Kehidupan manusia di dunia ini sangat sulit dipisahkan dari hutang. Yang
kaya ataupun yang miskin. Yang memiliki bisnis ataupun tidak. Hutang
menjadi sarana penolong jika tepat penggunaan dan sesuai kemampuan. Tapi
hutang justru akan menjadi awal petaka jika salah penggunaan dan salah
memperhitungkan kemampuan. Oleh sebab itu berikut ini tips yang bisa
saya berikan jika kita ingin meminjam uang di bank perlu melakukan
hal-hal sebagai berikut :
1. Kenali kebutuhan anda atau kebutuhan usaha anda. Jangan mendahulukan keinginan dari kepentingan. Kalau
produksi kita sedikit sedangkan pesanan semakin tinggi sehingga tidak
bisa memenuhi permintaan, artinya kita butuh fasilitas yang berhubungan
dengan volume produksi, sehingga jangan meminjam uang untuk membeli
mobil atau memperluas bangunan, tapi utamakanlah membeli alat-alat
produksi.
2. Jika
sudah mengetahui kebutuhan anda perhitungkan kemampuan bayar, berapa
jumlah pemasukkan perbulan, berapa biaya pengeluaran. Nah sisa dari
perhitungan tersebut disisikan 50% untuk simpanan, 20% untuk pengeluaran
lain-lain dan sisanya 30% untuk angsuran pinjaman yang akan diajukan.
3. Ceritakan
dengan transparan kebutuhan anda dengan petugas Bank. Jangan menutupi
hal-hal yang ditanyakan oleh petugas bank, seperti berapa pemasukan
perbulan, berapa pengeluaran, dari mana saja sumber dana yang didapat,
ada hutang/piutang di tempat lain dan sebagainya. Bahkan terkadang fihak
Bank akan menanyakan juga hobby dan kebiasaan kita lainnya. Semua hal
tersebut sangat bermanfaat supaya petugas Bank dapat menentukan
keakuratan perhitungan dan jenis pinjaman apa yang cocok untuk kita,
termasuk juga character kita akan menjadi penentu utama sebuah pinjaman
dapat diberikan atau tidak oleh pihak Bank.
4. Jangan
sekali-sekali kita menyalahgunaan uang yang dipinjamkan oleh bank.
Misal, bank telah memberikan kredit investasi untuk membeli mesin bubut,
tapi kita gunakan untuk membangun gedung atau membeli kebun. Demikian
juga jika kita diberikan pinjaman modal kerja untuk menambah persediaan
barang dagangan, tapi kita gunakan untuk membeli mobil atau rumah. penyalahgunaan kredit seperti ini akan berdampak negatif bagi nasabah maupun pihak bank sendiri.
Berikut ini jenis-jenis pinjaman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita:
1. Investasi
Pinjaman
jenis ini diberikan, jika menurut pihak bank si nasabah membutuhkan
barang-barang investasi untuk mendukung usahnya, seperti mesin-mesin,
alat-alat berat, gedung, kapal ataupun kenderaan dan sebagainya.
2. Modal Kerja
Pinjaman
ini diberikan jika menurut bank si nasabah tersebut hanya butuh
tambahan modal untuk memenuhi operasional usahanya. Misalnya, seorang
pedagang beras, karena sangat banyak permintaan beras dan tidak mampu
memenuhinya, maka ia akan diberikan tambahan modal untuk membeli stock
beras sesuai dengan banyaknya kebutuhan permintaan dengan tetap
memperhitungkan jumlah persediaan yang kita miliki.
3. Kredit Konsumer
Pinjaman
jenis ini biasanya diberikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,
seperti : Kredit Kepemilikkan Rumah, Kredit Kendraan Bermotor, Kredit
Multi Guna, dan dibeberapa Bank seperti BRI, BTPN, Bank Pembangunan
Daerah melayani pinjaman khusus yang diberikan kepada para pegawai
maupun pensiunan.
Nah, sekarang silahkan sahabat Kompasianer menilai, kira-kira kredit mana yang sesuai dengan kebutuhan kita.
sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/22/tips-memilih-pinjaman-di-bank-yang-sesuai-kebutuhan-kita-510846.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar