Gratisan Musik
hAdApI sAjA
Relakan yang terjadi takkan kembali. Ia sudah miliknya bukan milik kita lagi. Tak perlu menangis tak perlu bersedih. Tak perlu tak perlu sedu sedanmu itu.
Hadapi saja.
Pasrah pada Ilahi.
Hanya itu yang kita bisa. Ambil hikmatnya ambil indahnya. Cobalah menari cobalah bernyanyi. Cobalah-cobalah mulai detik ini.
Hadapi saja
Hilang memang hilang. wajahnya Terus terbayang. Berjumpa di mimpi. Kau ajak aku untuk menari, Bernyanyi. Bersama bidadari malaikat.
Dan penghuni surga.
Itulah
Pesan imajiner
....
Ayah
dan
sekaligus
guru
hidupku
.......
HADAPI
SAJA
....
..............
CINTAmu
sudah
bukan
MILIKmu
........
hadapi saja
sebab
Ia
................................
ada
PEMILIKnya
...........................................
..................................................................
siPelaut
masuk
angin
............................
di
kerokin
sama
minyak
angin
cap
elang
.................................................
sendiri
sunyi
sepi
.....................
Gajah
diam
menatap
kesedihan
disarung
....
yg
menutupi
kesunyian
dan
penderitaan
TUBUH
si
PELAUT
..........
.......................................
.*.
..........................................................................................................
nAk
Jauh jalan yang harus kau tempuh. Mungkin samar bahkan mungkin gelap. Tajam kerikil setiap saat menunggu. Engkau lewat dengan kaki yang tak bersepatu. Duduk sini Nak dekat pada bapak . Jangan kau ganggu ibumu. Turunlah lekas dari pangkuannya.
Engkau lelaki kelak sendiri.
Itulah
Pesan imajiner, Ayah kehidupanku
disampaikanya
di
Kaset Tape Radio
ketika
aku
kehilangan
ayah
kandungku
di 9 thn
usiaku
.................
dan
suara itulah
ku dengar
di
siang
sore
malam
dan
Pagiku
s/d
SAAT
INI
...........................................
..................................................
..*..
...............................................................................................................................
IBU
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh. Lewati rintang untuk aku anakmu. Ibuku sayang masih terus berjalan. Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah. Seperti udara kasih yang engkau berikan. Tak mampu ku membalas...Ibu. Ibu.
Ingin kudekap dan menangis dipangkuanmu. Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu.Lalu do'a-do'a baluri sekujur tubuhku.
Dengan apa membalas...Ibu. Ibu.
Itulah
Pesan imajiner, Guruku
...
di
sampaikan-nya
padaku
...................................
...............................................
.*.
...........................................................................................................................
Jika engkau minta intan permata tak mungkin ku mampu. Tapi, sayangku. Akan ku capai bintang dari langit untukmu. Jika engkau minta satu dunia akan kucoba. Aku hanya mampu jadi milikmu pastikan kau bahagia.
Hati ini bukan miliku lagi.
1000 tahun pun akan ku nantikan kamu. Sayangku. Jangan kau persoalkan siapa di hatiku. Terukir dibintang tak mungkin hilang cintaku padamu.
Itulah
Pesan imajiner IBUku,
...
di
sampaikan
Yuna
padaku
.................................
BArusaaan !!!
..........................................
.................................
BArusaaan !!!
..........................................
........................................................i......................................................
Bukan Kesimpulan:
Ternyata PELAUT, MANUSIA, juga!!!
Memiliki
Rasa, CINTA, dan DUKA.
..............
Tapi
se-X , jadi PELAUT tetap PELAUT.
..............
Pelaut Memahami ke mana, Perahu hendak diTuju
Sebab
BINTANG menemani PELAUT
di kegelapan LAUTAN dan SAMUDERA.
.......***.........
.^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar