Rabu, 03 April 2013

hadapisaja





Judul Tulisan: Trik Hadapi Pesaing yang Lebih Besar: Jual atau ‘Babak Belur’?
Kategori: opini Manajemen Pemasaran (Strategi Pemasaran)
Sumber: Ciptraenterpreneurship
@catatanmalam


 @!@

Setelah Anda cukup sukses dengan usaha baru Anda, jangan berlega hati dulu. Karena Anda harus bersiap menghadapi masalah yang datang karena bisnis Anda sudah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang signifikan, yang artinya usaha Anda sudah siap menjadi usaha yang lebih besar dan berkembang. 

Anda boleh jadi berbangga hati dengan perkembangan yang dicapai, tetapi jangan lupa bahwa konsekuensinya Anda juga akan menghadapi persaingan yang lebih sengit dari para rival di ceruk pasar yang sama. Mungkin saja sebuah perusahaan yang lebih mapan dan besar yang juga rival bisnis Anda mendekati Anda agar mau menjual usaha Anda kepadanya. Dan jika Anda menolak, itu berarti Anda harus bersiap dengan kemungkinan tergilas perusahaan yang lebih besar tersebut. Jika Anda dihadapkan pada situasi dan kondisi yang demikian, apa yang akan Anda lakukan?

Tentu jawaban analisisnya akan sangat pelik dan panjang, tetapi jika dapat disederhanakan, keputusan Anda harus berdasarkan pada situasi yang nyata (bukan asumsi belaka) dan banyak ketidakpastian yang membayangi yang harus Anda tolerir jika Anda menolak untuk menjual usaha pada rival yang lebih besar. Demikian kata Marc Bodnick dari tim bisnis Quora.com.

Namun demikian, Anda harus terlebih dahulu menganalisis: seberapa valid dan kokohnya ancaman yang diberikan oleh rival Anda? Jangan termakan oleh kata-katanya dengan mudah sebelum Anda memastikan dengan kalkulasi dan survei lapangan sendiri. Bisa jadi ia hanya menggertak belaka.

Umumnya, banyak startup yang bersaing dengan perusahaan besar.  Sebagai startup yang lebih kecil, keunggulan Anda adalah kemampuan untuk fokus lebih baik, produk dan tim yang lebih fokus. Di sisi lain, perusahaan besar memiliki lebih banyak modal dan sumber daya, banyak memiliki basis pelanggan, jaringan distribusi yang luas dan sudah baik, penentuan harga produk yang sudah mapan dan diterima secara luas.

Dengan kata lain, startup sering menghadapi ancaman dari rival yang lebih besar di pasar yang sama, dan mereka harus memiliki kepercayaan diri untuk tetap melangkah maju. Banyak perusahaan memiliki produk yang bagus dan sukses bersaing dengan korporasi raksasa semacam Oracle, Microsoft, Google, dan sebagainya.

Dan banyak dari startup ini sukses, bahkan setelah sebuah perusahaan besar melayangkan ancaman “jual atau hancur”.

Namun, kadang ancaman itu juga kredibel. Inilah yang dialami oleh Diapers.com yang diakuisisi oleh Amazon dalam nilai yang termasuk tinggi. Dalam kasus ini, ancaman Amazon terhadap Diaper.com  memang nyata dan benar adanya. Dan jika Amazon mau, pasar dan basis konsumen Diapers.com akan dirampas begitu saja mengingat kekuatan dan sumber daya yang dimiliki startup kecil seperti Diapers.com tak seberapa. Akhirnya, dengan berbekal distribusi, hubungan dengan konsumen, dan kemampuan membangun dan mempertahankan jaringan pemasaran yang kokoh, Amazon mampu ‘menggilas’ Diapers.com.

Namun, perlu diingat juga bahwa kadang sebuah perusahaan raksasa yang bertekad merebut konsumen di sebuah ceruk pasar tertentu, masih ada kemungkinan ia akan gagal karena mereka tidak mampu menyeimbangkan kemampuan produknya dengan produk milik startup yang menguasai ceruk tersebut.

Tetapi sekali lagi tidak ada yang mutlak dan jika Anda mempertimbangkan untuk menolaknya dan memilih menjalankan startup hingga titik darah penghabisan, Anda harus bersiap dengan segala risikonya. Maka dari itu, Anda harus menaksir kondisi, posisi rival, dan semua  faktor risiko dengan cermat.

@^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^i^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar