Efektivitas Organisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendirikan suatu organisasi tidak lain adalah untuk mencapai
beberapa sasaran yang ditetapkan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
dengan melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki.
Pada awal abad ke-20, industrialisas Prancis yang bernama Henri
Fayol menulis bahwa semua manajer menjalankan lima fungsi manajemen yaitu :
merencanakan, mengorganisasikan, memerintahkan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan. Dewasa ini ke lima fungsi tersebut dipadatkan
menjadi 4 fungsi yaitu: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian (Robbins, 2007:4).
Tugas manajer memegang peranan penting dalam
organisasi. Tugas manajer adalah membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya,
mengarahkan kegiatan anak buahnya untuk mencapai sasaran organisasi. Dengan
demikian sukses tidaknya mencapai dan mempertahankan kinerja suatu organisasi
terletak pada manajer yang memahami dan terampil dalam menjalankan
fungsi-fungsi manajemen.
Organisasi adalah unit sosial yang dengan sengaja
dikelola, yang melibatkan dua orang atau lebih, yang berfungsi secara relatif
terus menerus untuk mencapai satu atau beberapa sasaran.
Fungsi perencanaan
meliputi penentuan sasaran organisasi, penetapan strategi keseluruhan
untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan pengembangan hirarki rencana
menyeluruh untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
Pengorgansasian merupakan tugas manajer dalam
merancang struktur organisasi yang meliputi penetapan tugas-tugas apa yang
harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas-tugas itu
dikelompokkan, siapa yang melapor kepada siapa, dan di mana keputusan harus
diambil.
Fungsi Kepemimpinan merupakan
tugas manajer untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan orang-orang yag ada dalam
organisasi. Dalam hal ini manajer memotivasi, mengarahkan kegiatan bagi anak
buahnya, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, atau menyelesaikan
konflik antar anggotanya.
Fungsi terakhir dari manajer adalah pengendalian.
Untuk menjamin agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang
direncankan, maka perlu dilakukan pengawasan dari semua aktivitas dan memantau
kinerja organisasi. Jika terjadi penyimpangan signifikan, maka sudah menjadi
tugas seorang manajemen untuk mengembalikan organisasi ke jalurnya. Pemantauan,
pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi merupakan fungsi pengendalian.
Tingkatan efektivitas dalam suatu organisasi
dimulai dari tingkatan yang paling dasar
yaitu efektivitas individu yang menekankan hasil karya karyawan sesuai
dengan pekerjaan atau posisinya dalam organisasi.
Biasanya prestasi individu dinilai secara rutin melalui proses evaluasi hasil
karya sebagai dasar dari kenaikan gaji, promosi, dan imbalan lain yang tersedia
dalam organisasi.
Dalam suatu organisasi jarang terjadi individu
bekerja sendirian atau terpisah dengan orang lain. Dalam kenyataannya individu
melakukan kerja sama dalam kelompok kerja. Dengan demikian pandangan berikutnya
adalah efektivitas kelompok, yang merupakan jumlah kontribusi kumulatif dari
tiap-tiap individu yang saling berhubungan. Hal ini didorong oleh adanya rasa
kebersamaan diantara individu untuk menyelesaikan pekerjaan yang merupakan
tugas dan tangungjawab bersama dalam suatu kelompok kerja.
Dalam organisasi terdapat beberapa
kelompok-kelompok kerja yang diatur dalam setiap bagian atau sub bagaian dalam
suatu organisasi. Selain adanya kerja sama antara individu dalam suatu kelompok
dan biasanya antar bagian atau kelompok kerja melakukan kerja sama. Oleh karena
itu pandangan ke tiga adalah efektivitas organisasi dan hal ini dimungkinkan
jika pekerjaan yang dihadapi semakin kompleks.
Konsep efektivitas dapat dijelaskan dengan
menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan pertama yaitu dari segi tujuan dan
pendekatan dari segi teori sistem. Pendekatan dari segi tujuan organisasi dipandang bahwa organisasi dibentuk untuk
mencapai tujuan. Dalam hal ini menekankan pada tujuan menentukan dan
mengevaluasi efektivitas pencapaian tujuan yang telah disepakati atas usaha
bersama dalam organisasi dan dilakukan evaluasi
terhadap individu, kelompok, dan organisasi dari segi pencapaian tujuan.
Pendekatan kedua yaitu dari teori sistem
dimana organisasi dipandang dari dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Secara internal melihat bagaimana dan mengapa
orang dalam organisasi melaksanakan tugasnya secara individu dan secara
kolektif. Secara eksternal kita dapat menghubungkan transakasi organisasi
dengan organisasi dan lembaga lainnya.
Suatu prinsip dasar bahwa semua organisasi
mendapatkan sumber dari lingkungan yang lebih luas di mana organisasi merupakan
bagian dari padanya, dan sebaliknya organisasi menyediakan barang dan jasa yang diminta atau dibutuhkan oleh lingkungan tersebut. Dalam hubungannya dengan teori
sistem, organisasi dipandang sebagai suatu sistem di mana terdapat sejumlah
unsur-unsur yang terdapat di dalamnya yang saling berhubungan satu dan saling
tergantung satu sama lainnya.
Ukuran keberhasilan suatu organisasi dapat
dipandang dari aspek produktivitasnya. Suatu organisasi dikatakan produktif
jika organisasi tersebut mentransfer input ke output dengan biaya terendah.
Oleh karena itu produktivitas mencerminkan pada unsur efisiensi dan
efektivitas. Dikatakan efektif jika organisasi berhasil memenuhi kebutuhan para
kliennya atau target penjualan yang disebut prestasi dari sasaran (Achievement
of goals), sedangkan dikatakan efisien jika organisasi tersebut melakukan aktivitasnya tersebut dengan
menggunakan biaya yang rendah atau dinyatakan dalam rasio
daya guna efektif masukan yang diperlukan untuk mencapai keluaran (The
ratio of effective output the input required to achieve it). Topik yang akan dibahas dalam makalah
perilaku organisasi ini adalah efektivitas organisasi.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya
efektivitas organisasi, dengan tujuan agar setiap kegiatan yang berada dalam
organisasi yang baik berdasarkan kriteria efektivitas dan efisien, sehingga
tujuan atau sasaran organisasi yang ditetapkan dapat tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun yang menjadi
pembahasan dalam makalah ini adalah organisasi, lingkungan interen dan eksteren
organisasi, efektivitas organisasi, efektivitas manajemen sumber daya manusia
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, dan kriteria mengenai
efektivitas organisasi, fungsi manajemen (managerial function)
A. Organisasi
Sebagian besar dari kita
akan menarik kesimpulan bahwa organisasi itu meresap ke dalam masyarakat dan
juga ke dalam kehidupan kita. Setiap hari kita berhubungan dengan organisasi.
Dalam kenyataannya mungkin sekali sebagian besar orang hidup dalam organisasi.
Jika bukan sebagai anggota organisasi (pekerjaan, sekolah, sosial, warganegara,
keagamaan, dll), maka mereka dipengaruhi oleh organisasi.
Organisasi didirikan karena ada tujuan yang ingin dicapai melalui
tindakan yang harus dilakukan dengan persetujuan bersama. Apakah tujuan
tersebut dalam bentuk laba, pemberian pendidikan, agama, atau pemeliharaan
kesehatan, atau pemilihan calon, namun ciri organisasi itu tetap sama yaitu :
perilakunya terarah pada tujuan (goal
directed behavior). Artinya organisasi mengejar tujuan dan sasaran yang
dapat dicapai secara lebih efisien dan lebih efektif dengan tindakan yang
dilakukan secara bersama-sama (Gibson, 1997:3).
Pendapat berbagai pakar mengenai tujuan organisasi/perusahaan
misalnya Casio (1996), Robbin (1996), Anthony (1996), Mondy (1999), dan Harris
(2000), pada dasarnya mereka menyatakan tujuan akhir dari organisasi relatif
sama, yaitu: untuk memberikan kepuasan kepada stakeholder, employees, dan customers.
Pendapat beberapa pakar tentang tujuan organisasi
adalah sebagai berikut:
1. Menurut
pendapat Mondy; tujuan organisasi
meliputi Survival, Profit, Effiesiency, Stakeholders satified.
2. Menurut
Harris; tujuan
organisasi terdiri atas Profit, Survival, Adaptability.
3. Menurut
Desler; tujuan
organisasi terdiri atas Profit, Productivity, Inovative.
4. Menurut
Milkovich and Boudreau; tujuan
organisasi terdiri atas Hirarchy Structure, Nomrs/ Culture, Profit, Market
Share, Quality of Product.
5. Menurut
Werther and Davis; tujuan
organisasi meliputi Profit, Stakeholder, Productivity.
6. Menurut
Sofjan Assauri; tujuan
organisasi terdiri atas
Survival, Competitiveness, Growth dan Produtivity.
Beberapa Pengertian
organisasi dapat dikemukakan antara lain Chester I. Banard’s organisasi didefinisikan sebagai berikut : “An Organization is a system of consciously coordinated
activities or forces of two or more person“ atau dengan kata lain Organisasi adalah suatu sistem yang mengkordinasikan kegiatan dari dua orang atau
baik secara sadar ataupun dengan
paksaan.
Gareth R. Jones dalam buku “teory organisasi” (1995 : 4) organisasi
didefinisikan “An Organization is a tool used by people
individually or in groups to accomplish a wide variety of goals. An organization embodies the collective
knowledge, values, and vision of people who are consciously (and sometimes
unconsciously) attempting to obtain something they desire or value”.
Di sini dikatakan organisasi
adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, disamping juga merupakan suatu
kumpulan pengetahuan, nilai dan
visi dari orang secara sadar maupun
tidak sadar. Dengan kata lain organisasi
adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang secara sadar atau tidak sadar bekerja sama dalam suatu wadah, dimana
kegiatannya diatur, siapa mengerjakan apa, dan
bertanggung jawab kepada siapa.
Tidak
ada organisasi tanpa orang. Dalam suatu organisasi perilaku orang yang terlibat
di dalamnya penting dalam menentukan efektivitas organisasi. Orang merupakan
satu sumber umum dan yang membuat suatu organisasi berjalan.
B. Lingkungan Interen dan Eksteren
Organisasi
Suatu organisasi akan menghadapi tantangan
lingkungan internal dan lingkungan eksternal dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi.
Menurut Harris (2000:10) yang dimaksud dengan
lingkungan internal adalah; faktor-faktor di dalam organisasi yang dapat
dikendalikan. Sedangkan lingkungan eksternal berkaitan dengan kondisi
lingkungan di luar organisasi, sehingga sulit dikendalikan (unpredictable). Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pendapat beberapa pakar, mengenai unsur-unsur lingkungan eksternal
dan lingkungan internal berikut :
1. Pendapat
Mondy; lingkungan eksternal terdiri atas Legal Conciderations, Labor Force,
Society, Unions, Shareholders, Competition, Custumors, Technology dan The
Economy. Lingkungan internal terdiri atas Marketing,Operations, Other
Functional Areas, Finance.
2. Pendapat
Harris; lingkungan eksternal meliputi Globalizations of Business,
Workforce characreistics,la\vs and unions, sedangkan lingkungan internal
meliputi Work Strukture, Business Strategy and Technology.
3. Pendapat Dessler (Triyana Iskandar);
lingkungan eksternal globalisasi, dan perubahan-perubahan dalam dunia jabatan
dan kerja, sedangkan lingkungan internal terdiri atas keseragaman kerja
dan teknologi.
4. Milkovich and Boudreau kondisi eksternal merupakan lingkungan
eksternal. Kondisi ekternal relatif banyak dan bervariasi, tetapi yang sangat
penting adalah peningkatan tekanan pada persaingan lokal dan global, sedangkan
lingkungan internal terdiri atas kondisi
organisasi yang meliputi strategi dan tujuan organisasi, situasi
keuangan, teknologi dan budaya dan kondisi
tenaga kerja meliputi; perbedaan pengalaman karyawan, perbedaan
kemampuan, perbedaan kebutuhan, perbedaan sikap dan perbedaan motivasi.
5. Werther
and Davis; tantangan eksternal meliputi Workforce Diversity,
Technologycal, Economic and Government. Tantangan internal meliputi
Unions, Information systems, Organizational Culture and conflicts.
6. Sofjan Assauri; lingkungan
eksternal meliputi Economy, Government, Labor Markets, Competitors and
Demograpies. Lingkungan internal meliputi Management Goals and Values,
Corporate Culture, Strategy, Tecnology, Structure and Size.
C.
Efektivitas Organisasi
Pengertian efektivitas menurut Stoner and Freeman (1992: 7) adalah;
merupakan kesesuaian pencapaian sasaran dengan yang ditetapkan sebelumnya atau
sesuai dengan standar, sedangkan pengertian efektif menurut Werther and Davis
(1996:7) "effective means producing
the right goods or services that society deems appropriate". Dari
pengertian efektivitas organisasi, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
efektivitas adalah pencapaian sasaran yang sesuai berdasarkan standar yang
telah ditetapkan mengenai barang dan jasa yang sejalan dengan keinginan
masyarakat.
Tiga pandangan mengenai efektivitas organisasi
seperti pada gambar berikut.
Hubungan antara ketiga pandangan mengenai
efektivitas diperlihatkan dengan anak panah yang menghubungkan tiap-tiap
tingkat tidak menunjukkan bentuk khusus dari hubungan tersebut. Efektivitas
individu tidaklah harus merupakan sebab dari efektivitas kelompok; begitupun
tidak dapat dikatakan bahwa efektivitas kelompok adalah jumlah dari efektivitas
individu. Hubungan antara pandangan-pandangan tersebut berubah-ubah tergantung
dari faktor-faktor seperti jenis organisasi pekerjaan yang dilaksanakan, dan
teknologi yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
D. Efektivitas Manajemen
Sumber Daya Manusia Mempengaruhi Pencapaian
Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi menurut Mondy terdiri atas; Survival yaitu
mampu bertahan dalam menghadapi tantangan yang bersifat eksternal dan internal;
Profit dan effisiency yaitu memaksimasi keuntungan dengan tetap
memperhatikan efisiensi organisasi di segala bidang, sehingga dalam pencapaian
maksimasi keuntungan selalu memperhatikan efektivitas organisasi. Efektivitas
organisasi dapat tercapai sebagai akibat dari adanya efektivitas sumber daya
manusia; Stakeholder Satisfied yaitu kepuasan dari pihak-pihak terkait,
yang terdiri atas masyarakat secara keseluruhan, pemilik dan pelanggan serta
pemerintah. Kepuasan dari
pihak-pihak terkait harus mampu diwujudkan agar perusahaan dapat senantiasa
melangsungkan hidupnya (going concern). Upaya organisasi atau perusahaan
untuk mewujudkan kepuasan pihak-pihak terkait adalah merupakan pencapaian
survival. Dari gambaran secara teoritis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas organisasi pada akhirnya akan memberikan pengaruh terhadap tujuan
organisasi.
Untuk selalu
dapat bertahan (survive), maka setiap organisasi atau perusahaan secara
kontinue selalu mengadakan identiflkasi faktor eksternal dan internal yang
mempengaruhi efektivitas MSDM dan tujuannya, karena organisasi atau perusahaan
sering dihadapkan pada persaingan (competition) baik pada tingkat lokal
maupun global.
Pada persaingan lokal (local competition), kemampuan
organisasi atau perusahaan dalam mengidentifikasikan kemampuannya untuk unggul
melalui efektivitas sumber daya manusia, lebih mudah dengan tingkat variasi
yang rendah jika dibandingkan dengan persaingan secara global (global
competition). Pada persaingan lokal (lokal competition), setiap
organisasi atau perusahaan masih memperlihatkan adanya kemampuan sumber daya
manusianya yang cenderung hampir sama, dengan karakteristik permasalahan yang
dihadapi cenderung juga sama (Wayne Mondy dan
Robert M. Noe: 1992). Selanjutnya menurut Mondy; Kompetisi
global (global competition) merupakan persaingan kesejagatan yang dilakukan
oleh setiap organisasi atau perusahaan, sehingga mampu menciptakan Efektivitas
sumber daya manusia yang kecenderungannya lebih variatif, maupun tujuan
organisasi. Penjelasan yang diungkapkan oleh Mondy mengarah pada adanya
pendekatan globalisasi dengan menggunakan pendekatan multi konsep dalam
memandang efektivitas sumber daya manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa Mondy
menganut konsep modern untuk mengantisipasi tantangan perusahaan
dalam menghadapi era globalisasi.
Menurut Harris, tujuan organisasi Profit,
yaitu maksimasi keuntungan, Survival yaitu mampu bertahan dalam menghadapi
tantangan ekstenal maupun internal dan Adaptibility yaitu mampu
menyesuaikan diri dari globalisasi bisnis. Ada dua persamaan tujuan organisasi menurut Harris
dan Mondy, yaitu profit dan survival. Harris juga menganut
konsep modern, hal ini dibuktikan dengan adanya istilah (term) globalization
of bussines, dengan demikian Harris mampu mengantisipasi tantangan
eksternal dengan upaya untuk tetap bertahan dan beradaptasi.
Ada suatu anggapan bahwa ukuran modern atau
tidaknya suatu konsep antara lain tergantung pada lingkungan eksternal yang
berupa teknologi, namun Harris tidak memasukan teknologi dalam faktor
lingkungan eksternal, karena Harris menganggap bahwa organisai bukan obyek dari teknologi. Hal
ini dibuktikan dengan suatu pendekatan lima langkah untuk perencanaan
sumber daya manusia (A five-Step Approach to
Human Resource Planning), yaitu langkah pertama; Mengkaji ulang missi dan visi organisasi.
Visi organisasi menerangkan tentang image
orang terhadap organisasi
tersebut, misalnya organisasi
merupakan leader atau pemimpin dari soft ware, dengan demikian software
yang merupakan unsur teknologi dalam lingkungan perusahaan, merupakan suatu
bagian dari tantangan internal organisasi atau perusahaan.
Tujuan organisasi menurut Dessler adalah; Profit,
Productivity dan inovative. Productivity merupakan perbandingan antara output
dan input, yaitu output yang optimal diperoleh dari penggunaan input
yang minimal. Produktivitas disebut pula sebagai effisiensi. Inovatif merupakan sifat yang senantiasa ingin menghasilkan sesuatu yang baru.
efektivitas dari aktivitas-aktivitas sumber daya manusia akan berdampak pada
pencapaian tujuan organisasi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa efektivitas
sumber daya manusia akan mempengaruhi tujuan organisasi.
Konsep yang disampaikan oleh Dessler merupakan
konsep yang mampu mengantisipasi tantangan di era global, hal ini dapat
dibuktikan oleh faktor ekternal berupa adanya globalisasi, dan tujuan
organisasi yang bersifat inovatif, dengan demikian konsep yang disampaikan
oleh Dessler juga bersifat modern.
Tujuan organisasi menurut Milkovich and Boudreau terdiri
atas Hirarchy Structure, Nomrs/ Culture, Profit, Market Share, Quality of
Product. Pelaksanaan
aktivitas sumber daya manusia secara terintegrasi akan mengakibatkan sumber
daya manusia yang efektif. Sumber daya manusia yang efektif akan memudahkan
terwujudnya tujuan organisasi. Dari gambaran analisis secara teoritis, dapat
disimpulkan bahwa efektivitas sumber daya manusia mempengaruhi tujuan
oragnisasi di era global.
Milkovich and Boudreau telah memasukan dampak dari
persaingan global dalam tantangan eksternal yang akan dihadapi oleh organisasi
atau perusahaan, tetapi di dalam tujuan organisasi tidak secara langsung dapat
menjawab kemampuan yang dapat dicapai dalam melakukan persaingan global. Oleh
sebab itu, konsep Milkovich merupakan konsep modifikasi modern (antara
tradisional dan modern).
Tujuan organisasi menurut Werther and Davis meliputi; profit,
stakeholder, productivity. Tujuan tersebut dapat terwujud jika
aktivitas-aktivitas sumber daya manusia dilaksanakan secara efektif, sehingga
dapat disimpulkan bahwa efektivitas sumber daya manusia akan mempengaruhi
tujuan organisasi.
Lingkungan Eksteraal menurut Werther and Davis tidak membahas
mengenai kompetisi di era global, dan tujuan perusahan juga tidak menunjukan
adanya ketahanan (survive) serta inovatif, oleh karena itu Werther
and Davis dapat disebut sebagai penganut konsep tradisional.
Tujuan perusahaan menurut Sofjan Assauri meliputi survival,
competitiveness, growth dan productivity. efektivitas fungsi-fungsi MSDM
akan berdampak secara langsung terhadap tujuan organisasi, dengan demikian
efektivitas perusahaan berpengaruh terhadap tujuan organisasi. Untuk jelasnya
mengenai pandangan dari para ahli, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Lingkungan
eksternal organisasi menurut Sofjan Assauri antara lain terdiri atas; competitors
dan demographis. Tujuan organisasi dapat dilihat dari kemampuannya
bersaing dan bertahan, serta memikirkan pertumbuhan perusahaan. Pemikiran di
atas memperlihatkan bahwa organisasi atau perusahaan hendaknya harus mampu
dalam menjawab tantangan di era globalisasi saat ini. Pemikiran dari Assauri
ini menganut konsep modern dalam mengembangkan organisasi atau perusahaan.
E.
Kriteria Mengenai Efektivitas
Organisasi
Dua kesimpulan pokok dari teori
sistem adalah : bahwa 1) kriteria efektivitas harus menggambarkan seluruh
siklus input - proses – output, tidak hanya output saja, 2) bahwa kriteria
efektivitas harus menggambarkan hubungan timbal balik antara organisasi dan
lingkungan yang lebih luas, tempat hidupnya organisasi (Gibson, 1997:31).
Dari dua hal tersebut di atas dapat
menarik dua kesimpulan : 1) efektivitas organisasi adalah konsep yang sangat
luas, yang mencakup sejumlah komponen konsep. 2) Tugas manajemen adalah
mempertahankan keseimbangan yang optimal antara semua komponen konsep.
Apabila organisasi itu diartikan
sebagai suatu elemen dari sistem yang lebih besar (lingkungan), yang melalui
waktu mengambil sumber-sumber, memrosesnya, dan mengembalikannya kepada lingkungan,
maka dari itu pertanyaan yang muncul
adalah apakah organisasi itu mampu bertahan dan hidup terus dalam lingkungan
tersebut. Maka kelangsungan hidup organisasi merupakan ukuran terakhir, atau
ukuran jangka panjang mengenai efektivitas organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan
kriteria dari efektivitas organisasi pada gambar sebagai berikut.
Dari gambar tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Produksi (Production)
Produksi menggambarkan kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan mutu output yang sesuai dengan permintaan
lingkungan. Ukuran tentang produksi meliputi laba, penjualan, bagian pasar (market share), mahasiswa yang lulus,
pasien yang sembuh, dokumen yang diproses, pelanggan yang dilayani, dsb. Ukuran
ini berhubungan langsung dengan output yang dikonsumsi oleh pelanggan
organisasi.
Efisien (efficiency)
Konsep ini didefinisikan sebagai angka
pembanding (ratio) atara output dan input. Kriteria jangka pendek ini memusatkan perhatian pada seluruh
siklus input-proses-output, namun demikian kriteria ini menekankan unsur input
dan proses Ukuran efisiensi meliputi
tingkat laba modal atau harta (rate of
return on capital or assets), biaya perunit, sisa dan pembuangan, periode
waktu mesin tidak aktif (downtime rate),
biaya per pasien, permahasiswa, atau perpelanggan, tingkat okupansi (occupancy rate).Jelaslah ukuran
efisiensi harus dinyatakan dalam bandingan, perbandingan antara keuntungan dan
biaya atau dengan output atau dengan waktu merupakan bentuk umum dari ukuran
rasio efisiensi.
Kepuasan (satisfaction)
Kepuasan dan semangat kerja adalah istilah
yang serupa, yang menunjukkan sampai seberapa jauh organisasi memenuhi
kebutuhan para karyawannya. Ukuran kepuasan meliputi sikap karyawan, pergantian
karyawan (turnover), kemangkiran (absenteeism), keterlambatan dan keluhan.
Adaptasi (Adaptiveness)
Kemampuan beradaptasi adalah sampai
seberapa jauh organisasi dapat menanggapi perubahan intern dan ekstern. Ukuran
yang biasa dari kemampuan adaptasi, untuk keperluan riset dapat diperoleh dari
jawaban atas daftar pertanyaan (quetionnaires).
Ukuran lain yang biasa digunakan dalam mengukur adaptasi ini adalah dengan
menggunakan kebijakan yang dapat merangsang kesiapsiagaan terhadap perubahan
dalam arti bahwa apakah organisasi dapat
atau tidak menyesuaikan diri pada saat terjadi perubahan.
Perkembangan (idevelopmnet)
Organisasi harus menginvestasi dalam
organisasi itu sendiri untuk memperluas kemampuannya untuk hidup terus (survive) dalam jangka panjang. Usaha
pengembangan yang biasa adalah program pelatihan bagi tenaga manajemen dan
non-manajemen, tetapi sekarang ini pengembangan organisasi telah bertambah
banyak macamnya dan meliputi sejumlah pendekatan psikologis dan sosiologis.
Suatu dikatakan bahwa perkembangan
organisasi mencapai keseimbangan yang optimal, jika keseimbangan dari
pencapaian hubungan yang wajar antara kriteria-kriteria itu dalam periode waktu
tertentu. Tidak ada hubungan yang tetap antara produksi, kepuasan, dan
efisiensi. Hal ini tergantung dari para manajer harus mengetahui hubungan
potensial apakah yang ingin mereka pengaruhi, sebelum melaksanakan kebijakan
yang dirancang untuk mempengaruhinya.
Semakin jauh waktu yang akan datang,
semakin tidak pasti ramalan kita. Ramalan tentang perkembangan di masa akan
datang lebih besar penyimpangan yang terjadi dibanding ramalan perkembangan dalam jangka waktu yang
lebih pendek. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa efektivitas relatif jauh
lebih mudah ditentukan, jika menggunakan kriteria jangka pendek dibanding
kriteria jangka panjang.
G. Fungsi Manajemen (managerial function)
Pekerjaan manajerial dapat dibagi atas tiga fungsi
utama : perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian (Gibson, 1997:35). Dari ketiga fungsi tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Fungsi perencanaan mencakup kegiatan menentukan
sasaran yang harus dicapai dan menetapkan alat yang sesuai untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Hal ini timbul dari sifat organisasi sebagai
badan yang mempunyai tujuan. Hasil yang diharapkan dari kegiatan perencanaan
adalah kesepakatan pengertian tentang apa yang harus dicapai oleh para anggota
organisasi. Perencanaan dalam hal ini tidak hanya merencanakan tujuan yang
dicapai, tetapi juga merencanakan bagaimana cara untuk mencapainya. Setelah
alat ditentukan dengan tepat, maka fungsi manajemen selanjutnya adalah mengorganisasikan.
Mengorganisasi Hasil Karya
Secara efektif (organizing effective
performance)
Fungsi mengorganisasian meliputi semua kegiatan
manajemen yang dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi
suatu struktur tugas dan wewenang. Hubungan antara perencanaan dan
pengorganisasian kelihatan dengan jelas, di mana fungsi perencaan menentukan
apa dan bagaimana. Fungsi pengorganisasian menghasilkan penentuan siapa yakni
siapa yang akan melakukannya dan dengan siapa, untuk mencapai hasil akhir yang
diinginkan.
Mengendalikan Hasil Karya
Efektif (controlling efective performance)
Fungsi pengendalian mencakup kegiatan yang
dilakukan oleh para manajer untuk menjamin bahwa yang betul-betul dicapai,
sesuai dengan hasil yang direncanakan. Secara sederhana bahwa manajer melakukan
pengendalian untuk menentukan apakah hasil yang diharapkan telah tercapai, dan
jika tidak mengapa.
Kegiatan pengendalian adalah kegiatan yang
meliputi seleksi karyawan dan penempatannya, pemeriksaan bahan,evaluasi hasil
karya, analisis laporan keuangan, dan teknik-teknik manajemen lain yang diakui
baik.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut di atas,
maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Organisasi yang didirikan karena memiliki
tujuan yang dicapai oleh anggotanya atau orang-orang yang terlibat di dalamnya.
2. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, organisasi diperhadapkan dengan faktor eksternal atau faktor yang sulit
dikendalikan (unpredictable) dan
faktor internal yaitu faktor yang dapat dikendalikan (predictable).
3. Efektivitas organisasi dapat lihat dari 3
faktor yaitu efektivitas organisasi, kelompok dan individu dalam mencapai
tujuan organisasi.
4. Fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi
merupakan faktor-faktor yang paling menentukan (managerial function) bagi suatu organisasi dalam mencapai sasaran
yang telah direncanakan, meliputi: perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian
DAFTAR PUSTAKA
Cascio, Wayne. F, 1992. Managing
Human Resources Productivity, Quality of Work Life, Profit, McGraw-Hill
Companies, Inc, New York.
Gibson, James L. John M. Ivancevich, James H.Donnely, Jr. 1997.Organisasi dan Manajemen, Perilaku,
Struktur, Proses, Edisi Ke Empat, Penerbit : Erlangga, Jakarta.
Harris, Michael, 2000. Human
Resources Management. Second Edition. The Dryden Press.USA.
Milkovich, George T and Boudreau, Jhon W, 1997. Human Resources Management. Eighth
Edition. Times Mirror Higher Education Group Inc.
Mondy, Noe and Premeaux, 1999. Human Rersources Management, Seventh Edition Prentice Hall Me.
Inc, USA.
Robin, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi, Edisi ke Sepuluh, Prentice Hall, Pearson Education International,
PT Indeks.
Sofjan Assauri, 2000. Strategi
Manajemen Sumber Daya Manusia. (Artikel Usahawan). Lembaga Manajemen FE-UI, Jakarta.
Werther, William B and Davis, Keith. 1996. Human Resources and Personel Management. Eight
Edition. Me Graw- Hill Inc, USA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar