Senin, 31 Desember 2012

Peran Human Relation Dalam Menunjang Kinerja Public Relation


Dalam keseharian manusia selalu dituntut untuk membangun relasi antara satu dan yang lainnya. Seutuhnya secara fitrah manusia yang terkombinasi dari lintas individu, etnis, budaya, agama yang berbeda-beda. Manusia sebagai eksistensi merupakan perwujudan makhluk yang dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan ini sebagai tuntutan realitas dunia yang kompetitif. Untuk mewujudkan eksistensi itu manusia mencoba memrakarsai realitas sosial agar tidak terpuruk dalam ketidakmampuan. Sehingga secara manusiawi dituntut untuk memenuhi semua itu.
Human relation merupakan bentuk pola relasi yang dibangun antar individu untuk membangun interaksi timbal balik sebagai upaya persuasi satu sama lain. Human Relation menjadi unsur penting dalam membangun citra diri, kelompok, organisasi atau perusahaan sekalipun. Dalam kajian komunikasi, human relation menjadi fungsi  komunikasi antarpersonal. Karena di sini melibatkan dua atau lebih individu yang saling berinteraksi. Kalau didefenisikan secara literlek human relation merupakan sikap manusia yang terkesternalisasi dalam bentuk perilaku komunikasi kemanusiaan. Human relation atau hubungan manusiawi bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Hubungan manusiawi seperti ini berdimensi luas atau bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Kita bisa berbicara dengan orang di samping kita ketika sedang berada dalam Bus, Kereta, Kapal, Pesawat, bahkan saat nonton di Bisoskop. Pada umumnya komunikasi ini tidak terarah dan hanya mencoba membangun komunikasi interaktif dangkal.
Dalam dunia kerja yang selalu berupaya untuk meningkatkan produktifitas perusahaan, biasanya individu yang terlibat dalam dunia perusahaan itu dituntut selalu progresif dalam hal apapun. Sehingga tidak jarang kita lihat banyaknya perusahaan mencoba membangun kesepahaman antara pihak perusahaan maupun stakeholder sebagai usaha dalam membangun korelasi psikologis antara pihak yang terkait. Human Relation secara teori bukanlah bagian dari kajian sosial, akan tetapi merupakan praksis psikologi sosial dalam bentuk komunikasi antar personal. Dan manusiawi sekali ketika kita membedah tentang relasi. Apalagi relasi yang kita kaji cukup pragmatis sekali. Yaitu relasi sebagai upaya untuk memenuhi eksistensi dan daya tahan perusahaan atau organisasi sebagai wadah manusia untuk bertahan sebagai entitas yang korelatif dan saling membutuhkan.
Tidak jarang relasi manusiawi atau human relation dijadikan cara untuk mempertahankan apa yang harus dipertahankan manusia itu sendiri. Seperti perusahaan membangun relasi untuk mencoba menjaga stabilitas produksi perusahaan, dan berupaya seprogresif mungkin. Ranah praksis relasi manusiawi inilah yang menjadi bentuk strategi komunikasi organisasi yang diupayakan oleh kegiatan public relation
Public Relation dengan tujuan dasar untuk membangun dan mempertahankan citra terhadap khalayak internal maupun eksternal perusahaan tidak serta merta dibangun atas dasar komunikasi struktural dan seremonial. Karena pada umumnya selama ini masih mengedepankan langkah yang kooptatif dan diskoperatif. Langkah sentra yang dibangun seharusnya  tidak hanya secara komunal atau kelompok, tapi perlu upaya pendekatan secara individual dan kultural.
Antara human relation dan public relation mempunyai kata kunci yang sama. Yaitu sama-sama membangun relasi. Yang membedakan satu sama lain adalah human relation lebih demokratis dan cultural dan tidak terstruktur, namun sangat dalam dan menjiwa. Sedangkan public relation bentuk komunikasinya adalah perusahaan atau orang yang berkepentingan cenderung aktif dan struktural dan tidak mendalam. Human relation mempunyai peran besar untuk membantu  kinerja seorang public relation dalam mempertahankan citra perusahaan atau sebuah organisasi. Human relation tidak hanya penting bagi strategi public relation, akan tetapi human relation juga mempengaruhi daya produksi perusahaan atau organisasi. Manusia yang bekerja dalam perusahaan, dan manusia yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan bukanlah sebuah robot yang tanpa naluriah dan beban psikologis. Ketika karyawan merasa tidak nyaman dan terintimidasi, maka secara drastis kemampuan berfikir dan daya kerja optimal mereka hilang begitu saja. Akhirnya frustasi sosial lantaran tuntutan pekerjaan yang terlalu berlebihan dan komunikasi internal perusahaan yang agresif sehingga memungkinkan terjadinya perselisihan yang akibatnya berefek domino terhadap perusahaan.
Oleh sebab itu perlu adanya stimuli dan motivasi sebagai praktik hubungan manusiawi dengan memanusiakan manusia. Jika dalam relasi butuh kasih sayang, maka dengan kasih sayang kita bekerja. Dalam relasi kita butuh untuk saling menghargai maka pola saling menghargai kita budayakan dalam internal perusahaan dan eksternal perusahaan.
Bentuk aplikasi human relation adalah kepedulian (charity) dan tanggung-jawab (responsibility). Kegiatan Corporate Social Responsibolity yang dilakukan perusahaan merupakan langkah awal bagaimana perusahaan membangun hubungan manusiawi dengan masyarakat atau konsumen. Oleh sebab itu citra perusahaan lebih tergantung bagaimana seorang PR mampu memengaruhi persepsi khalayak. Untuk itu pada saat ini human relation merupakan bentuk strategi yang paling jitu untuk mendongkrak kinerja public relation.

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2012/12/31/peran-human-relation-dalam-menunjang-kinerja-public-relation-515342.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar