Memahami Konsep
Knowledge Management
Knowledge management membahas
bagaimana proses atau cara untuk menciptakan pengetahuan, memperoleh
pengetahuan, menangkap pengetahuan, berbagi pengetahuan, dan menggunakan
pengetahuan. Munculnya knowledge
management dilatarbelakangi oleh keyakinan akan besarnya manfaat
pengetahuan bagi organisasi.
Dewasa ini,
penyebarluasan dan kepemilikan pengetahuan menjadi salah satu fokus utama dalam
pengembagan SDM dan peningkatan keunggulan bersaing. Ini juga tidak hanya
terjadi pada organisasi yang berorientasis pada perolehan keuntungan, namun
juga pada organisasi yang tidak mencari keuntungan. Oleh karena itu, tidaklah
heran apabila para ilmuwan mencoba menjadikan knowledge management sebagai suatu disiplin ilmu sendiri. Ada
berbagai cara untuk memperoleh dan menyebarluaskan pengetahuan dalam
organisasi, yaitu:
- Menggunakan teknologi computer sebagai media online yang dapat dengan mudah mengakses dan diakses oleh pihak-pihak yang membutuhkan;
- Menerapkan pengetahuan yang akan disebarluaskan kedalam peraturan organisasi dan prosedur kerja;
- Menyebarkan pengetahuan dengan menyampaikannya melalui cerita, atau memasukannya ke dalam nilai (value) perusahaan;
- Menyebarluaskan pengetahuan melalui anggota kunci yang mampu meneruskan pengetahuann tersebut kepada orang lain;
- Memberikan pelatihan kepada anggota organisasi atau karyawan dalam rangka meningkatkan pengetahuan;
- Mengadakan kompetisi pengetahuan untuk karyawan atau anggota organisasi dan memberikan hadiah bagi mereka yang unggul dalam pengembangan pengetahuan.
Kepemilikan
pengetahuan merupakan awal dadri segala aktivitas yang ada dalam organisasi.
Untuk dapat melakukan pekerjaan, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang
pekerjaan tersebut terlebih dahulu; untuk dapat memiliki keunggulan bersaing,
perusahaan harus memiliki pengetahuan yang lebih daripada pesaingnya; untuk
dapat menjual produknya tenaga penjual harus mengetahui tentang pelanggannya;
dan untuk dapat unggul dalam teknologi koputer anggota organisasi harus
memiliki pengetahuan lebih banyak tentang komputer.
Dewasa ini, dengan
semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, perusahaan tidak dapat hanya
bergantung pada pengetahuan yang diperoleh dari orang atau organisasi lain,
melainkan harus harus mampu menciptakan pengetahuan sendiri agar mereka dapat
memiliki kekuatan dari dalam yang tidak mudah ditiru atau dissaingi oleh
perusahaan lain. Dengan demikian, perusahaan mampu menciptakan keunggulan
bersaingnya setiap saat melalui inovasi yang diciptakan oleh pengetahuan.
Menurut Nonaka
(1991) bahwa pengetahuan baru (new
knowledge) akan tercipta apabila pengetahuan tersirat (tacit knowledge) dapat dinyatakan secara eksplisit atau
dikristalisasikan menjadi sebuah inovasi. Dengan kata lain, penciptaan
pengetahuan merupakan penciptaan kemballi aspek-aspek yang ada didunia dengan
menggunakan idea atau pandangan baru. Lebih lanjut, Nonaka menjelaskan bahwa
‘pengetahuan baru’ akan tercipta dengan mengungkap apa yang tersirat pada
individu yang berupa pandangan, intiusi, dan firasat individu diuji serta
digunakan untuk organisasi.
Pengetahuan
tersirat akan tercermin pada keterampilan individu, model mental, kepercayaan,
serta perspektif yang tertanam dalam diri seseorang. Pengetahuan tersirat
dipengaruhi oleh bagaimana orang memahami segala sesuatu yang ada didunia serta
bertindak sesuai dengan pemahaman tersebut. Pengetahuan tersirat ini berada dibawah
tingkat kesadaran manusia. Oleh karena itu, hal itu sangat sukar
dkkomunikasikan. Pengetahuan tersirat berbeda dari pengetahuan eksplisit, yang
lebih muda untuk dimengerti, bersifat formal, dan sistematis, contoh:
Sebuah perusahaan
mobil ingin menciptakan inovasi baru, yaitu model mobil menarik dan laku
dipasaran. Semua staf dibagian pengembangan produk sudah berusaha untuk
menghasilkan model mobil yang mereka desain sendiri. Namun, setelah diadakan
penilaian internal serta diujicoba dipasar, model mobil yang dihasilkan tidak
mendapatkan reaksi positif dari pasar.
Kemudian salah satu direksi perusahan tersebut mengundang
seorang ahli desain mobil profesional dan memintanya untuk memeragakan cara
mengembangkan ide baru untuk menghasilkan desain mobil yang diinginkan
perusahaan. Dan, ahli desain mobil profesional tersebut berhasil mendesain
sebuah model mobil baru yang sangat disukai oleh bagian pemasaran.
Namun, sesuai dengan perjanjian ahli desain mobil
profesional tersebut, perusahaan tidak diperbolehkan untuk menggunakan hasil
desain orang tersebut apabila perusahaan belum membayar royalti yang nilainya
cukup tinggi.
Kemudian perusahaan memutuskan untuk memberdayakan
stafnya kembali guna mendesain ulang mobil mereka setelah menyaksikan ahli
desain mobil tersebut meeragakan bagaimana cara mendesain mobil.
Akhirnya, setelah
berkali-kali dengan menirukan cara yang dilakukan oleh desian mobil profesional
akhirnya, staf di bagian pengembangan produk baru berhasil menciptakan model
mobil baru mereka yang disukai dan direspons secara positif oleh pasar.
Ada beberapa
kesimpulan yang dapat diambil pada contoh ini terhadap aliran pengetahuan:
1.
Terhadap aliran
pengetahuan tersirat (tacit knowledge)
dari pendesain mobil profesional kepada para staf pengembangan produk ketika
para staf tersebut memperoleh keterampilan dengan jalan mengobservasi,
mencontoh, serta mempraktikan cara mendesain produknya;
2. Aliran pengetahuan
tersirat menjadi pengetahuan eksplisit terjadi pada saat staf pengembagan
produk yang mampu belajar dari ahli desain mobil profesional, lalu mentransfer
pengetahuannya kepada rekannya dengan cara mengerjakan pengetahuan tersebut;
3. Aliran pengetahuan
eksplisit ke pengetahuan tersirat terjadi pada saat rekan kerjanya mulai
mengerti apa yang diterangkan oleh staf pengembagan produk yang sudah mampu
mendesain produk;
4. Aliran pengetahuan
tersirat ke pengetahuan eksplisit terjadi pada saat staf pengembagan produk
baru mengkomunikasikan pengetahuannya secara formal kepada departemennya
sehingga seluruh departemen memilih model kerja yang sama serta dapat
menghasilkan proses produksi yang digunakan untuk memproduksi produk baru.
Dari contoh
diatas, diketahui bahwa inovasi mengalir dari pembelajaran; dimulai dari
penciptaan pengetahuan baru, yang mana pengetahuan baru tersebut terus bergerak
dari suatu inovasi yang layak untuk dilaksanakan. Pengetahuan tersirat muncul
dari individu-individu dan menyebar ke individu yang lain. Namun, penyebarannya
tidak mudah diketahui sampai pengetahuan tersirat tersebut menjadi pengetahuan
eksplisit sangat dilakukan. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengubah pengetahuan tersirat menjadi pengetahuan eksplisit, yaitu:
- Pendekatan metafora (metaphors). Dimana orang diminta untuk mendeskripsikan sesuatu dengan caranya tersendiri sehingga apabila ada beberapa orang melakukan hal tersebut, orang-orang tersebut dapat menghasilkan deskripsi dan arti yang berbeda terhadap suatu benda (hal) yang sama. Dengan cara demikian, seseorang dapat menciptakan pengetahuan tersirat dan menghasilkan pandangan (ide) baru. Beberapa deskripsi atau arti yang dihasilkan oleh pendekatan metafora tersebut dapat sama, berbeda atau berlawanan satu sama lain. Sebagai contoh: model mobil Honda dengan merek new city diciptakan dengan menggunakan pendekatan metafora, melalui proses yang cukup panjang. Dimulai dengan penciptaan slogan “les’s gamble” “mari berspekulasi”, yang menunjukan kebutuhan menggunakan pendekatan yang benar-benar berbeda dari pendekatan sebelumnya. Lalu dari slogan tersebut muncul sejumlah ide yang berlawanan satu sama lain, seperti: apakah mobil dianggap sebagai sebuah mesin atau sebuah organism? Kemudian muncul pertanyaan: apakah mobil merupakan sebuah organism, bagaimana dia bisa berevolusi? Dari situlah muncul slogan baru, yaitu: “man-maximum, machine-minimum” (manusia-maksimum, mesin-minimum) yang mana dari slogan ini muncul ide bahwa mobil harus fokus pada ‘kenyamanan’ untuk dikenderai dalam lingkungan perkotaan, yaitu mobil bagai suatu ruangan. Sebagai suatu ruangan, mobil harus pendek dan tinggi, kemudian pemikiran tersebut muncul ide tall boy car, yaitu mobil pemuda yang tinggi, yang pada akhirnya dinamakan Honda city.
- Pendekatan analogi. Analogi dapat digunakan untuk menyelesaikan perbedaan pandangan yang dihasilkan pada pendekatan metafora karena analogi merupakan proses yang terstruktur untuk mempersatukan perbedaan serta mengklarifikasikan apakah ide yang berbeda benar-benar berbeda atau merupakan hal yang serupa.
- Pendekatan model. Selain digunakan untuk menyelesaikan perbedaan (contradiction), model juga digunakan untuk mengkristalkan ide baru menjadi pengetahuan baru. Ketika pengetahuan baru tersebut disebarluaskan kepada kelompok atau organisasi, harus dilakukan pengujian lebih dulu melalui proses diskusi dialog dan perdebatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar