Senin, 31 Desember 2012

Perkembangan Perekonomian di Indonesia pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


“Tanda kebijaksanaan adalah membaca masa kini dengan benar dan bergerak sesuai dengan situasinya.”

Prolog

Sendainya kita bisa melihat ke belakang betapa banyak kejadian-kejadian yang terjadi di negeri sendiri. Saya melihatnya banyak sekali kejadian baik yang positif maupun yang negatif. Seandainya para pendahulu kita Bapak Founding Father kita masih ada. Pastilah beliau sangat menyesalkan banyak-banyak kejadian yang sangat memilukan nama-nama baik Indonesia di mata dunia. Kita ketahui banyak para pahlawan yang berjuang mati-matian untuk memerdekaan Indonesia dari Negara Penjajahan di dunia. Seperti pembukaan UUD 1945 alinea ke pertama Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan. Dari pemamaparan diatas bisa kita lihat sendiri betapa pentingnya kemerdekaan itu bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita bisa melihat sendiri Indonesia ini terdiri dari berbagai pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil secara geografis. Tetapi Indonesia beraneka ragam suku bangsa, Bahasa, dan Tanah airnya. Seperti sumpah pemuda oktober tahun 1928 yang berbunyi: Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia, Kami putra putri Indonesia mengaku bertanah air satu tanah air Indonesia. Kami putra putri Indonesia berbahasa satu menujung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Petikan dari sumpah pemuda bisa kita gariskan bahwa kita sebagai bangsa sangat toleransi dengan yang namanya menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Pada akhir-akhir ini kita sering melihat pemberitaan baik di daerah atau di pusat sendiri banyak sekali kejadian-kejadian yang secara signifikan dapat membawa bangsa Indonesia keluar dari krisis multidimensional yang terjadi Indonesia di mata dunia. Saya melihat penyakit ini sebagai penyakit sangat akut sekali meningat bangsa Indonesia sampai saat ini belum lepas dari yang namanya krisis moneter (perekonomian) dan krisis multidimensional yang sampai ke rakyat atau bangsa Indonesia sendiri. Seperti masih terjadi penyakit KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) di negeri ini. Karena saya melihatnya belum ada obat yang jitu atau ampuh untuk memberantas penyakit akut ini. Seperti banyak gonjang- ganjing permasalahan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung. Sampai penyakit hilangnya rasa kepercayaan diri bangsa Indonesia di mata dunia. Dari segala penyakit yang hadapi Indonesia yang sangat membahayakan bagi keutuhan NKRI adalah penyakit separatisme. Dimana penyakit ini menjadi bahaya laten bagi perkembangan keutuhan bangsa atau rakyat Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena seandainya kita bisa bercermin ke belakang banyak gonjang-ganjing yang menjatuhkan Indonesia baik dari Eksternal (dari luar) maupu dari dalam sendiri (Internal). Yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat atau bangsa Indonesia.

Visi misi

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Yang dalam sejarah pernah segani dalam percaturan politik internasional. Dulu banyak sekali para pemimpin dunia yang pernah mengakui sendiri kelebihan dari bangsa Indonesia. Seperti pemimpin KAA (koferensi Asia Afrika) seperti Jawaharlal Nehru, Joseph Brosz Tito, sampai Presiden Kennedy dan Perdana Menteri Inggris Wiston Churchill. Sangat mengakui Indonesia bangsa yang sangat disegani di Asia dan di mata dunia. Tetapi pada kenyataan lain sekali, karena Indonesia sendiri setelah lepas dari penjajahan Belanda. Banyak tergantung sekali dengan pihak Amerika dan para sekutunya. Ini tidak terlepas dari campur tangan pihak asing yang ingin menguasai perekonomian Bangsa atau rakyat Indonesia sendiri. Setelah orde lama tumbang yang dipimpin oleh Soekarno dan para pembantu setianya. Dan setelah itu digantikan oleh OrBa (orde baru) yang dpimpin oleh Soeharto dan diikuti juga oleh pembantu setia juga. Saya melihatnya banyak sekali kebijakan-kebijakan yang pro asing. Karena itulah yang membuat Indonesia cepat berkibar perekonomiannya di Asia dan di mata dunia. Dari kebijakan-kebijakan tersebut kita melihat peran pihak Amerika dan sekutunya dan di Asia sendiri Jepang ikut membantu secara berkelanjutan dalam permasalahan perekonomian dan masalah Asia tenggara sendiri.

Saya melihatnya banyak sekali bantuan modal atau pinjaman yang diberikan pihak Amerika dan sekutunya. Kita tidak bisa terlepas dari perekonomian Amerika dan perekonomian dunia sendiri. Karena peran Amerika sangat strategis di mata dunia dan di Asia sendiri. Saya melihat adanya perkembangan perekonomian secara signifikan. Dimana perkembangan perekonomian tersebut dapat meningkatkan sektor rill dan sektor non rill. Dalam membantu ekonomi secara makro dan ekonomi secara mikro. Efek domino sperti yang bisa kita dari para pemikir-pemikir ekonomi secara luas. Dimana adanya kebijakan moneter yang dialami oleh Negara-negara Asia terutama Indonesia yang menekan sektor industri dan jasa. Adanya kebijakan moneter membuat Indonesia kurang memperhatikan Aspek sosial dan budaya. Menyebabkan Indonesia mulai tertinggal dengan Negara-negara Asia Tenggara sendiri. Peningkatan kebijakan moneter ini harus diimbangi sumber daya manusia (SDM) sendiri. Akibatnya Indonesia mulai kelimpungan atau memikir sumber dayanya kurang signifikan. Akibatnya para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang dikirimkan ke luar negeri. Padahal di Negara sendiri masih lapangan pekerjaan yang belum terkelolah dengan baik. Disini akibatnya banyak TKI yang mencari kerja di luar negeri. Tetapi di luar negeri sendiri tidak terurus dengan baik. Banyak masalah yang dihadapi oleh TKI yang bekerja di luar negeri. Seperti permasalahan perizinan, domisili, Tempat tinggal, biaya hidup, dan lain-lain. Sampai banyak TKI yang bekerja di luar negeri di deportasi kembali ke Indonesia. Ada juga tidak pulang karena ditahan oleh pihak imigrasi tempat dia bekerja.

Dengan kebijakan moneter yang berlakukan oleh Indonesia. Menyebabkan Negara Indonesia mulai kebingungan mencari jalan keluarnya dalam mengatasi krisis moneter yang dihinggapi oleh Negara Indonesia. Apalagi dengan adanya arus globalisasi membawa kebijakan Indonesia yang tadi perekonomian secara mikro membawa perekonomian secara makro. Dimana kebijakan moneter tersebut membawa dampak yang sangat signifikan terhadap penguatan nilai mata uang secara berkala. Tetapi tidak dibarengi dengan sektor ril dan sektor jasa. Akibatnya banyak sekali karyawan yang terancam PHK (pemutusan hubungan kerja) oleh berbagai perusahaan-perusahaan besar secara nasional.

Epilog

Dengan perubahan arus globalisasi membawa kita ke dalam ekonomi mordenisasi. Dimana segala modal atau pengutan sumber daya di kelola secara makro atau luas. Artinya cakupannya lebih luas dimana penguatan sumber ekonomi yang di kuasai oleh sekarang juga dapat dikelola atau dikembangkan oleh pihak-pihak Swasta. Dimana banyak sekali pihak-pihak swasta ikut campur dalam permasalahan sektor rill dan sektor jasa atau pelayanan. Seandainya kita melihat kebelakang banyak yang ikut berperan dalam penguatan perekonomian bangsa. Seperti Muhammad Hatta sebagai Bapak koperasi. Tokoh perekonomian yang berperan pada masa Orde Baru(Orba) seperti Prof. Dr. Soemitro, sampai sekarang banyak para pakar ekonomi yang mengembangkan kebijakan moneter secara luas seperti Dr. Syahrir, dan Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Disini banyak sekali para pengamat ekonomi yang dapat meningkatkan sumber daya manusia itu sendiri. Seperti pemaparan Dr.Aviliani, dan para pakar ekonomi lain-lainnya.

Pada kesimpulannya kita bisa melihat begitu cepatnya Negara berkembang seperti Indonesia. Di Asia Tenggara sendiri banyak Negara berkembang bisa lebih maju perekonomiannya secara signifikan selain singapura dan Malaysia. Sekarang Vietnam berlomba-lomba dalam penguatan perekonomian secara makro atau peningkatkan ekspor-impor dalam pembelian dan juga penjualan barang-barang dan jasa. Seandainya kita bisa bercermin bahwa banyak ketertinggalan bangsa Indonesia dengan Negara Asia Tenggara sendiri. Itu menyebakan Negara Indonesia yang merasa ketertinggalan secara perekonomian dan juga permasalahan aspek internal di Indonesia. Merasa kurang maju akibat kebijakan moneter yang tidak sampai ke aspek rill di masyarakat sendiri. Menyebabkan pasar kurang percaya dengan kebijakan yang diambil oleh Indonesia sendiri.

Penulis Rumi Algar

Sarjana Antropologi UNPAD
sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/12/31/perkembangan-perekonomian-di-indonesia-pada-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara-521048.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar