkan OL.
Kesimpulan:
Organisasi Pembelajar (Learning Organization= LO) Merupakan Strategi Pembelajaran untuk Organisasi. Berguna dalam menghadapi para PESAING. Adanya penerapan Model Manajemen ini, disebakan Tuntutan PERUBAHAN yg memungkinkan bagi sebuah ORGANISASI, DAPAT BERTAHAN dalam menghadapi para PESAING (Organisasi Lain)= Kompetisi/Kompetitif. Dan ini Sifatnya MAKRO
Pembelajaran Organisasi (Organization Learning = OL) Merupakan Strategi Pembelajaran Model Manajemen untuk mempersiapkan keunggulan SDM di Internal Organisasi.. Dan berfokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia di internal Organisasi. Dan ini bersifat MIKRO.
Bukan Kesimpulan:
Nisa Cintaku yg tak pernah mencintaiku
Aku hanya memberi saran, SEBAIKNYA,
MODEL Manajemen ini HARUS Menjadi pilihanan utama Nisaaa...
Sebab:
1. Tak bisa lagi kutahan lajunya ANGIN (Naff). Artinya Adanya tuntutan perubahan, bersifat secara Luas/umum/MAKRO (PERUBAHAN: Teknologi, Informasi, Kebutuhan Penduduk, dll)
2. Maka SDM di internal Organisasi Harus Berubah/Rubah (Iwan Fals); Artinya:
Kalau tidak ada perubahan di internal organisasi, maka: Pesaing akan mengambil alih kesempatan yg ada.
Oleh sebab itu:
3. Maka: SDM Yg ada di dalam (internal) Organisasi harus Belajardibelajarkan:
4. Istilah ini disebut dengan Model PEMBELAJARAN ORGANISASI (pembelajaran di tingkatan individu, tim, kelompok, dan pada tingkatan organisasi).
5. Untuk Mensinergikan tiap-tiap elemen di organisasi (individu, tim, kelompok, dan organisasi seecara keseluruhan) maka dibutuhkan sebuah model Manajemen SDM+Prilaku Organisasi) yg disebut: ORGANISASI PEMBELAJARAN.
6. “Situasi”/dinamika pembelajaran (di tingkatan individu, tim, kelompok dan organisasi secara luas, ini) menjadi dinamika kekuatan organisasi dalam konteks strategi menghadapi para PESAING.
.................................................................ii.....................................................................
.....................................................................iiiiii......................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar