Anatomi atau komponen ilmu dibangun dari realita alam
semesta. Komponen komponen itu merupakan aspek dinamis dari perwujudan ilmu
yang bersifat abstrak tetapi masih berlaku/bersifat umum (general).
Komponen-komponen itu seolah-olah perkembangan dari alam konkrit (realita)
sampai pada alam abstrak (ilmu). Komponen-komponen yang menjembatani adalah:
fenomena, konsep, variabel, proposisi, fakta, dan teori. Penjelasan pada setiap
komponen disajikan pada skema dibawah ini:
Alam
Nyata (REALITA)
(Sebagai
Pengetahuan)
|
|
FENOMENA
|
Adalah
Kejadian atau gejala-gejala yang ditangkap oleh indera manusia dan dijadikan
masalah karena belum diketahui (apa, mengapa, bagaimana) adanya
|
KONSEP
|
Adalah
istilah atau symbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena atau
abstraksi dari fenomena.
|
VARIABEL
|
Adalah
variasi sifat, jumlah atau besaran yang mempunyai nilai kategorial
(bertingkat) baik kualitatif maupun kuantitatif, sebagai hasil penelahaan
mendasar dari konsep
|
PROPOSISI
|
Adalah
kalimat ungkapan yang terdiri dari dua variable atau lebih yang menyatakan
hubungan sebab akibat
|
FAKTA
|
Adalah
proposisi yang telah teruji secara empiris (hubungan yang ditunjang oleh data
empiris)
|
TEORI
|
Adalah
jalinan fakta menurut kerangka bermakna (meaningfull construct)
|
Sebagai
ilmu
ALAM
ABSTRAKSI (general)
|
Uraian diatas memberi gambaran bahwa pengetahuan (knowledge) dengan ilmu (science) itu berangkai yang bersifat pengembangan
(development). Hal ini sesuai dengan
ungkapan bahwa ilmu adalah akumulasi dari pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, bersifat abstrak dan general serta universal yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena yang terjadi.
Dengan demikian maka anatomi pengetahuan dan ilmu itu,
bersambungan. Dimulai dari realita yang bersifat konkrit, fenomena-fenomena
(kejadian-kejadian tertentu dari realita), konsep, jumlah atau besaran yang
bernilai kategorial), proposisi (kalimat atau ungkapan yang terdiri dari dua
variabel atau lebih yang menyatakan kausalitas), fakta (proposisi-proposisi
yang telah teruji secara empirik). Sampai pada teori (jalinan fakta yang meaningfull costruct) dari ilmu tertentu
(abstrak, general dan universal).
Skema diatas, juga menggabarkan bahwa fenomena yang
ditangkap oleh indera manusia dari alam nyata, diabstrasikan pada konsep-konsep
(fenomena menyumbangkan ide, materi atau tenaga pada suatu kegiatan).
Penelahaan mendasar dari konsep-konsep itu akan sampai pada variabel-variabel
(yaitu: variasi, sifat, jumlah, atau besaran yang bernilai kategorial). Jika
variabel-variabel (dua variabel atau lebih) digolongkan pada golongan penentu
(determinant) dan golongan yang ditentukan (result), kemudian dihubungkan
(korelasi atau relationship) terjalin ungkapan atau kalimat yang menyatakan
hubungan sebab akibat: hal ini disebut proposisi. Proposisi itu merupakan
kesimpulan penalaran pikiran yang tingkat kebenarannya masih bersifat sementara
(hipotesis). Jika proposisi teruji (dengan data) secara empiris maka proposisi
hipotesis itu menjadi fakta. Jalinan fakta dalam kerangka penuh arti atau makna
(meaningfull construct) di sebut teori. Teori-teori inilah sebenarnya yang
merupakan ilmu (sebab, ilmu memang penuh dengan teori-teori). Secara
keseluruhan dapat dikatakan bahwa teori adalah seperangkat konsep-konsep
dan/atau variabel-variabel dari suatu fenomena dan proposisi-proposisi yang
berhubungan satu sama lain dan tersusun secara sistematis, bertujuan untuk
menjelaskan atau menerangkan (explanation) dan meramalkan (predicition) ataupun
mengendalikan (control) fenomena-fenomena itu. Secara singkat menerangkan bahwa
teori-teori adalah ilmu yang bersifat general (berlaku umum) dan abstrak. (dari
berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar