Ia
Pada sejumput rindu yang telah lalu
Pagiku bercumbu embun….
Ia
Bagai serpihan yang terlanjur kaku, membeku di langit hati..
Kala musim datang dan pergi.
Menyimpan jejak subuh yang kau seduh hingga mentari enggan tersenyum…
Secangkir kopi masih sisa,
Engkau sisakan untuk kisah pilu selanjutnya..
Menghitam dalam cangkirku…
Menghujankan rindu dan lara hati….Gerimis menari..
Kita saling diam saat dunia hanya menjadi baris kata…
Usaikan kisahmu disini
Tempat dimana aku dan pagi bertemu.
Menikmati kopi berteman bulir-bulir air hujan dipagi ini…atis.
sumber:
kompasiana,
| 24 February 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar