IJAZAH bukan pembatas RIZKI
Ijazah
adalah surat tanda tamat belajar yang diberikan oleh suatu instansi
kepada seseorang sebagai tanda bukti bahwa sesorang itu telah
menyelesaikan program secara akademik. Kebanyakan orang dengan memiliki
Ijazah yang tinggi itu akan mempermudah mendapatkan pekerjaan apalagi
lulusan dari sebuah Perguruan Tinggi terkenal dan Pavorit. Bahkan
kenyataannya tidak sedikit orang yang berijazah tinggi katakanlah
seorang sarjana yang menjadi pengangguran karena belum mendapatkan
pekerjaan. Sebagai salah satu contoh diri saya pribadi, saya lulusan SI
dari sebuah Perguruan Tinggi dengan nilai IPK yang sangat memuaskan dan
lulus kuliah tahun 2010. Sebagai seseorang lulusan Perguruan Tinggi
jurusan PGSD Universitas Pendidikan Indonesia, harapan besarnya pastilah
ingin diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Namun, sampai
sekarang harapan itu belum juga terealisasikan.
saya
asli dari kampung dimana masih sedikit anak yang melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi. Pola pikir mereka daripada melanjutkan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi lebih baik bekerja. Tak sedikit mereka yang
hanya sekolah sampai jenjang SD, apalagi untuk wanita. Orang tua lebih
memilih untuk menikahkan anaknya, karena dengan begitu mungkin bisa
lepas tanggung jawab dan tanggungjawabnya beralih pada suami anaknya.
Ngeri sih tapi itulah kenyataannya waktu saya dulu masih hidup di
kampong. Karena keterdasakan saya sebagai lelaki normal yang sudah
kebelet pengen nikah, saya memberanikan diri untuk mencari pekerjaan.
Yah,,, karena seorang pengangguran dan rutinitas sebagai guru Sukwan
dengan honor 100 – 150 ribu perbulan. Ingat ketika ibu saya bilang “Mau
ngasih makan anak istri apa? Kerjaan belum punya. Apa gak kasian nanti
ke anak istrinya?” jawaban saya cukup singkat : ‘Selama kepala ini masih
menempel, dan kepala ini masih bisa berfikir maka pasti saya bisa
menafkahi anak istri”.
Selama
beberapa bulan mondar mandir kesana kemari, lamar sini lamar situ, kaya
lagunya Iwan Fals yang Sarjana Muda itu kena banget hehehe… akhirnya
bisa juga mendapat pekerjaan sebagai salah satu Akademik di Bimbingan
Belajar yang terpopuler saat ini. Karena merasa jenuh dengan rutinitas
tiap hari pergi pagi pulang petang. Dari pagi ampe sore hanya duduk di
depan computer sampai-sampai mata sudah terasa burem.
Melihat
dan memperhatikan serta menganalisis penghasilan saya kemudian
membandingkan dengan seorang pedagang yang cuma berijazahkan SD ternyata
sangat timpang sekali, bahkan dia termasuk kategori orang terkaya di
kota tersebut. Subhanalloh,,, saya tercengang dan bangga akan
keberhasilannya, sehingga saya menyimpulkan bahwa Ijazah itu bukan
pembatas rizki. Ijazah itu gada harganya kan? Lebih berharga surat tanah
dibandingkan ijazah kita. Coba kita jual ijazah sendiri adakah yang mau
membelinya? Tapi jika surat tanah atau surat bangunan yang dijual pasti
banyak orang yang berminat. pustaka:
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/06/13/ijazah-bukan-pembatas-rizki-564756.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar