Pendapat Antonakis
dkk (2003) dan Kurland dkk (2010)
Tentang Gaya
Kepemimpinan Transformasi
Antonakis dkk (2003) dan Kurland dkk (2010) menjelaskan
bahwa gaya kepemimpinan transformasi meliputi lima faktor, yaitu:
- Stimulasi Intelektual, mengacu pada prilaku dalam kepemimpinan yang memberi tantangan bagi para pengikut mereka untuk berfikir kreatif dan memberi solusi untuk masalah yang sulit dimana pemimpin bertindak sebagai stimulator mental.
- Pertimbangan Individual. Perilaku pemimpin yang berkontribusi bagi pengikut mereka melalui saran, dukungan dan perhatian serta kebutuhan individu mereka masing-masing.
- Motivasi Inspirasional. Artinya, pemimpin memotivasi pengikutnya dengan melihat masa depan dengan optimis, memproeksikan visi ideal dan dapat dicapai, serta menetapkan tujuan yang ambisius.
- Pengaruh ideal (prilaku karisma). Tindakan karismatik pemimpin yang bersandar pada nilai, keyakinan dan misi
Pendapat Bass dan Avolio (2000) tentang Kepemimpinan Transformasi
Bass dan Avolio (2000) menjelaskan enam faktor dari kepemimpinan
transformasional yaitu:
- Karisma/Inspirasional. Pemimpin memberikan tujuan secara jelas kepada pengikut dan menunjukan prilaku yang etis melalui identifikasi antara dirinya dan pengkutnya melalui visi yang diartikulasikannya.
- Stimulasi Intelektual. Pemimpin mendorong pengikut untuk mempertanyakan dan mencoba cara dan metode baru yang mereka terapkan bagi peningkatan mereka.
- Pertimbangan Individu. Pemimpin fokus pada pemahaman kebutuhan masing-masing pengikut dan bekerja secara kontinyu untuk melatih mereka dalam mengembangkan potensi mereka sepenuhnya.
Pendapat Yulk (2009)
tentang Kepemimpinan Transformasi
Salah satu bentuk kepemimpinan yang
diyakini dapat mengimbangi dan memberi penguatan pola pikir dalam paradigma
baru arus globalisasi dirumuskan sebagai kepemimpinan transformasi.
Kepemimpinan transformasi
digambarkan sebagai gaya kepemimpinan yang dapat membangkitkan atau memotivasi
karyawan, sehingga dapat berkembang dan mencapai kinerja pada tingkatan yang
tinggi melampaui dari apa yang mereka perkirakan sebelumnya dan dianggap efektif
dalam situasi dan budaya apapun.
Oleh sebab itu, perlu diadopsi
kedalam kepemimpinan kepala sekolah, khususnya dalam rangka menunjang manajemen
berbasis sekolah atau bentuk pembaharuan sektor pendidikan lainnya.
Pendapat
M.Birasnav, dkk (2011) tentang Kepemimpinan Transformasi
By.
Sofian
referensi jurnal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar