Kamis, 28 Februari 2013

anisa dan gorengan




Gratisan Musik
Sebait puisi, lagu maupun musik setiap saat kunikmati...
Aku selalu mendengar setiap orang berkata, bulan, matahari, bintang, burung berkicau, hingga angin berhembus...
Dan semua itu, menjadi nada dan kalimat yang indah...

Di senja ini, aku bersama anisa sahabtku sedang menikmati gorengan (pisang + singkong), ditaman hati rinduku...

Aku tak pernah menanyakan, apakah ia, juga rindu padaku...
sebab hal itu, terkait dengan kerinduanya, di taman hatinya...

rinduku, rindu suka suka, entah pada siapa yg kurindukan...
di taman hatiku, di senja hariku....

dikejauhan,....
ditepi senja logika dan rasa...
aku hanya berpesan....
hati hati dijalan ya Jeng............................lalu lintas padat..............................


@2013,akudangorengan

Rabu, 27 Februari 2013

malamku

..malamku, tetap malamku..
..malam kesendirian,..
..malam yg kunikmati..
..karena ini adlh pemberian Tuhanku..

..kopi, tetap kopiku..
..kopi kenikmatan dalm kesendirian..
..karena ini adlh pemberian Tuhanku..

..aku tetap aku..
..aku dalam kesendirianku..
..kesendirian dalam kopi malam..

..aku..
sudah bayar uang kos..
sudah bayar tagihan internet,.
dan si tuan Google sahabat setia,
mengajariku....tekan enter.......crutttttt....

...(+) + (+) = +
...= kalau aku berfikir/berprasangka baik (+) = baik..
...= kalau aku berfikir/berprasangka tidak baik = tidak baik..

kalau aku bercermin dikegelapan = wajahku gelap
kalau aku bercermin diterang benderang = wajahku ganteng.

kalau aku pantulkan bola tenis ke dinding maka pantulanya akan kembali ke aku..

trims kasih tuan Google, atas bantuanya..
..baik, trims kasih kembali,...

silakan kau ambil sesuka hatimu informasi yg ada padaku..
..baik tuan Google...

mau hitam, putih, abu-abu, kuning, biru, dan tidak berwarna sekalipun, ada padaku..

..Kihajar Dewantara tersenyum di kalender dinding malam..
..melihat ulahku..
..disisa kopi dan kegelisahan malam..


@2013 akudankegelisahankubukankegelisahanmu..









.



Selasa, 26 Februari 2013

anisa = aku disini..

Menerjemahkan hidup melalui jari-jemari, menapaki bumi dengan kaki imajinasi sampai sudut yang paling jauh dan terjepit, menerawang logika dengan cahaya sains serta iman. dan aku tetap disini, di rumahku, di depan komputer. =  anisa, = putra cendana eka,  = yg lainya,  .....


sumber pustaka:
kompasiana, putra cendana eka, 27/02/2013.

Senin, 25 Februari 2013

kopi dan mata najwa




Gratisan Musik


Malam ini tiba-tiba bayangan Jeng Retno, sahabatku melintas di depanku. 
Dia mendekat, tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arahku. 
Begitu nampak cantik, bahkan sangat cantik.....
....matanya sepeti MATA NAJWA

......kopi di gelasku tumpah...
...Kata yg tersisa diangan  hanya..." met malam mas, aku mau istrahat.., ...

......seperti angin.....
...........berrlalu........
.....................................................
...selamat malam ...
......ASSALAMU ALAIKUM.....
......selamat istrahat....
..........ucapku.............. 


@2013,kopiakuretnosobatku..

Minggu, 24 Februari 2013

kopi dan malam

 kopiku hitam..
 malamku hitam..

.MAAFKAN, ATAS SEGALA KEKELIRUAN di pagi, siang, dan malamku...




              ......ASSALAMU ALAIKUM....

@2013, aku, kopi, malam, syair lagu bang iwanfals,RINDU dan CINTA ini MILIK KITA....
.......................................................MERDEKA..!!!..............................








Sabtu, 23 Februari 2013

aku dan anisa

KISAH SI JENIUS ANNISA

images

Indonesia patut berbangga… !!!!
Annisa Rania Putri, putri bangsa asal banjarmasin ini boleh dibilang bocah  perempuan sangat jenius!!
Dia digolongkan anak ajaib !!!
Di usianya yang baru 9  tahun itu ia menguasai bahasa asing !!!
Tidak TANGGUNG – TANGGUNG 5 BAHASA SEKALIGUS !!!
Inggris, Korea, Arab, Belanda, termasuk Indonesia secara fasih dan lancar !!!! ( Unbelieveable )
Bahkan dia juga mampu melihat hal-hal gaib yang tak bisa ditembus penglihatan orang awam. Dia bisa menjangkau masa depan, menyembuhkan orang sakit dan melatih meditasi orang-orang dewasa.
Di usia yang masih belia, Anissa telah menerbitkan buku yang berjudul Hope Is on the Way: Kumpulan Pesan Alam.29 agustus lalu !!!
Gadis cilik ini memiliki kelebihan berupa kemampuan menerima “pesan alam” yang kemudian dituangkannya dalam tulisan dan disampaikannya melalui ceramah. Ia pun menjelma bak seorang selebritas.

sumber:
bblog,guru matematika online/koran tempo

Jumat, 22 Februari 2013

lelah



Lelah raga dalam satu asa
Penat sukma mengapai logika
mengapa bernyanyi tanpa irama
bersenandung lara tapi dalam tawa
berbuncah emosi dalam ruang hampa
tanpa kata namun bergelora
seakan usaha tapi tanpa mekna
semua mungkin tak terjangkau oleh pikir kita
tapi begitu sudahnya ini tercipta
karna manusia memang ada diberbagai pola
dengan sgala unik tingkah lakunya
dan memang takkan pernah ada yang bisa sempurna
pun juga kita yang dibelakangnya …..
seperti teriak dalam hutan rimba
percuma menyimpan sgala resah duka
jalani saja tanpa beban jiwa
yakin dalam semangat bersama
tak pernah ada kerja yang sia-sia
Allah lah penilai sgala di dunia
ikhlaslah untuk tiap peluh yang pasti ada
karna balasanmu di akhirat sana
Keep smiling ……:)




SUMBER:
kompasiana, Lahmudin Marah, 22/02/2013

aku dan kopi pagiku..






..pagiku cerah.
..secerah wajah cantik..
..wanita cerdas, pengembala kuda putih..
..dijagad raya kehidupan semesta..


@2013,akudanwanitakudaputih..

Selasa, 19 Februari 2013

Bersahabat dengan Pekerjaan dan Memilikinya dengan Sepenuh Hati




Gratisan Musik
 “Semakin berenergi dan bersemangat Anda melakukan pekerjaan Anda, stakeholders pun akan melihat ketekunan Anda. Dan ketika mereka melihat Anda mengambil kepemilikan atas setiap pekerjaan yang Anda lakukan, mereka akan sangat percaya pada kemampuan dan keandalan Anda. Pada akhirnya, semua pekerjaan penting akan diberikan kepada Anda. Sebab, mereka memiliki keyakinan bahwa Anda akan sangat mampu melakukan semua pekerjaan penting dengan benar, tepat, cepat, kreatif, teliti, dan hati-hati.” ~ Djajendra
 
Pekerjaan yang Anda lakukan haruslah menjadi sebuah kebanggaan. Bila Anda sudah merasa senang dan bangga dengan pekerjaan Anda, maka pekerjaan Anda itu akan menjadi alat, untuk membantu Anda mencapai karir dan kesejahteraan finansial. Miliki pekerjaan dengan totalitas dan sepenuh hati, jadikan pekerjaan sebagai sesuatu yang membangkitkan rasa senang dan bahagia ke dalam diri. 

Menjadikan pekerjaan sebagai sahabat yang sangat dekat, akan menjadikan diri Anda mampu membantu perkembangan karir Anda. Sahabat terbaik tidak akan menghambat perjalanan karir menuju ke puncak yang lebih tinggi. Jadi bersahabatlah dengan pekerjaan Anda dan setiap hari satukan energi, emosi, pikiran, dan rasa cinta Anda ke dalam pekerjaan Anda. Tanpa benar-benar mencintai dan memiliki pekerjaan, maka Anda akan menjadi orang yang tidak bahagia bersama rutinitas pekerjaan. Lakukan yang terbaik untuk pekerjaan Anda, miliki dia dengan penuh perhatian, dan rasakan kebahagiaan bersamanya.

Setiap pekerjaan yang dilakukan sangat penting dilakukan dengan perasaan memiliki. Jadikan pekerjaan sebagai hak milik pribadi yang sangat menyatu bersama diri Anda. Perasaan memiliki dan menyatu dengan pekerjaan akan memotivasi dan mendisiplinkan diri, untuk melakukannya dengan cara-cara terbaik. Sehingga, setiap hari diri Anda terbiasa dengan suasana kerja, yang fokus untuk bekerja total dan semampu mungkin dalam menghasilkan prestasi dan kinerja terbaik.

Pekerjaan yang Anda miliki dengan totalitas dan sepenuh hati, akan menciptakan karakter kerja yang kuat dan unggul. Jiwa Anda akan hidup di dalam pekerjaan yang Anda cintai. Hal ini akan membuat pekerjaan tersebut menjadi spesial, dan setiap orang akan tahu siapa yang melakukannya. Jati diri Anda akan terekspresikan secara khusus, dalam keistimewaan cara kerja yang tak tergantikan oleh yang lain. Seolah-olah pekerjaan itu hanya tercipta atau disediakan secara khusus untuk Anda seorang.

Ketika Anda senang dan bergairah tentang apa yang Anda lakukan, Anda pasti akan melakukannya dengan lebih baik, dan menikmatinya dengan lebih tenang dalam sikap syukur dan terima kasih. Pekerjaan yang dimiliki dan disatukan ke dalam jiwa dan raga, akan menciptakan keberhasilan dan meningkatkan kesuksesan secara terus-menerus. Anda yang memiliki dan mencintai pekerjaan dengan totalitas akan menjadi energi sukses, yang terus-menerus meraih sukses di sepanjang hidup Anda dengan karya-karya besar. Jadilah pemilik atas pekerjaan Anda, dan miliki gairah dalam rutinitas untuk melakukannya dengan cara-cara luar biasa, agar hasil akhir dari yang Anda lakukan mendatangkan kinerja dan prestasi luar biasa.

Di tempat kerja, orang-orang yang dipromosikan adalah mereka yang membuat perbedaan dan yang menghasilkan prestasi. Karyawan-karyawan yang dengan sadar mempersiapkan diri untuk mendatangkan kinerja dan prestasi, biasanya selalu memiliki dan mencintai apa yang dikerjakan dengan totalitas. Mereka datang ke tempat kerja tidak sebatas ingin dibayar lebih mahal, tapi karena kecintaan dan kebahagiaan mereka bersama apa yang mereka lakukan. Mereka terfokus untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, dan mengatasi setiap risiko dengan pemetaan risiko dalam semangat prinsip kehati-hatian.

Karyawan yang totalitas dengan pekerjaan selalu menjadi pilihan terbaik untuk diberikan tanggung jawab lebih. Pimpinan perusahaan pasti ingin dibantu dengan karyawan-karyawan yang luar biasa dengan pekerjaan. Jadi, saat totalitas dan kecintaan terhadap pekerjaan menjadi energi, untuk menjalankan pekerjaan dengan kemampuan tinggi, maka pekerjaan yang diberikan pasti dapat diselesaikan dengan cara terbaik.

Semakin berenergi dan bersemangat Anda melakukan pekerjaan Anda, stakeholders pun akan melihat ketekunan Anda. Dan ketika mereka melihat Anda mengambil kepemilikan atas setiap pekerjaan yang Anda lakukan, mereka akan sangat percaya pada kemampuan dan keandalan Anda. Pada akhirnya, semua pekerjaan penting akan diberikan kepada Anda. Sebab, mereka memiliki keyakinan bahwa Anda akan sangat mampu melakukan semua pekerjaan penting dengan benar, tepat, cepat, kreatif, teliti, dan hati-hati.

Miliki kebanggaan dengan apa yang sedang Anda lakukan. Rasakan kesenangan, gairah, kebahagiaan, tanggung jawab, dan kreativitas di dalam diri saat melakukan pekerjaan. Dan hal ini akan membuat Anda memiliki energi dan kemampuan yang berlimpah untuk menghasilkan kinerja dan prestasi. Semakin Anda peduli dan memberikan perhatian penuh pada apa yang Anda lakukan, semakin Anda mampu melakukannya dengan lebih baik. Hak milik atas pekerjaan haruslah menjadikan pekerjaan itu menyatu ke dalam diri. Dan, membuat Anda selalu bersemangat untuk meningkatkan kemampuan dengan menjadi pembelajar, yang cerdas menyerap kebijaksanaan dan kearifan dari semua pengetahuan yang Anda pelajari.

sumber:
kompasian, Djajendra
18 February 2013

Senin, 18 Februari 2013

met, makan siang..

Salam

Nasi putih, dikonsumsi oleh lebih dari 500 juta jiwa di Asia Tenggara sendiri. Mulai dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan seterusnya.

Sebuah makanan dasar yang memenuhi kebutuhan karbohidrat kita, berwarna putih, berbentuk lonjong yang imut mengundang selera makan, rasa nikmat memberi kepuasan batin dan lahiriah. Tetap sedap jika dikonsumsi bersama lauk-pauk lain mulai dari tumis daging, sayur cah kangkung yang menggoda, telur goreng, tempe, tahu, bahkan sampai makanan mewah bak steak, babi panggang (maaf teman-teman muslim, tapi anda sekalian tahu bahwa saya sangat menyukai makanan yang mengandung babi), dan masih banyak lagi.

Nasi pun bisa dimasak sedemikian rupa menjadi sebuah santapan yang bisa dinikmati semua kalangan dimulai dari pemulung hingga presiden: nasi goreng, nasi kuning, nasi telur, nasi mentega, nasi gila, nasi kucing, dan masih banyak lagi.

Satu lagi kehebatan nasi yang saya berhasil pelajari sewaktu saya bertualang ke Jogjakarta bersama Ayah saya: Nasi, di manapun, kapanpun, dalam situasi apapun, bisa mengumpulkan sekelompok orang asing dalam sebuah meja makan dan melupakan perbedaan mereka dengan menikmati nasi dan makanan yang tersedia. Nasi itu hebat ya?

Tetapi, jika kita pikirkan bersama, sebutir nasi itu memiliki sebuah cerita tersendiri yang bisa kita ambil sebagai sebuah pelajaran hidup.

Semua itu dimulai dari tanaman padi... yang dipanen oleh para petani setelah menguning, dan dipukuli ke sebuah papan agar bulir-bulir padi itu bisa rontok dan dikumpuli. Setelah dikumpuli bulir-bulir padi yang rontok tersebut, mereka akan dibawa dan dituang kedalam sebuah lesung untuk sekali lagi, dipukuli oleh alu-alu. Bulir-bulir padi ini akan lepas dari kulitnya dan akan berubah menjadi butir-butir beras. Setelah itu, semua itu akan dikumpulkan, dikarungi dan dijual sebagai beras siap masak.

Nah, sekarang mari kita bayangkan jika beras itu adalah jati diri kita masing-masing. Dimulai dari awal pertumbuhan... pada saatnya akan 'menguning'-matang dengan seiiringnya waktu. Pematangan ini pun tergantung dari kondisi tanah, yang bisa kita artikan kondisi lingkungan di mana kita tumbuh. Namun, ini pun juga bisa menjadi pelajaran, jika memang bibit padi itu sebuah bibit unggul, maka ia pun akan tumbuh dengan baik.

Setelah 'matang' maka kepribadian beras itu dicoba. Dibanting dari batang utamanya, mungkin ini bisa kita artikan ketika kita, sebagai remaja atau sebagai seorang individu, 'dilepas' untuk merantau di dunia nyata. Setelah kita semua 'lepas' dari batang utama kita, yaitu orang tua kita, maka kita dihentak, di'alu' oleh kenyataan dunia. Setelah bulir-bulir padi itu lepas dari sekamnya, bisa kita artikan sebagai semua topeng dan apapun yang menutupi jati diri kita yang sebenarnya 'terpecahkan' atau 'terkupas' dan menunjukkan apa buah, apa inti sebenarnya. tetapi hati-hati, karena terkadang sekam itu terlihat gemuk dan padat, namun bisa saja kosong, atau berisi beras yang busuk.

Beras itu pun siap masak dan siap untuk disantap.. Coba pikirkan bahwa semua ujian dan semua cobaan itu akan berhasil pada akhirnya akan menjadi sebuah pencapaian yang berarti bagi kita. Sebuah hasil akhir yang sangat memuaskan, yang sangat nikmat yang adalah diri kita sendiri.

Satu hal lagi yang kita semua bisa petik dari nasi adalah, nasi adalah nasi. Dari mana pun, nasi Jepang, Nasi Indonesia, Setra Ramos, Rojolele, Pandan Wangi, apapun, jika dimasak akan menjadi nasi. Nasi goreng, nasi kuning, nasi kucing, apapun bumbunya, apapun warnanya, apapun rasanya bahan dasarnya adalah NASI.

Begitu pula kita manusia. Bagaimanapun kita menghias diri, menutup diri, menolak diri, membuat diri kita 'pedas', 'asin', 'asem', 'manis' (ramai rasanya), kuning, putih, coklat, merah kita adalah diri kita sendiri. Kita tidak bisa menolak kenyataan bahwa kita diciptakan sebagai kita sendiri.

Janganlah membuang waktu dengan mencoba menjadi makanan lain jika kamu memang diciptakan sebagai beras.

Jadi intinya, kita adalah diri kita sendiri. Di manapun kita berada, siapapun kita ini, peganglah teguh jati diri kita karena itu adalah kekuatan kita.

Jadilah sebuah bibit unggul, yang akan membuat sepiring nasi yang nikmat disantap di piring kehidupan ini....................................................DISINI.............................................................................

 

daftar/sumber:
blog pena dan cerita
July 16, 2010

kopi pagi matahari

selamat pagi matahari
ternyata aku masih hidup hari ini
ayo, antarkan aku !!!
menemani "MALAHAYATI-ku" dalam sunyi,.. belantara RINDU!




@2013Asllamkum,metpagi..

Minggu, 17 Februari 2013

pagi dan K4

Pagi ini, sedikit berbeda…
Aroma, rasa dan juga parasmu terlalu menggoda…
Seolah tahu dari sisa cerita kemarin senja..
Mulai mengalirkan suasana dengan mentari yang cerah..
Warnamu kini melekat di sudut dermaga..
Rasamu membangkitkan gelora dalam jiwa..
Parasmu yang menggoda melumat di setiap wajah..
Di tiap tetesmu selalu menghadirkan asa..
Mentari yang cerah telah menyapa..
Mengawali sebuah cerita...
Dengan secangkir kopi  kisah kasih kita (K4)....


Mencontohi Pemimpin Sejati




Gratisan Musik
Pemimpin terkadang didefinisikan sebagai orang yang mampu dan memiliki kemampuan mengatur, mengelola, serta menggiring diri, kelompok, agama, bangsa, atau bahkan dunia. Tapi, lebih dari itu, pemimpin merupakan sebuah konsep keteladanan.

Ketika setiap orang mampu meneladani apa yang ia lakukan tanpa sedikitpun rasa keraguan. Ketika tak hanya pengikutnya atau orang-orang terdekatnya yang mau dan mampu untuk ia rangkul, untuk kemudian meneladani serta berdecak kagum dengan apa yang ia lakukan. Bahkan, musuhnya sekalipun mengakui bahwa ia teladan yang baik bagi siapapun.

Kiranya begitulah yang ia ajarkan. Ia ajarkan melalui perbuatannya, ia ajarkan dengan menjadi modelnya sendiri. Ialah wali Allah, Rasulullah Saw.

Siapa tak kenal dengan beliau. Pesona serta karisma kepemimpinannya membuat semua orang berdecak kagum dengan sifat dan sikapnya. Semua? Ya, tidak hanya menjadi teladan bagi semua kaum Muslimin dan Muslimat, tetapi juga bagi seluruh alam, karena ia diutus untuk menjadi Rahmat bagi seluruh alam.

Namanya tak lekang oleh waktu, ajarannya tak usang oleh zaman. Bahkan, seorang keturunan Yahudi, Michael H. Hart, dalam bukunya yang berisi 100 orang berpengaruh di dunia menempatkan dirinya di posisi pertama sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia.

Lihat, bagaimana semua ini bekerja jika bukan karena dampak dari keteladanannya. Fanatik? Tentu saja bukan. Jikalau memang konsep kepemimpinannya telah diakui oleh dunia, lantas mengapa kita menjadi ragu untuk selalu menyebutnya sebagai contoh, teladan terbaik bagi seluruh pemimpin dunia.

Siapa tak kagum dengan kesopanannya, yang membuat seluruh musuh menaruh rasa hormat padanya. Siapa yang tak takjub apabila sebelum datang amanah langit padanya, lalu ia telah mendapat gelar Al-Amin, sebuah gelar yang hanya dimiliki oleh orang yang benar-benar jujur dalam kesehariannya.

Beliau manusia biasa, sama diciptakan oleh Allah melalui kedua orang tuanya. Apa yang menjadikannya berbeda? Tak lain tak bukan adalah pesona kepribadiannya.

Apa sebenarnya yang beliau lakukan? Apa resep rahasia untuk pemimpin yang ajarannya sampai lebih dari 1000 tahun lamanya, masih kuat tertanam pada diri pengikut-pengikutnya? Tidak, tidak rahasia. Karena sudah amat sering kita baca dalam buku bacaan, empat sifat yang setidaknya ada pada diri seorang Utusan Allah.


1. Siddiq
Siddiq, berkata benar. Seorang pemimpin memang sudah seharusnya memiliki sifat ini. Setiap perkataannya mengandung sebuah kebaikan dan kebenaran.

Bagaimana mungkin kita dapat meneladani seorang pemimpin yang suka berbohong kepada rakyatnya. Hari ini berkata tentang A, besok berdalih ke B.

Ketika seorang pemimpin sudah tak dapat lagi dipegang kata-katanya, maka apalagi yang perlu kita teladani dan dipatuhi. Oleh sebab itu, pemimpin yang seperti ini tidak akan mendapat simpati dari masyarakatnya, dari pendukungnya, apalagi dari pihak oposisinya.

Ciri pemimpin yang sering mendustai rakyatnya tentu saja tidak akan memimpin dengan baik, karena ia sering membohongi nuraninya untuk berkata dusta. Sebaliknya, pemimpin yang berkata benar, maka ia tidak akan tega membohongi rakyatnya.

Saat pemimpin atau kelompok pendukungnya melakukan kesalahan, apabila ia mengakuinya dan kemudian tidak berusaha mencari pembenaran akan apa yang telah ia lakukan, maka sesuatu yang keluar dari lisannya adalah sebuah kebenaran. Pemimpin seperti ini menempatkan kebenaran di atas segala-galanya. Yang baik adalah baik dan yang salah adalah salah.

Seperti yang sudah Rasulullah Saw. katakan, apabila putrinya (Fatimah) mencuri, maka ia sendiri yang akan memotong tangannya. Begitulah kebenaran diletakkan di fase terbaik sepanjang zaman, yakni fase ketika Rasulullah menjadi khalifah atau pemimpin. Perkataan yang benar, tentu saja akan melahirkan sebuah keadilan dan kebaikan-kebaikan lain.


2. Amanah
Amanah adalah menjalankan tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Amanah ini memang selayaknya melekat dalam diri seorang pemimpin. Karena saat mengemban tugas sebagai seorang pemimpin, maka pertama kali yang harus ia pegang adalah amanah.

Amanah akan melahirkan banyak sekali sifat-sifat keteladanan. Amanah dapat berbuah keyakinan, ketegasan, peduli serta memahami siapa yang dipimpinnya. Bahkan, sudah semestinya amanah dapat berbuah pada ketenangan dan kesejahteraan bagi rakyat yang dipimpinnya.

Amanah inilah yang tertanam kuat pada pribadi Rasulullah Saw. yang berjanji menjadi orang pertama yang merasakan lapar sebelum rakyat yang dipimpinnya. Selain itu juga menjadi orang yang terakhir merasa kenyang setelah rakyatnya.

Amanah ini jugalah yang melahirkan totalitas dalam memimpin. Tulus dan ikhlas dalam membela kepentingan rakyatnya. Ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, apabila belum memastikan bahwa seluruh rakyatnya mendapat tempat yang layak untuk bisa tidur dengan nyenyak. Ia tidak bisa makan-makanan mewah sementara rakyatnya banyak yang tidak bisa makan. Ia tidak bisa menikmati fasilitas mewah yang diberikan negara begitu saja, sementara banyak di antara rakyatnya yang hidup dalam kesusahan.

Tidak alasan lain bagi seorang pemimpin, jika ia tidak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh rakyatnya. Semua itu hanya bisa dilakukan oleh seorang pemimpin yang dengan kesungguhan hatinya telah menetapkan, serta meneguhkan hatinya untuk bersikap amanah terhadap tugas besar yang diembannya.

Kesadaran akan amanah ini yang menjadi kunci keberhasilan dalam memimpin. Jika pun pemimpin tersebut tidak berhasil, maka sesungguhnya kesungguhan hatinya akan dapat dirasakan oleh rakyatnya. Sehingga, bukan cacian serta hujatan yang ia terima, akan tetapi dukungan moril dari rakyatnya.


3. Tabligh
Tabligh adalah menyampaikan. Bagi seorang utusan Allah, menyampaikan artinya memberi pesan pada kaumnya, untuk melakukan apa-apa yang Allah perintahkan dan mencegah dari apa-apa yang Allah larang.

Apakah berbeda dengan pemimpin lainnya? Tentu saja secara esensi tidak. Pemimpin adalah orang pertama yang harus menyampaikan tentang suatu kebaikan. Pemimpin menjadi model bagi rakyatnya untuk bersikap, bergerak, dan bertindak.

Ketika menyampaikan sesuatu hal, tidak ada hal lain yang disembunyikan dari rakyatnya kecuali rahasia-rahasia yang memang tidak boleh diketahui banyak orang dan apabila diketahui banyak orang maka dampak buruk yang timbul lebih besar, misalnya seperti strategi perang dan sebagainya.

Pemimpin yang baik, harusnya menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan, walaupun pahit untuk disampaikan, misalnya dalam memberantas korupsi. Katakan dan sampaikan dengan tegas, apabila ia mengetahui apabila ada rekannya atau bawahannya yang melakukan tindakan ini. Maka dengan ketegasan, sampaikan pembuktian yang sebenarnya. Hitam adalah hitam dan putih adalah putih.


4. Fathonah
Fathonah adalah cerdas. Pemimpin memang sudah seharusnya memiliki kecerdasan, baik dari segi intelektualitas maupun dalam kecakapannya dalam memimpin.

Kecerdasan ini akan terwujud dari keprofesionalitasannya dan kemampuannya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh rakyatnya. Jangan sampai pemimpin yang kita pilih tidak memiliki pengetahuan mengenai siapa yang dipimpinnya dan seperti apa negara yang dipimpinnya.

Kolaborasi empat sifat ini apabila dimiliki oleh Presiden Indonesia di masa mendatang, akan menghasilkan sosok pemimpin idaman. Inilah yang selama ini dinanti-nantikan kehadirannya untuk mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik.

Semua rakyat Indonesia pasti memimpi-mimpikan pemimpin atau presiden yang memiliki keempat sifat ini. Sifat ini merupakan sifat yang satu sama lain saling terkait dan tidak dapat dilepaskan. Sifat yang satu akan mempengaruhi kuatnya sifat yang satunya.

Dengan keempat sifat tersebut, tentu saja akan menghasilkan negara atau rakyat yang dipimpinnya lebih maju dan lebih baik lagi. Semoga saja, pemuda-pemuda yang akan menjadi calon pemimpin masa depan dapat merenungi keempat sifat ini, dan mencoba mengaplikasikannya untuk bekal Indonesia di masa mendatang.

sumber:
republika online
Rina Nourmasari
Jalan H. Icang RT 07/RW 01 Kecamatan Cimanggis-Depok
Redaktur : Miftahul Falah
 Senin, 10 September 2012

pada senja


Terkadang, aku menemukan keindahan di tempat yang tak diinginkan orang, meski kebanyakan orang pun tak menginginkanku, tapi disanalah aku bisa menemukan keindahan yang aku cari......

Pada senja...
aku rindu cerita jingga kemerahanmu..
aku rindu mengikuti setiap jejak kisahmu..
aku rindu petualangan kecil kita..
aku rindu, itu saja..
sederhana, tapi ini rumit..



sumber:
bloger indonesia
AZLI..
19 Januari 2013

Secangkir Kopi di Penghujung Siang


Bersyukur dan berdo’a sama Allah SWT, untuk semuanya, baik untuk cobaan maupun nikmat yang telah Dia berikan . Karena tanpa-Nya, sekarang aku gak akan bisa duduk semanis ini depan laptop lengkap dengan hidangan secangkir kopi dan cemilan pavoritku. Sungguh luar biasa kabahagiaan yang ku rasakan ini.
Entah kalimat apa yang dapat kupakai untuk dapat menjelaskan ribuan nikmat yang kutemukan setiap hari.  Rasanya sampai kapan pun aku tak akan mampu menjelaskannya. Terlalu nikmat, terlalu indah dan terlalu sedikit kumpulan kosa-kata  yang ada dimuka bumi ini untuk dapat menjelaskan setiap kebahagiaan yang kutemukan.
Pantaslah jika Allah banyak menyapa manusia dengan kalamNya disurat  Ar-Rahman “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”. Begitu indahnya kalimat itu, begitu nikmat kudengar, begitu membawa fikiranku terkonsentrasi pada jutaan helai kebahagiaan yang telah dan sedang kurasakan.
Sapaan yang membuatku  merasa seakan – akan ada tangan yang terus menepuk halus pundakku sambil berkata “Jangan ragukan kemampuan Tuhanmu!… Jangan ragukan kemampuan Tuhanmu!…. Jangan ragukan kemampuan Tuhanmu!..”
Teruuus dan teruus terdengar, seakan semakin nyaring dan jelas.
Terima kasih ya Allah …. atas segalanya, atas semua yang terjadi padaku dan mampukan aku untuk selalu bisa merasakan limpahan keagungan mahakaryaMu.
___oOo___




aku


Terlahir……
Topeng bertaut…
Enggan tertampak nyata….
Rasa ingin tertuang bebas prasangka….
Luas cakrawala hati yg ingin melalang jagat aksara….
Antara nyata,semu walau hanya bergumam….
Hidup dalam pencarian jati diri yang bimbang…
Ingin gapai bintang namun daya hanya bisa mengambang…
Risau akan keinginan yang terlalu amat sangat membingungkan…..

sumber:
kompasiana, 16 February 2013
Irfan Nugraha

Sabtu, 16 Februari 2013

[Kopi Pagi] Tentang Rindu

Ia
Pada sejumput rindu yang telah lalu
Pagiku bercumbu embun….
Ia
Bagai serpihan yang terlanjur kaku, membeku di langit hati..
Kala musim datang dan pergi.
Menyimpan jejak subuh yang kau seduh hingga mentari enggan tersenyum…
Secangkir kopi masih sisa,
Engkau sisakan untuk kisah pilu selanjutnya..
Menghitam dalam cangkirku…
Menghujankan rindu dan lara hati….Gerimis menari..
Kita saling diam saat dunia hanya menjadi baris kata…
Usaikan kisahmu disini
Tempat dimana aku dan pagi bertemu.
Menikmati kopi berteman bulir-bulir air hujan dipagi ini…atis.


sumber:
kompasiana,
| 24 February 2012

Danau Hijau di Sebuah Kebun

Senja itu gerimis menipis. Tiris membasahi kerudung merah mudaku. Kau mengatakan, bahwa ada kesempatan melihat Tuhan di sebuah kebun. Kau sudah memahami betul bagaimana ketertarikanku pada kejutan-kejutan sederhana, namun kali ini kupikir kau akan memberiku kejutan besar dengan melihat Tuhan di sebuah kebun. Aahh … Hujan gerimis tidak membuatku pesimis, aku percaya kau tidak membohongiku. Tuhan selalu muncul pada saat-saat emas, aku yakini itu, emas kali ini memecah kerinduan dalam tetes-tetes gerimis yang menetas di bumi .

Kau menuntunku. Tanpa kata-kata. Kita berdiam dalam emosi masing-masing. Mungkin kita sama-sama berada dalam ruang yang sama. Ruang sama yang kita tempati sejak tetes gerimis pertama menghujam kesejukan udara Bogor senja itu.
Kita sudah sampai pada sebuah danau hijau yang mempesona. Tuhan telah hadir di antara kita. Meretas realitas spiritual dalam ruang-ruang bathin kita. Aku menikmati sensasiNya. Kesejukan. Keindahan…
 
Dalam hening yang membuatku hanyut dalam renungan, kau bergumam pelan.
“Nurani, lihatlah bagaimana Tuhan memanjakan kita.”



Alam dan segala isinya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan hujan turunpun bukan hanya demi dahaga kehausan saja namun juga untuk menumbuhkan benih-benih tetumbuhan dan buah-buahan yang mengenyangkan lapar manusiawi. Perhatikan bunga-bunga teratai itu, dan daun-daun lebar yang menjaga di sekelilingnya, mereka bersenandung, mendendangkan lagu kesunyian yang mendamaikan. 

Aku mengajakmu ke tempat ini, ingin membawamu pada kesunyian yang mendamaikan. Di mana tidak lagi kau temukan nyaring suara kegelisahanmu. Tuhan telah memanjakan manusia bahkan sebelum manusia diciptakan. Itulah mengapa kita menjadi makhluk manja yang mudah mengeluh. Keluh kesah menjadi makanan jiwa setiap hari. Meracuni rasa syukur, hingga kebahagiaan menjadi fatamorgana. Menutupi mata hati.

Bagaimana, apakah kau melihat Tuhan di kebun ini?


Sebelum berangkat ke tempat ini, aku menyempatkan diri membaca pesan dari Tuhan. Aku ingin kau menerima pesanNya juga…

*Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu
Yang memberatkan punggungmu
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu
,
Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan
Q.S 94 : 1-6
______
Met Wiken kawan semuaaa :)
selamat menikmati pemanjaanNya…


sumber:
kompasiana, 17 February 2013 

kopi kehidupan


 Saya adalah penikmat kopi … Dan setelah saya rasa dan pikir hidup ini memang seperti kopi meski ditambah gula sebanyak banyaknya tetap saja ada rasa pahitnya, kalau kata Habibie di film “Habibie dan Ainun”  hidup ini memang berat tapi indah, #jleb :) kalau gak indah semua orang udah pada kabur duluan ke akhirat, kenyataan kan gak ada yang mau pulang ke akhirat jadi kesimpulan hidup ini indah, kan gitu yah? tapi memang kebiasaan kita nih sebagai manusia, terutama saya, sering banget melihat cangkir kopi orang lain itu bangus banget kemudian saya membayangkan kopi orang itu lebih enak dari kopi yang saya minum, padahal bukan tidak mungkin kopi yang saya minum sama dengan kopi yang orang itu minum, atau bisa jadi kopi saya lebih enak, dasar manusia sukanya membandingkan miliknya dengan milik orang lain, padahal ilmu yang saya punya hanya sebatas pandangan mata #jreng :) 

Manusia diciptakan untuk saling melengkapi, selalu ada kata “kamu” yang menjadi bagian hidup manusia, iya dalam hidup saya dan hidup kamu. Entah itu “kamu” yg berupa pendamping hidup, kamu yg berupa sahabat atau kamu dalam arti lain yang intinya adalah mereka yg ada disekeliling saya. Karena mustahil manusia bisa hidup sendiri, di gua sekalipun pasti ada kamu.. kamu..

“Kamu” adalah kopi sedangkan “saya” adalah sebuah cangkir kosong. “Kamu” lah yang mengisi hari-hari saya dengan kehangatan di sebuah pagi yang berembun, menghangatkan dingin atau menemani malam yang sepi tanpa bulan sedang bintang hanya senyam tanpa cahaya.

Di hari-hari saya yang kosong, kamu hadir mengisi dua sisi hidup saya, perpaduan antara manis dan pahit. Ada dari kamu yang kadang membuat saya menjadi orang yang rasanya tak berguna, mereka menjatuhkan saya rasa pahit. Ada juga dari kamu yang begitu senang dengan saya, bahkan mencintai saya, selalu tersenyum dan memberi saya ruang untuk berbagi dan menunjukkan jati diri, kamulah yang membuat hidup saya jadi manis.

Pahit dan manis yang berkombinasi menjadi sebuah kenikmatan dalam hidup saya, seperti secangkir kopi hangat di pagi hari. Dan satu hal yang harus diingat adalah “kamu” tak akan selamanya ada di dekat saya. Kamu akan berganti. Datang dan pergi. Seperti manusia yang dihidupkan, kemudian dimatikan, seharusnya saya belajar dari sebuah gerbong kereta, yang selalu menanti kedatangan setiap kereta dengan senyum dan melepaskan setiap kereta pergi berlalu tanpa sesal dan airmata
Kesimpuan saya, hidup ini kan seperti Kopi Susu. Nikmat apalagi kalau diminum pagi hari lengkap dengan sepotong roti isi kacang, pahitnya menambah nikmat, manisnya melupakan si pahit, karena sejatinya hidup adalah campuran antara manis dan pahit, antara luka dan bahagia, dan sejatinya lagi kedua hal itu tak ada bedanya lagi jika ALLAH menjadi sandaran, menjadi cangkir, apapun isi kopinya jika cangkirnya indah, maka akan nikmat rasanya.

Coba perhatikan kopi susu, dia memang gak bening, tapi nikmat banget :) Ada rasa pahit dikit tapi justru rasa pahit itu yang menambah nikmatnya kopi susu, jika tanpa kopi hanya akan terasa manis susu, lalu dimana indahnya? dimana nikmatnya? Justru jarang ada orang mau minum kopi yang nggak terasa pahit sama sekali alias gulanya terlalu banyak. Gula memang manis, tapi ketika gula itu sedemikian banyak-nya ya bikin males juga minumnya.

Hidup memang ada kesulitan, tapi ketika saya menganggap kesulitan itu seperti pahitnya kopi di kopi susu, maka kesulitan akan mudah banget saya nikmati. Dan tahu gak roti panggang enaknya dimana? ditempat yang ada gosong2 dikit:)

Dan ALLAH begitu hebatnya menyiapkan porsi gula, kopi dan susu dlm hidup saya. Semua sesuai porsi saya, sesuai takaran kekuatan saya menikmati manis dan menyicipi getir kopi tak akan lebih dari kemampuan saya,  So, kita nikmati saja sajian ALLAH ini dengan penuh syukur. Karena siapa yang bersyukur atas karunia ALLAH maka akan ditambah nikmatnya :)  

Selamat minum kopi kehidupan :) 



Sumber:

Perempuan Di Kebun HIKMAH

Jumat, 15 Februari 2013

Titik Hitam Di Atas Kertas Putih

Seorang wanita muda duduk merenungi hidupnya yang menurutnya datar-datar saja, tidak ada yang istimewa ataupun yang layak disyukuri.

Semakin kuat ia berusaha mengubah keadaan, semakin sering ia kecewa. Ia merasa memiliki banyak kekurangan dan masalah. Ia tak tahu harus memulai dari mana, hingga seorang sahabat  datang padanya. 

Sahabat itu membawa selembar kertas putih kosong dan bertanya pada wanita muda, “Apa yang kau lihat?”

Mengernyitkan dahi, wanita itu menjawab lirih, “Tidak melihat apa-apa, hanya kertas kosong berwarna putih.” 

Sang Sahabat kemudian mengambil spidol hitam dan membuat satu titik di tengah kertasnya. Kemudian ia kembali bertanya pada wanita muda, “Aku telah membuat sebuah titik hitam di atas kertas ini. Apa yang kamu lihat sekarang?”
Apa lagi? Ya satu titik hitam,” jawabnya cepat.
Ayolah, kawan, pastikan lagi!” Tegas sahabatnya.
Titik hitam,” jawab wanita muda itu dengan sangat yakin.  
Kawan,” kata sang Sahabat, “sekarang aku tahu penyebab masalahmu. Coba ubah sudut pandangmu. Yang kulihat bukan titik hitam, tapi sebuah kertas putih dengan satu noda kecil di dalamnya. Aku melihat lebih banyak warna putih. Sedangkan kau hanya melihat hitamnya saja, dan hitam itu hanya setitik, kawan.”

Bila kita selalu melihat titik hitam yang bisa diartikan kekecewaan, kekurangan dan keburukan, maka hal-hal itulah yang akan selalu mengganggu pikiran kita dalam menjalani hidup. 

Bukankah begitu banyak anugerah yang diberikan Tuhan? Melihat, mendengar, membaca, berjalan, fisik yang lengkap dan sehat, serta begitu banyak kebaikan lainnya.

Inilah mengapa betapa mudahnya melihat keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah diberikan orang lain pada kita.  

Inilah mengapa begitu mudahnya melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, sedangkan kita sendiri lupa kelemahan dan kekurangan kita.  

Inilah mengapa sangat mudah untuk menyalahkan Tuhan atas kesusahan dalam hidupmu, padahal begitu besar anugerah dan karunia yang lebih layak untuk disyukuri.  

Dan inilah mengapa terlalu banyak pribadi di antara kita yang menyesali hidup, padahal lebih banyak kebahagiaan yang telah diciptakan untuk kita.

SUMBER:
blog.ZOME INDONESIA, 19 January 2013

Selasa, 12 Februari 2013

8 Jurus Menyikapi Bantahan Atasan




Gratisan Musik
Atasan sering minta hasil laporan mendadak, padahal ia tak pernah mendelegasikannya kepada Anda. Saat Anda mengatakan tak pernah diberi tugas, ia makin bersikeras kalau ia sudah memberikan tugas. Ini dia jurus agar sikap bos tersebut tak bikin "makan hati".

1. Klarifikasi tugas yang diberikan dengan cara menekankan poin penting yang perlu Anda kerjakan. Lalu, pertegas dengan komunikasi melalui email atau media elektronik yang tercatat, sehingga Anda memiliki bukti.

2. Bila manajer/atasan cenderung menyukai gaya informal dalam memberikan tugas, maka sampaikan dengan nada biasa, dengan percakapan ringan sebelumnya, kemudian mengingatkan dengan sopan mengenai komitmen yang saat itu sudah disetujui.

3. Bila sikapnya sehari-hari cenderung dominan, tegas, formil, maka sampaikan secara langsung. Tidak perlu bertele-tele, dan ajukan ide untuk melakukan perbaikan di tugas berikutnya. Tanyakan apa yang harus Anda lakukan, agar bisa sama-sama mengingat kesepakatan berdua dengan jelas dan tepat.

4. Saat atasan mengajak diskusi atau me-review hasil kerja Anda yang telah lalu, maka Anda bisa menyebutkan secara spesifik, apa saja yang menjadi kendala selama ini. Termasuk membicarakan tentang sikapnya yang mungkin membuat Anda "kewalahan".

5. Saat atasan memberikan tugas, mintakan kepastian mengenai batasan wewenang dan fasilitas apa yang dapat Anda manfaatkan, gunakan, agar bisa menuntaskan tugas yang beliau berikan dengan baik.

6. Bila alasan memberi pekerjaan mendadak karena bos cenderung semuanya ingin serba sempurna hingga ia melakukan one man show, maka dapatkan kepercayaan darinya, tunjukkan kompetensi dan kecermatan kerja Anda sesungguhnya secara konsisten, sehingga beliau yakin bahwa sebenarnya beliau dapat mendelegasikan tugas ini pada Anda jauh sebelum deadline.

7. Secara informal Anda juga minta berkonsultasi dengan rekan senior lain yang sudah kenal dengan gaya kerja atasan. Minta saran-saran praktis dan efektif. Secara formal, Anda juga bisa mengkonsultasikan dan mendiskusikannya dengan pihak yang berwenang dalam meningkatkan kinerja, misal dengan mentor lain yang ditunjuk perusahaan. Atau dengan atasan dari manajer Anda, maupun dengan bagian personalia yang menangani konseling karyawan.

8. Bila hal ini berlarut-larut dan Anda sudah mencoba segala cara positif namun belum ada solusi efektif, diskusikan bagaimana peluang karier Anda di perusahaan tersebut, mungkinkah Anda dirotasi ke unit kerja lain. Masih adakah peluang atasan mendapat umpan balik dari pihak yang berwenang di perusahaan sehingga bisa memperbaiki diri.


sumber:
kompas.com, Senin, 4 Februari 2013.

 

yuk,..ngopi bareng...


@2013, pagiku cerahku....

Rindu adalah Kita


Pada rindu yang berlalu.
Aku titipkan senja jingga padamu.
Demi keindahan yang akan abadi di altar cintamu.
Memang rindu adalah kita, saat jarak telah bersikap penuh kasih dalam setiap senyumnya.
***
Pada Rindu jingga dihadapanku.
Menari indah, menafsirkan setiap isi kalbu.
Berdecit pada setiap asa masa depan yang candu.
Memang Rindu adalah Kita, saat kau dan aku berdiri disini dipertemukan oleh masa.
***
Pada Rindu yang mulai Kelabu.
Tetaplah menjadi aroma nafas dan detak jantungku.
Dan biarkan jari jemariku menuliskanmu dalam semesta biru.
Memang Rindu adalah Kita, saat purnama merindukan semesta yang berkilau mesra.
***
Pada Rindu berlapiskan haru.
Kuingin memelukmu dalam setiap harap dan jerit merdu.
Menafkahkan pundak ini sebagai tabah yang tak akan berhenti melaju.
Memang Rindu adalah Kita, saat secangkir kopi ini menjadi saksi pertemuan dua insan manusia.

sumber:
Kompasiana, opini/fiksi, Massmaman 12 February 2013

@2013, akurindumentarikudikerinduanNYA..

Selasa, 05 Februari 2013

Belajar Dari Muhammad SAW Seorang Penggembala

Dalam mengarungi kehidupan, setiap manusia mestinya memiliki program masa depan yang akan diupayakan dalam mencapainya. Kerja merupakan salah satu tema sentral Islam dan telah banyak dibicarakan oleh para pakar dan ilmuwan. Jika dahulu, mayoritas orang memandang bahwa bertani, berdagang dan bernelayan adalah simbol kerja bagi bangsa dan masyarakat yang telah mencapai taraf hidup elit, adapun zaman sekarang, mayoritas orang berpandangan bahwa direktur perusahaan, karyawan bank dan aparat pemerintahanlah simbol kerja bagi elit masyarakat.


Seorang petani tidak akan pernah merasakan hasil panen dari usaha taninya, jika dia tidak mengatur dan mengolah pertaniannya. Begitu juga dengan seorang direktur perusahaan, tidak akan pernah mendapat laba keuntungan yang besar dari usaha perusahaannya, jika dia tidak mengerti bagaimana memanage perusahaannya. Demikian konsep manajemen kerja yang selalu menjadi persoalan kita. Kondisi masyarakat muslim Indonesia saat ini sangat memprihatinkan jika dilihat dari sisi semangat kerja. Kalau saja masyarakat muslim memperhatikan perjuangan Rasulullah Saw dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, maka akan ditemukan sebuah teladan yang semestinya menjadi contoh bagi mereka.
 
15 abad yang lalu di tanah Hijaz, dapat kita bayangkan bagaimana suasana, situasi dan kondisi masyarakat yang tidak dapat dibandingkan dengan sekarang. Tanah yang gersang dan padang pasir yang luas tidak menjadi hambatan mereka saat itu untuk meningkatkan taraf kehidupan. Untuk menaklukkan alam yang demikian kering dan adanya tuntutan keluarga untuk tampil bekerja, maka bermunculan bentuk-bentuk kerja kasar, yang akhirnya membentuk kepribadian kasar dan watak keras kepala masyarakat Arab saat itu. Selain usaha berdagang ke berbagai negeri, masyarakat Arab memilih usaha beternak sebagai pemenuhan terhadap tuntutan kehidupan. Kondisi dan situasi alam yang memaksa masyarakat Arab untuk beternak melahirkan sosok-sosok penggembala yang lihai dan terampil mengayomi hewan gembalaannya. Masyarakat Arab saat itu, tidak merasa malu untuk menggembalakan hewan ternaknya atau hewan ternak orang lain. Kondisi seperti inilah, membentuk semangat kerja dan kekerasan watak bangsa Arab saat itu.

Demikian juga dengan kehidupan Rasulullah Saw. Ketika kakeknya Abdul Mutthalib merasa ajalnya sudah dekat, maka ia mengumpulkan putra-putranya. Kepada mereka ia menyerahkan dan membagi-bagi tugas pekerjaan mengurus kepentingan penduduk Makkah dan kaum pendatang, yang berziarah ke kota suci itu. Ia risau memikirkan nasib hari depan cucu kesayangannya yang akan ditinggalkan, hidup sebatang kara di dunia ini, tanpa harta, tanpa ayah-ibu dan tanpa saudara. Karena itulah, ‘Abdul Mutthalib mewanti-wanti sembilan orang puteranya,  supaya sungguh-sungguh memperhatikan nasib cucunya, putra Abdulllah yang telah wafat mendahului mereka. 

Beberapa saat ‘Abdul Mutthalib berfikir, siapakan di antara putra-putranya itu yang hendak diberi kepercayaan penuh mengasuh Muhammad Saw. Akhirnya ia mengambil keputusan memilih Abu Thalib. Abu Thalib bukanlah putra sulung ’Abdul Muthalib, bukan pula yang terkaya di antara saudaranya-saudaranya. Namun, walau begitu, dialah yang lebih dimuliakan dan dihormati orang-orang Quraisy. Karenanya, tidak aneh kalau ‘Abdul Mutthalib memilihnya sebagai orang yang akan diserahi tugas mengasuh cucu kesayangannya. Kepadanya ‘Abdul Mutthalib berpesan supaya mengasuh, menjaga dan melindungi Muhammad Saw, dengan hati-hati dan memandang beliau sebagai anak kandungnya sendiri. 

Di bawah naungan dan asuhan Abu Thalib beserta istrinya, Fatimah binti Asad. Muhammad Saw sama sekali tidak merasa hidup terasing dalam pergaulan sehari-hari, dan tidak merasakan kemalangan hidup sebagai anak yatim yang tidak berharta. Fatimah binti Asad sendiri demikian hati-hati dan sangat kasih serta sayangnya kepada beliau Saw. hingga pada musim paceklik berat, yang mengakibatkan banyak orang mati kelaparan, ia lebih mengutamakan makanan bagi beliau Saw dan tega membiarkan anak-anaknya sendiri kelaparan. Demikian besar kasih sayang Fatimah binti Asad kepada putra asuhannya itu, sejak masih kanak-kanak hingga dewasa. Muhammad Saw sendiri, tidak pernah melupakan budi baik dan jasa-jasa Fatimah binti Asad, yang dengan perlakuannya itu, beliau lupa akan kemalangan nasib ditinggal wafat ayah, ibu dan datuknya. Ketika isteri Abu Thalib itu wafat, beliau Saw menangisinya dan sambil mengucurkan airmata beliau berkata : “Hari ini, ibuku wafat!”. Beliau Saw mengkafani jenazah Fatimah binti Asad dengan jubah beliau sendiri, bahkan turun ke dalam liang lahat dan berbaring di samping jenazahnya. Ketika seorang sahabat bertanya mengenai perlakuan yang tidak biasa diberikan kepada orang lain itu, beliau menjawab : “Dia ibuku, ia membiarkan anak-anaknya sendiri lapar dan memberi makan kepadaku, selama hidup di bawah naungannya aku tidak pernah merasa malang sebagai anak yatim”. 

Dengan inayah dan perlindungan Allah Swt, sejak usia kanak-kanak hingga dewasa Muhammad Saw bersih sama sekali dari kotoran adat istiadat buruk jahiliyah. Ibnu Ishaq mengetengahkan sebuat riwayat yang diterimanya dari Muhammad ibn al-Hanafiyah dan berasal dari ayahnya (Imam Ali ibn Abi Thalib r.a) yang mengatakan sebagai berikut, “aku mendengar sendiri Rasulullah Saw, berkata : aku tidak pernah tertarik oleh perbuatan yang lazim dilakukan orang-orang jahiliyah kecuali 2 kali, namun dalam dua kali itu, Allah Swt menjaga dan melindungi diriku. Ketika aku masih bekerja sebagai pengembala kambing bersama teman-temanku, pada suatau malam, kukatakan kepada seorang dari mereka : “awasilah kambing gembalaanku ini, aku hendak masuk ke kota Makkah untuk turut bergadang seperti yang biasa dilakukan oleh kaum pemuda”. Ia menjawab : “Baiklah !”. Aku kemudian pergi. Setiba di Makkah kudengar bunyi rebana dan seruling dari dalam sebuah rumah yang sedang menyelenggarakan pesta. Ketika kutanyakan kepada seseorang  yang berda di dekat rumah itu, ia menjawab, bahwa, itu pesta perkawinan si fulan dengan si fulanah. Aku lalu duduk hendak mendengarkan, tetapi kemudian Allah Swt, membuatku tertidur dan tidak mendengarkan apa-apa. Demi Allah, aku baru terbangun dari tidurku setelah disengat oleh panas matahari. Aku lalu segera kembali menemui temanku. Ketika ia bertanya apa yang aku lakukan tadi malam, kepadanya kuceritakan apa yang terjadi pada diriku pada malam itu…”. 

“Pada malam yang lain terjadi pula peristiwa yang sama”. Demikian Imam Ali ibn Abi Thalib ra meriwayatkan apa yang didengarnya sendiri dari Rasulullah Saw yang kemudian menegaskan : “Demi Allah, sejak itu aku tidak pernah mengulang hal-hal tersebut, hingga tiba waktu Allah Saw mengaruniakan kenabian kepadaku”. 

Dikala Muhammad Saw masih kanak-kanak, kendati belum mencapai usia remaja, beliau sudah rajin bekerja. Beliau lebih menyukai pekerjaan mengembala kambing, karena dengan pekerjaan itu beliau dapat bergaul langsung dengan anak-anak kaum miskin yang tidak biasa menyombongkan diri seperti orang-orang jahiliyah, yang gemar membangga-banggakan kehormatan, kekayaan dan lain sebagainya. Ketika itu, beliau Saw bekerja sebagai pengembala kambing kepunyaan orang-orang bani Sa’ad, bersama saudara susuannya, anak lelaki Halimah As-Sa’diyyah. Pekerjaan itu, beliau rasakan ringan dan santai serta mendatangkan ketenteraman jiwa. Sambil mengembala kambing, beliau Saw leluasa menikmati keindahan gurun sahara, dan secara langsung dapat menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah Swt, melalui jagat raya ciptaanNya. Selain itu, juga memberi kesempatan seluas-luasnya kepada beliau, untuk menghadapkan diri bermunajat kepada Allah Swt di malam hening bermandikan cahaya bulan, teriring tiupan angin lembut, yang menggerakkan pepohonan dan tampak dari kejauhan. Lebih penting lagi,  karena pekerjaan pengembala kambing, memberikan pendidikian dan latihan jiwa kepada beliau Saw, seperti sabar, tabah, kasih sayang, serta menolong makhluk yang lemah. 

Tidaklah mengherankan, kalau pekerjaan mengembala kambing merupakan salah satu bentuk pendidikan yang diberikan Allah Swt, kepada para nabi agar mereka dengan rasa cinta kasih dapat memimpin makhluk yang sesat dan mengembalikan lagi ke dalam masyarakatnya. Ibnu Ishaq meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah Saw pernah menjelaskan : “Setiap nabi pernah mengembala kambing”. Seorang sahabat bertanya : “apakah anda demikian juga, ya Rasulullah ?” beliau menjawab : “ia, aku juga !”. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah menegaskan : “Musa As diangkat sebagai nabi dalam keadaan mengembala kambing, Daud As dianggat sebagai nabi dalam keadaan sedang mengembala kambing dan akupun diangkat menjadi nabi sebagai pengembala kambing juga!”.

Demikian besarnya hikmah sebagai seorang pengembala kambing. Bahkan hampir semua rasul dan nabi pernah bekerja sebagai pengembala kambing. Ada satu hikmah tersembunyi yang tidak pernah digali orang tentang pekerjaan nabi sebagai pengembala kambing. Watak dari kambing biasanya sering membuat kelompok-kelompok. Oleh karenanya, seorang pengembala mesti pandai melihat dan mengayomi kelompok-kelompok kambing tersebut. Menjadi seorang penggembala, bagi para rasul dan nabi Allah Swt merupakan wadah latihan dan kaderisasi bagaimana cara memimpin dengan benar dan baik. Jika seseorang telah mampu menundukkan hewan yang tidak berakal di bawah perintah dan larangannya, tentunya menjadi sangat mudah untuk mengatur dan mengurusi manusia yang sering disebut sebagai hewan yang berakal. 

sumber:
 http://pesantren.uii.ac.id/content/view/55/53/

Sabtu, 02 Februari 2013

matematika, dan BOHONG...

malam,..
malam ini,..
malam MINGGU..
malam  kopi susu...
bagiku, ya... bagiku...,..aku tak tahu, bagimu.....


di gelas kopi, ...


CINTA,...= kebohongan...

laki-laki, suka berBOHONG..
perempuan, suka  di BOHONGi..

..TITIK..

maka, dapat dibuktikan  :

1. jumlah huruf lebih dari (>) 1, pada kata bohong, berjumlah 2, yaitu O (oo)
2. O, yg dikanan H = laki-laki, sementara O yg di kiri H = perempuan..
3. huruf O, serupa dengan angka 0.
4. ketika, diubah ke unsur matematika, maka, ditemukan, dua angka 0
...hasilnya:
5. 0 + 0 = 0
6. 0 - 0 = 0
7. 0 : 0 = 0
8. 0 x 0 = 0..
9. angka 0 = kosong, = tidak ada, = MUSNAH, tidak abadi...dan seterusnya....
10. sehingga, cinta itu tidak ABADI...
11. 0 = HAMBA TUHAN.....sebab, Tuhan itu 1. .....


.....................................................atau, SATU TUHAN
...................................................................... kita.....................................................................
.........................................@2013aku,remajaduda,jandagadis,samasamawanita@..................
.....................................................................manusia................................................................
.........................................................................00......................................................................




Jumat, 01 Februari 2013