Memahami Konsep
CBHRM
Dewasa ini,
penciptaan keunggulan bersaing (competitive
advantage) menjadi prioritas utama bagi para pemimpin organisasi dalam
mengelola organisasi mereka agar dapat memenangi persaingan usaha yang semakin
ketat. Berbagai teknologi dan alat manajemen yang tersedia telah mereka coba
dan terapkan pada organisasi mereka. Namun, belum ada yang dapat memuaskan.
Pada dasarnya mereka mencari keunggulan yang unik yang tidak dapat dimiliki
oleh pesaing mereka.
Sementara itu,
teknologi yang mereka gunakan dapat dengan mudah ditiru oleh perusahaan lain.
Oleh karena itu, alternatif yang sangat memungkinkan untuk memiliki keunggulan
bersaing adalah mencari keunggulan bersaing pada sumber daya manusia yang
dimiliki, yang dapat menciptakan sendiri keunggulan bersaing tersebut melalui
kreativitas yang mereka hasilkan dan keeunikan yang mereka miliki. Sehubungan
dengan itu, banyak pimpinan organisasi yang mencoba mengaitkan usaha pencarian
keunggulan bersaing mereka dengan menggunakan sistem kompetensi dalam
organisasi mereka (CBHRM).
Pembentukan
kompetensi seseorang diyakini dipengaruhi oleh dua faktor, yakni:
- Faktor internal, merupakan faktor bawaan yang bersifat genetik;
- Faktor eksternal, yakni faktor yang mempengaruhi perkembangan kompetensi seseorang secara akumulatif sejak kecil, seperti pendidikan dan pengalaman yang diperoleh orang tersebut selama hidupnya. Sejauh ini belum diketahui mana dari dua faktor tersebut yang paling banyak mempengaruhi kompetensi seseorang dan sampai sejauh mana kompetensi seseorang dapat dikembangkan sesuai dengan yang diinginkan.
Penerapan
kompetensi tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seseorang menggunakan
pemikiran intelektual (kognitif dan mengendalikan emosinya. Kompetensi
mempengaruhi cara pandang, tindakan, dan karakter seseorang. Orang yang
memiliki kompetensi dapat menggunakan pemikiran intelektual dan emosinya sesuai
dengan yang dibutuhkan pekerjaan, sehingga orang tersebut dapat berprestasi
unggul dalam bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar