Aku terkapar dalam kamarku merasakan rasa sakit di dadaku. Udara diluar sedang dingin. Gluduk terdengar begitu keras walau tanpa hujan yang deras. Suasana ini menghanyutkan hatiku pada perasaan yang sedih dan sakit. Terdiam terpaku tanpa tahu harus berbuat apa. Pikiranku hanya bisa menyuruhku untuk bertahan dan bersabar. Semua tidak bisa secepat apa yang aku inginkan. Semua tidak bisa terjadi sesuai harapan. Semua bisa menjadi sebuah mimpi saja atau kenyataan yang indah pada waktunya.
Yang aku hadapi saat ini hal yang sulit, bahkan tersulit selama aku hidup atau lebih tepatnya selama aku mencintai seorang wanita. Bagiku, jatuh cinta itu sangat mudah tapi mencintai itu adalah hal yang tersulit di dunia ini. Karena aku baru pertama kali mencintai wanita.
Ketika aku jatuh cinta, aku tidak ada perasaan ingin memilikinya. Ketika aku jatuh cinta, aku hanya merasakan hal yang menyenangkan. Ketika aku jatuh cinta, aku sangat mudah melupakannya.
Seperti aku bilang, jatuh cinta itu mudah.
Yang aku rasakan kini adalah mencintai. Aku mencintai seorang wanita yang telah membuat aku jatuh cinta sejak aku berkenalan dan bersalaman dengannya. Aku mencintainya tanpa mempedulikan perbedaan diantara kita. Aku mencintainya tanpa ada pertanyaan. Aku mencintainya apa adanya dia.
Ketika Aku mencintai, aku merasakan sakitnya. Ketika aku mencintai, aku ingin memilikinya. Ketika aku mencintai, aku ingin memilikinya walau aku merasakan sakitnya keinginan itu yang belum tentu bisa terwujud.
Aku tahu ini tidak mudah karena masalah perbedaan kita. Aku hanya bisa berkata,
“bertahan dan bersabarlah. Kita sudah melewati begitu banyak hal yang menyenangkan saat kita saling jatuh cinta. Tinggal rasa sakit ini yang harus kita hadapi bersama. Karena kita saling mencintai.”
Aku terkapar dalam kamarku merasakan rasa sakit di dadaku karena aku telah membangunkannya dari mimpi indahnya. Aku berkata yang seharusnya tidak aku katakan, tentang perbedaan kita. Aku tidak sengaja melakukannya karena aku tahu hal ini akan sangat menyakitkannya juga aku. Dirinya sakit karena keindahan kita bersama hanya berada dalam mimpi. Bukan di dunia nyata yang seharusnya keindahan itu menjadi bagian yang kekal dalam diri kita sampai ajal menjemput.
Sedangkan rasa sakitku ada karena dia yang ingin aku jadikan pendamping hidupku merasakan sakit. Bagiku kami seperti terkoneksi. Aku bisa merasakan kalau perasaannya dalam keadaan sedih, kesal atau marah. Aku merasakannya walau kita berada dalam jarak yang jauh. Karena entah kenapa, salah satu tubuhku tiba-tiba merasakan sakit. Sakit bukan dikarenakan aku belum makan, atau aku kekurangan oksigen atau memang sebenarnya tubuhku sakit karena perubahan cuaca yang tidak jelas. Sakit yang ada pada diriku adalah sakit karena dia sedang mengalami kesedihan. Dan kini itu semua karena ulahku.
“In my dream, you’re my life. But in my life, you always be a DREAM…”
Kalimat ini yang terucap darinya. Membuatku tercekik dan tersayat-sayat. Membuat seluruh tubuhku lemas dan terjatuh dalam jurang tanpa harapan. Kalimat sederhana seperti itu memiliki aura yang begitu kuat. Tergambarkan sangat jelas tentang hubungan kami dan masa depan kami, bagi dirinya.
Seperti kataku, jatuh cinta itu sangat mudah tapi mencintai itu adalah hal yang tersulit di dunia ini. Aku harus merasakan sakit yang mengalahkan perihnya perut yang tersayat pisau berduri yang tajam dan juga panas. Aku harus bersabar tanpa kenal menyerah. Kita harus bertahan dengan kenyakinan yang kuat bahwa apa yang Aku inginkan untuk hidup bersamanya BUKAN MIMPI.
Dirimu ada di dunia nyataku. Karena aku bisa merasakan kesedihanmu. Walaupun aku terkapar dalam kamarku, aku akan TETAP BERTAHAN dan BERSABAR disampingmu. Waktu yang telah menjawab perasaanku. Penanantianku selama ini mengatakan bahwa aku tidak jatuh cinta tapi aku mencintai wanita yang akan menjadi bagian dalam hidupku tanpa mempedulikan PERBEDAAN diantara kita.
“Bertahan dan bersabarlah sayangku. Biar Tuhan yang menjawab usaha dan doa kita.”
Aku mencintai kamu selamanya
Yang aku hadapi saat ini hal yang sulit, bahkan tersulit selama aku hidup atau lebih tepatnya selama aku mencintai seorang wanita. Bagiku, jatuh cinta itu sangat mudah tapi mencintai itu adalah hal yang tersulit di dunia ini. Karena aku baru pertama kali mencintai wanita.
Ketika aku jatuh cinta, aku tidak ada perasaan ingin memilikinya. Ketika aku jatuh cinta, aku hanya merasakan hal yang menyenangkan. Ketika aku jatuh cinta, aku sangat mudah melupakannya.
Seperti aku bilang, jatuh cinta itu mudah.
Yang aku rasakan kini adalah mencintai. Aku mencintai seorang wanita yang telah membuat aku jatuh cinta sejak aku berkenalan dan bersalaman dengannya. Aku mencintainya tanpa mempedulikan perbedaan diantara kita. Aku mencintainya tanpa ada pertanyaan. Aku mencintainya apa adanya dia.
Ketika Aku mencintai, aku merasakan sakitnya. Ketika aku mencintai, aku ingin memilikinya. Ketika aku mencintai, aku ingin memilikinya walau aku merasakan sakitnya keinginan itu yang belum tentu bisa terwujud.
Aku tahu ini tidak mudah karena masalah perbedaan kita. Aku hanya bisa berkata,
“bertahan dan bersabarlah. Kita sudah melewati begitu banyak hal yang menyenangkan saat kita saling jatuh cinta. Tinggal rasa sakit ini yang harus kita hadapi bersama. Karena kita saling mencintai.”
Aku terkapar dalam kamarku merasakan rasa sakit di dadaku karena aku telah membangunkannya dari mimpi indahnya. Aku berkata yang seharusnya tidak aku katakan, tentang perbedaan kita. Aku tidak sengaja melakukannya karena aku tahu hal ini akan sangat menyakitkannya juga aku. Dirinya sakit karena keindahan kita bersama hanya berada dalam mimpi. Bukan di dunia nyata yang seharusnya keindahan itu menjadi bagian yang kekal dalam diri kita sampai ajal menjemput.
Sedangkan rasa sakitku ada karena dia yang ingin aku jadikan pendamping hidupku merasakan sakit. Bagiku kami seperti terkoneksi. Aku bisa merasakan kalau perasaannya dalam keadaan sedih, kesal atau marah. Aku merasakannya walau kita berada dalam jarak yang jauh. Karena entah kenapa, salah satu tubuhku tiba-tiba merasakan sakit. Sakit bukan dikarenakan aku belum makan, atau aku kekurangan oksigen atau memang sebenarnya tubuhku sakit karena perubahan cuaca yang tidak jelas. Sakit yang ada pada diriku adalah sakit karena dia sedang mengalami kesedihan. Dan kini itu semua karena ulahku.
“In my dream, you’re my life. But in my life, you always be a DREAM…”
Kalimat ini yang terucap darinya. Membuatku tercekik dan tersayat-sayat. Membuat seluruh tubuhku lemas dan terjatuh dalam jurang tanpa harapan. Kalimat sederhana seperti itu memiliki aura yang begitu kuat. Tergambarkan sangat jelas tentang hubungan kami dan masa depan kami, bagi dirinya.
Seperti kataku, jatuh cinta itu sangat mudah tapi mencintai itu adalah hal yang tersulit di dunia ini. Aku harus merasakan sakit yang mengalahkan perihnya perut yang tersayat pisau berduri yang tajam dan juga panas. Aku harus bersabar tanpa kenal menyerah. Kita harus bertahan dengan kenyakinan yang kuat bahwa apa yang Aku inginkan untuk hidup bersamanya BUKAN MIMPI.
Dirimu ada di dunia nyataku. Karena aku bisa merasakan kesedihanmu. Walaupun aku terkapar dalam kamarku, aku akan TETAP BERTAHAN dan BERSABAR disampingmu. Waktu yang telah menjawab perasaanku. Penanantianku selama ini mengatakan bahwa aku tidak jatuh cinta tapi aku mencintai wanita yang akan menjadi bagian dalam hidupku tanpa mempedulikan PERBEDAAN diantara kita.
“Bertahan dan bersabarlah sayangku. Biar Tuhan yang menjawab usaha dan doa kita.”
Aku mencintai kamu selamanya
pustaka:
http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/06/09/bukan-mimpi-563630.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar