Cerita Lucu Jokowi Saat Upacara Bendera di Solo
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga
merupakan seorang pengusaha mebel dari Solo menuturkan kisah lucunya saat
menjadi pemimpin upacara pada pelantikan saat menjadi Walikota Solo, tujuh
tahun lalu. Ia menuturkan tujuh tahun lalu saat ia dilantik menjadi Walikota,
Jokowi langsung ditantang sebagai inspektur upacara. Sebagai orang yang tak
pernah duduk di birokrasi, Jokowi sempat tergagap-gagap menjalankan posisi
barunya sebagai walikota.
"Saya tujuh tahun lalu itu kecelakaan
menjadi Walikota. Saya 30 tahun bisnis kayu (furnitur), ekspor produk kayu,
lantai dan rumah kayu. Saya bukan dari politisi atau
birokrasi," katanya dalam diskusi santai bersama wartawan di Jakarta,
pekan lalu.
"Jumat dilantik, Sabtu-Minggu libur
dan Senin upacara. Lalu saya diinformasikan protokol saya jadi inspektur
upacara. Saya sudah lama nggak pernah upacara, apalagi jadi pemimpin,"
tambah Jokowi.
Upacara pun dimulai, dihadapan 3.500
peserta, Jokowi berhadapan dengan komandan upacara. Ia mengaku sempat 'gagap'
ketika menjadi inspektur upacara.
"Saya hormat, saya tidak turunkan
tangan karena belum ada perintah. Namun aneh sudah lama-lama, kok nggak
turun-turun. Lima menit lebih. Wah, ini ada yang keliru (keliru). Lalu saya
turunkan tangan, komandan upacara baru turun," jelasnya.
Kejadian lucu lainnya, yaitu ketika ia
tidak dianggap sebagai Walikota karena tubuhnya kalah tegap dengan ajudannya.
"Ajudannya menjadi masalah. Berat saya 53 kg, kelihatan kurus sekali.
Ternyata jadi Walikota nggak mudah. Apalagi jadi Gubernur?" katanya
tertawa.
"Karena ajudan tegap, dia disalami.
Selama tiga bulan. Saya nggak ada potongan jadi Walikota. Ya, ajudannya saya
ganti. Dan tujuh tahun ini selamat, saya sudah disalami," tegas Jokowi.
Selain itu, pada masa awal-awal menjadi
walikota, ia dianggap sakti oleh beberapa warga Solo. Banyak ibu-ibu datang ke rumah dinas Jokowi membawa anaknya, dan meminta
kesembuhan.
"Datang ibu-ibu 15 kali. Pak anak
saya dua hari anget (hangat). Ya bawa ke dokter," katanya kepada si ibu.
Si ibu beralasan, anaknya mengigau Jokowi.
"Saya saya doakan. Usap-usap. Sudah bu, sembuh. Dan saya dapat laporan,
anak sudah sembuh. Jadi lumayan sakti juga saya," imbuhnya. "Namun
paling berat, ada yang bawa orang kesurupan. Saya pegang es, setelah tangan
saya dingin saya usapkan, tiba-tiba sadar," pungkas Jokowi. (bn)
..............................................
Kisah :
Pak Guru Sudi. Pembuat dan Penjual Meubel:
Praktek Kerja bersama Siswa SMP Terbuka
Di Marawola
Kabupaten SIGI
Sulawesi Tengah
pustaka:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/kisah-entrepreneur.html?start=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar