Rabu, 13 Maret 2013

Salahkah, Aku menCINTAimu ?




Gratisan Musik

Judul Tulisan: Kesalahan yang Harus Dihindari Pengusaha
Kategori: Ekonomi dan Bisnis
Sumber: Ciputraenterpreneurship.25/februari/2013
@2013catatanpagi









Dalam perjalanan bisnis, setiap pengusaha pasti pernah berbuat kesalahan. Pebisnis yang punya tekad dan ambisi kuat pasti tidak akan terpuruk terlalu lama dalam setiap kesalahan yang dia buat. Bangkit dari kesalahan, itulah yang seharusnya dilakukan. Karenanya, untuk mengamankan bisnis Anda di masa mendatang, ada sejumlah hal yang harus dihindari agar kesalahan-kesalahan itu tidak terulang lagi.

Robert Jordan, penulis buku "How They Did It: Billion Dollar Insights from the Heart of America," telah mempelajari berbagai perilaku wirausahawan. Ia mencatat, ada lima kesalahan para pebisnis pemula. Berikut lima catatan kesalahan para wirausahawan dalam mengembangkan bisnis :

1. Takut untuk mengambil alih.
Beberapa orang saat pertama kali berbisnis menganggap hal tersebut sebagai bisnis sampingan. Saat berada di titik tertentu, Anda harus memutuskan untuk terjun penuh ke dalam bisnis. 

2. Mempekerjakan orang yang salah.
Mengembangkan bisnis bukan merupakan pekerjaan satu orang. Anda harus membentuk tim kerja yang solid, dengan manajemen yang solid pula. "Bahkan, seorang pendiri tunggal juga mencari mitra," katanya.

3. Tidak ingin menyerahkan kontrol.
Ada dua jenis kontrol, ekuitas dan operasional. Kadang, para pebisnis pemula terlalu semangat dalam mengembangkan bisnis, dan hal tersebut membuat mereka sulit untuk memberikan tanggung jawab ke orang lain untuk mengontrol.

"Akan ada suatu titik ketika Anda harus membiarkan orang-orang yang lebih baik dari Anda, untuk diserahi pekerjaan pada hal-hal tertentu," katanya.

4. Cepat puas diri.
Beberapa pebisnis pemula percaya bahwa mereka telah mencapai titik keberhasilan, titik aman, dan zona nyaman. Namun, orang yang memiliki jiwa wirausaha tidak akan melakukannya, dan terus berinovasi.

5. Gagal untuk melihat peluang baru.
Banyak pebisnis pemula meremehkan dan cenderung mengabaikan hal-hal yang menjadi peluang mereka, seperti memenuhi kebutuhan orang lain. Sedikit orang yang mengerti hal tersebut. Hanya orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha yang dapat melihat peluang tersebut dengan cara lain.
(bn/diolah dari berbagai sumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar