Sabtu, 15 Juni 2013

FILOSOFI MATAHARI (pesan Mentariku)




Gratisan Musik


Dengan menulis dia tuangkan segala ide-ide dan pemikirannya. Melalui kegiatan itulah, dia memperjuangkan segala-galanya. Mendengarkan untuk mengerti dan membaca untuk tahu bagaimana cara menulis. Karena ilmu itu dia dapat dari mendengarkan dan membaca. Tetapi Menulis adalah salah satu caranya untuk berbagi.

Inilah tulisan yang berasal dari renungan sesaat ku disaat senja ini, 12 Januari 2013 . . .
Seperti filosofi pergantian dari pagi ke siang dan siang ke waktu malam, ada hal yang perlu kita renungkan. Di balik pergantianya selalu ada pelajaran yang bisa diambil hikmahnya.
Pagi hari, disaat manusia mulai menuliskan mimpi-mimpinya,
Siang hari, ketika manusia mulai bekerja keras untuk mewujudkannya, dan . ,
Malam hari ketika manusia mulai menikati senjanya, . . . . untuknya kembali ke hadapan Sang Pencipta, untuknya bercerita tentang kesuksessannya, dan untuknya membuat sebuah kenangan manis bagi keluarganya, saudaranya, sahabtanya..teman-temanya setelah kepergiannya nanti. Apakah dia sudah menggapai semua cita-cita yang telah di anggan-angankan saat paginya ? mari merenung sejenak . .apa arti perjalanan hidup kita, . .

Setelah membaca, dan tersadar waktu sudah pukul 05.00 sore, aku coba menikmati senja yang telah terukir elok dari balik jendera kamarku tanpa memberitahuku akan kedatangannya . .

Apa yang ingin diajarkan Tuhan atas semua kejaiban alam semesta ini ?
Tumbuhan mengeluarkan zat beracun (bagi kita) di malam hari, dan mengeluarkan zat yang bermanfaat di waktu terangnya. Itulah yang kita sebut nitrogen dan oksigen. Nitrogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan oksigen yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk bisa bertahan hidup di dunia. Sebuah perumpamaan, bahwa bumi pun mendukung manusia disaat terang dan menentramkan jiwa & ragamya disaat gelapnya. Untuk manusia beristirahat karena ketenangannya, itulah arti hikmah dari adanya malam.

Seseorang yang hidup bagaikan zombie, pagi mereka terlelap dan malam bekerja keras, entah itu untuk benar-benar bekerja bagi kemuliaan hidupnya atau hanya sekedar bermain dan membuang waktu sebanarnya tidak baik karena tidak sesuai dengan filosofi matahari. Memang, mungkin sebagian diantaranya sudah menjadi pilihan hidup mengenai pemilihan waktu, namun alangkah baiknya ketika kita bisa sesuai dengan apa yang telah diajarkan alam.

Seseorang yang berusaha di saat terangnya yaitu disaat mudanya akan menikmati hasilnya disaat senjanya, lain halnya bagi mereka yang terlelap di saat terangnya pasti akan dipaksa untuk bekerja di malam hari, dan itu semua pasti, karena semua sudah menjadi satu paket kehidupan. Tinggal bagaimana, yang mana dan apa yang manusia pilih, sesuai dengan petunjuk Tuhan sepeerti filosofi matahari atau sebaliknya, karena kita tahu saat muda adalah saat emas kita untuk mewujudkan semuanya dengan segala bantuan dan keistimewaan masa-masa itu, bukan disaat tua renta yang penuh dengan kelemahan untuk berusaha. Ingat, karena malam adalah waktu untuk beristirahat, begitu juga waktu senja manusia yang merupakan waktu beristirahat bukan untuk bekerja keras.

pustaka:
http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/01/12/filosofi-matahari-524777.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar