Di dalam kereta bawah tanah. pagi tadi pukul sembilan pagi.
Karena sudah musim panas, masih pagi pun sudah terang seperti jam dua
siang, kecuali hujan hitam maka cuaca terlihat gelap apalagi di dalam
lorong bawah tanah.
Ketika sedang berdiri di dalam kereta, berbarengan dengan penumpang yang
lain, yang berdiri juga tiba tiba kami melipir ke kiri dan ke kanan.
Aku, yang tidak paham dan bingung. ” Lho ada apa kok pada minggir?”
Setelah, aku perhatikan seorang wanita memakai tas punggung, celana panjang memakai kaca mata dan seebuah tongkat di tangannya.
Ya, Wanita itu tuna netra, saat semua penumpang di dalam pada minggir,
aku melihat seorang wanita yang lebih muda menghampiri wanita itu dan
langsung menggenggam tangan wanita tuna netra itu sampil menanyakan ”
Lei yiu heipina?” ( kamu mau kemana) tanya waanita muda itu.
Itulah yang aku dengar, karena jarak aku cukup jauh dari mereka. Aku berhenti memperhatikan kedua wanita itu.
Pemandangan yang biasa memang, menolong sesama yang memerlukan apa pun itu cara dan bentuknya.
tidak sengaja, aku mengikuti kedua wanita tersebut, seperti buntut mengikuti kepalanya.
Dalam hatiku, ” Jarang banget, cewek muda mau menolong sampai tuntas, paling banter ngasih tau jalan keluarnya disebelah sana.”
Mereka mungkin kebetulan satu arah, tapi wanita yang muda sempat
bilang. “Oh, saya di exit C, saya antar kamu dulu sampai tujuan.”
katanya.
tapi, aku lihat jam tanganku, hari ini ada jadwal bimbingan. aku
tempelkan kartu Octopus ke mesin Octopus dan berlalu dari mereka.
Setiap dari kita berkesempatan berbuat baik dan menjadi baik, contoh termudah menyapa teman dan kekasih, TERSENYUM. Membuat sekitar NYAMAN dengan kehadiran kita.(Natuna.love).
pustaka:
http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/06/09/kesempatan-itu-milik-kita-567158.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar