Assalamualaikum, saya kerja di perusahaan daerah dengan standar gaji UMK Medan. Dengan gaji yang sedikit, saya ingin membangun usaha kecil, sampai sekarang saya belum punya ide yang pas dengan uang yang sedikit. Tolong beri pendapat dan saran, terima kasih.
Ahmad Riko Siregar
Jawab:
Halo Pak Riko,
Untuk bisa memulai bisnis kita sendiri, memang seringkali awalnya kita kebingungan apa sih yang hendak kita tawarkan? Untuk itu ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum kita memulai bisnis kita:
1. Pilihlah bisnis yang sesuai dengan minat dan bakat kita. Karena bila kita menjalankan sesuatu hal yang mungkin sangat menguntungkan, namun bukanlah hal yang kita sukai, maka bisa membuat kita enggan untuk menjalankannya. Bila bisnis yang kita jalani sesuai dengan minat kita, maka seandainya berada dalam masa sulit sekalipun kita akan tetap senang dan bertahan.
Seseorang yang senang mengajar, akan lebih cocok untuknya bila membuat usaha les privat daripada berjualan makanan. Seseorang yang minatnya di dunia fashion, tentu akan kesulitan bila harus menjual produk makanan.
2. Lihat peluang yang ada. Setelah ketemu minat dan bakat kita ada di mana, berikutnya lihat peluang yang ada di sekeliling kita. Apa kira-kira yang orang butuhkan, namun belum banyak penjualnya?. Atau bila bapak ingin masuk ke pasar yang sudah banyak pemainnya, cobalah membuat sebuah nilai tambah pada produk bapak agar calon pembeli lebih terkesan.
Sebagai contoh, pemilik usaha pecel lele "Lela" melihat bisnis makanan pecel lele sebagai usaha yang digandrungi banyak orang dan bertahan lama dibandingkan lainnya. Karena sudah sangat banyak pemainnya, ia membuat nilai tambah dengan membuat konsep pecel lele yang dijual di restoran sehingga lebih nyaman untuk pengunjung.
3. Sumber permodalan adalah masalah klasik dan jamak kita temukan ketika orang hendak memulai usaha. Bila ternyata modal dari kantong kita sendiri terbatas, kita bisa mencari tambahan modal dari beberapa sumber. Sumber pertama adalah pinjam ke pasangan/saudara/orangtua. Alasan paling kuat mengapa mereka dijadikan referensi pinjaman pertama adalah karena seandainya kita mengalami kredit macet maka masalahnya masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Alternatif kedua adalah meminjam ke bank.
Dengan adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijalankan pemerintah saat ini diharapkan akan mempermudah orang-orang yang hendak berwirausaha. Skema berikutnya adalah mencari investor. Buatlah semacam proposal rencana bisnis bapak dan tawarkan ke beberapa calon investor. Buatlah skema bagi hasil yang menarik, dimana bila mereka berminat menanamkan modalnya di bisnis bapak, maka secara periodik mereka akan mendapatkan bagi hasilnya.
Lalu semisal bapak ingin menjual suatu produk namun kurang nyaman dengan skema permodalan tersebut, sebagai awalnya bapak bisa mencoba untuk menjadi trader saja. Jadi bapak hanya jadi perantara antara penjual dan pembeli, sehingga tidak perlu modal untuk membuka toko, dsb.
Demikian semoga bermanfaat, dan selamat memulai usaha Anda. Salam
Andy Nugroho, CFP
Perencana Keuangan
MRE Financial & Business Advisory
Mitra Rencana Edukasi,
One Pacific Place 15th Floor Sudirman Central Business District
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190
T. 021-2550 2425
F. 021-2550 2555
www.mre.co.id
Follow us @mreindonesia
Ahmad Riko Siregar
Jawab:
Halo Pak Riko,
Untuk bisa memulai bisnis kita sendiri, memang seringkali awalnya kita kebingungan apa sih yang hendak kita tawarkan? Untuk itu ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum kita memulai bisnis kita:
1. Pilihlah bisnis yang sesuai dengan minat dan bakat kita. Karena bila kita menjalankan sesuatu hal yang mungkin sangat menguntungkan, namun bukanlah hal yang kita sukai, maka bisa membuat kita enggan untuk menjalankannya. Bila bisnis yang kita jalani sesuai dengan minat kita, maka seandainya berada dalam masa sulit sekalipun kita akan tetap senang dan bertahan.
Seseorang yang senang mengajar, akan lebih cocok untuknya bila membuat usaha les privat daripada berjualan makanan. Seseorang yang minatnya di dunia fashion, tentu akan kesulitan bila harus menjual produk makanan.
2. Lihat peluang yang ada. Setelah ketemu minat dan bakat kita ada di mana, berikutnya lihat peluang yang ada di sekeliling kita. Apa kira-kira yang orang butuhkan, namun belum banyak penjualnya?. Atau bila bapak ingin masuk ke pasar yang sudah banyak pemainnya, cobalah membuat sebuah nilai tambah pada produk bapak agar calon pembeli lebih terkesan.
Sebagai contoh, pemilik usaha pecel lele "Lela" melihat bisnis makanan pecel lele sebagai usaha yang digandrungi banyak orang dan bertahan lama dibandingkan lainnya. Karena sudah sangat banyak pemainnya, ia membuat nilai tambah dengan membuat konsep pecel lele yang dijual di restoran sehingga lebih nyaman untuk pengunjung.
3. Sumber permodalan adalah masalah klasik dan jamak kita temukan ketika orang hendak memulai usaha. Bila ternyata modal dari kantong kita sendiri terbatas, kita bisa mencari tambahan modal dari beberapa sumber. Sumber pertama adalah pinjam ke pasangan/saudara/orangtua. Alasan paling kuat mengapa mereka dijadikan referensi pinjaman pertama adalah karena seandainya kita mengalami kredit macet maka masalahnya masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Alternatif kedua adalah meminjam ke bank.
Dengan adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijalankan pemerintah saat ini diharapkan akan mempermudah orang-orang yang hendak berwirausaha. Skema berikutnya adalah mencari investor. Buatlah semacam proposal rencana bisnis bapak dan tawarkan ke beberapa calon investor. Buatlah skema bagi hasil yang menarik, dimana bila mereka berminat menanamkan modalnya di bisnis bapak, maka secara periodik mereka akan mendapatkan bagi hasilnya.
Lalu semisal bapak ingin menjual suatu produk namun kurang nyaman dengan skema permodalan tersebut, sebagai awalnya bapak bisa mencoba untuk menjadi trader saja. Jadi bapak hanya jadi perantara antara penjual dan pembeli, sehingga tidak perlu modal untuk membuka toko, dsb.
Demikian semoga bermanfaat, dan selamat memulai usaha Anda. Salam
Andy Nugroho, CFP
Perencana Keuangan
MRE Financial & Business Advisory
Mitra Rencana Edukasi,
One Pacific Place 15th Floor Sudirman Central Business District
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190
T. 021-2550 2425
F. 021-2550 2555
www.mre.co.id
Follow us @mreindonesia
pustaka:
http://economy.okezone.com/read/2013/03/26/323/781966/gaji-kecil-ingin-bangun-usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar