Gratisan Musik
PENGETAHUAN, ILMU, DAN FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN. Ada orang yang ingin tahu dan berusaha memuaskan keinginanya itu lebih mendalam. Ia ingin tahu akan hal yang dihadapinya dalam keseluruhanya., tidak hanya memperhatikan gunanya saja, bahkan sekiranya tidak berguna, masih diselidikinya juga. Tidak puas akan sifat air yang mendidih jika dipanasi, diselidikinya pula bagaimanakah air itu, unsur dasarkah, atau paduan dari beberapa unsur. Apakah unsur-unsur dari air itu ? Jika dipanasi memang mendidih, apakah syarat yang sebenarnya, berapakah tinggi suhu yang harus diadakan, serta syarat apa lagi yang mendidihkan air itu pada ketinggian suhu tersebut? Obyek (air) itu diselidiki sepenuhnya. Lepas dari gunanya bagi diri sendiri, sejarah membuktikan bahwa ada kelompok manusia yang berusah sekuat tenaga untuk mengetahui sebab yang mendalam atas suatu obyek.
Pengetahuan ini, yang berbeda dengan pengetahuan biasa, disebut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidaklah menghiraukan gunanya. Bisa jadi manusia semata-mata hanya ingin tahu. Kalau akhirnya pengetahuan yang disebut ilmu itu menghasilkan guna bagi yang tahu, bagi umat manusia pada umumnya, syukurlah. Akan tetapi tujuan utamanya adalah tahu yang mendalam, sedapat mungkin tahhu benar, apa sebabnya demikian dan mengapa harus demikian.
Jaman dulu orang cukup bisa hidup dengan pengetahuan langsung atau pengetahuan sehari-hari. Sekarang dan masa yang akan datang, manusia harus akan bisa hidup dan mengembangkan kehidupanya dengan ilmu pengetahuan praktis yang mampu menciptakan teknologi mutakhir yang tepat guna (dengan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ilmu pengetahuan teoritis murni dan filsafat). Dengan demikian ilmu pengetahuan praktis semakin memberikan sifat khusus kepada manusia dewasa ini.
Bersambung,..
pustaka:
Soetriono dan Rita Hanafie, (2007), Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Andi Offset, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar