Minggu, 25 November 2012

Konsep Kepemimpinan

Pengertian
Hanafi (1997: 362) mengartikan pemimpin atau kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok.

Stogdil dalam Wahjosumidjo (2002:17) menjelaskan kepemimpinan diterjemahkan ke dalam istilah: sifat-sifat, prilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerjasama antar peran, kedudukan dari satu jabatan administratif, dan persepsi lain-lain tentang legitimasi pengaruh.

Robins (2003:432) mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.

Winardi (2004:304) mendefinisikan pemimpin adalah seorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinya untuk mengarahkan usaha bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu.

Yulk dalam Usman (2006:250) mendefinisikan kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan menggerakan orang lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Fungsi kepemimpinan
Fungsi atau serangkaian tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin menurut James A.F Stoner dalam Wahjosumidjo (2002:41) adalah sebagai berikut:

1. Task related atau problem solving fuction.
Pada fungsi ini pemimpin memberikan saran dalam pemecahan masalah serta memberikan sumbangan informasi dan pendapat.

2. Group maintenence fuction atau social fuction
Pemimpin membantu kelompok beroperasi lebih lancar, pemimpin memberikan persetujuan atau melengkapi anggota kelompok yang lain, misalnya menjembatani kelompok yang sedang berselisih pendapat, memperhatikan diskusi-diskusi kelompok.

Pendapat lain mengenai fungsi kepemimpinan adalah yang dikemukakan oleh Selznick dalam Wahjosumidjo (2002: 42-47) fungsi kepemimpinan adalah:

1. Mendefinisikan misi dan peranan organisasi
Misi dan peranan organisasi hanya dapat dirumuskan atau didefinisikan dengan sebaik-baiknya, apabila seorang pemimpin memahami lebih dahulu asumsi struktural sebuah organisasi.

2. Menciptakan kebijaksanaan dalam tatanan atau keputusan terhadap sarana untuk mencapai tujuan yang direncanakan.

3. Mempertahankan keutuhan organisasi.

4. Mengendalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi.

Kepemimpinan yang efektif
Indikator kepemimpinan yang efektif menurut Uno (2007:62) adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen yang mengandalkan hubungan interpersonal dan bertujuan menyadap kemampuan manusia yang terpendam.

2. Kepemimpinan tidak mesti menjadi tanggung jawab individu.

3. Kepemimpinan dapat menjadi instrumen untuk memperbaiki organisasi.

Keberhasilan kepemimpinan
Keberhasilan kepemimpinan pada hakekatnya berkaitan dengan tingkat kepedulian seorang pemimpin terlibat di dalam dua orientasi yaitu apa yang telah dicapai oleh organisasi (organizational achievment) dan pembinaan terhadap organisasi (organizational maintenance).

Wahjosumidjo (2002:49) mengemukakan organizational achievment mencakup: produksi, pendanaan, kemampuan adaptasi dengan program-program inovatif dan sebagainya. Sedangkan organizational maintenance merupakan indikator yang dapat dipakai untuk menilai keberhasilan suatu kepemimpinan.

Evaluasi keberhasilan dari seorang pemimpin dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dari organizational achievement dan organizational maintenance, secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Organizational achievement
(a) Pengamatan terhadap produk yang dihasilkan oleh proses transformasi kepemimpinan seperti:
 Penampilan kelompok
 Tercapainya tujuan kelompok
 Kelangsungan hidup kelompok
 Kemajuan kelompok menghadapi krisis
 Bawahan merasa puas terhadap pimpinan
 Bawahan merasa bertanggung jawab atas tujuan kelompok
 Kesejahteraan psikologi dan perkembangan anggota kelompok

(b) Berkaitan dengan hasil transformasi tersebut dapat dilihat pula produktivitas dari organisasi.

2. Organizational maintenance
(a) Sikap bawahan terhadap pemimpin
(b) Prilaku dari bawahan
(c) Kualitas bawahan

Daftar pustaka
Hanafi, Mamduh M. 1997. Manajemen. Yogyakarta: YPKN.
Wahjosumidjo, 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Stephen, Robin, 2003. Organizational Behaviour: Concepts, Controversies and Aplication, Englewood Cliffs: Prentice-Hall International, Inc.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukuranya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar