Kemarin AKU melihatmu.
Terlukis di awan.
Kemarin AKU menyentuh pipimu.
Saat tetes embun menyentuh tangan.
Kemarin terdengar suara merdumu.
Saat kicau burung bersahutan.
Sekarang juga.
Anak-anak kecil tertawa.
TerdengarKU kau tertawa.
Sekarang juga.
Ketika langit sudah berwarna.
Ada wajahmu bersahaja.
Juga besok.
Saat ayam mulai berkokok.
AKU akan menengok.
Dalam alam engkau kutengokpustaka:
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/06/13/bersamamu-selalu-568572.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar