Minggu, 09 Juni 2013

Kisah- Kisah Entrepreneur



Cerita Lucu Jokowi Saat Upacara Bendera di Solo


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga merupakan seorang pengusaha mebel dari Solo menuturkan kisah lucunya saat menjadi pemimpin upacara pada pelantikan saat menjadi Walikota Solo, tujuh tahun lalu. Ia menuturkan tujuh tahun lalu saat ia dilantik menjadi Walikota, Jokowi langsung ditantang sebagai inspektur upacara. Sebagai orang yang tak pernah duduk di birokrasi, Jokowi sempat tergagap-gagap menjalankan posisi barunya sebagai walikota.
"Saya tujuh tahun lalu itu kecelakaan menjadi Walikota. Saya 30 tahun bisnis kayu (furnitur), ekspor produk kayu, lantai dan rumah kayu. Saya bukan dari politisi atau birokrasi," katanya dalam diskusi santai bersama wartawan di Jakarta, pekan lalu.
"Jumat dilantik, Sabtu-Minggu libur dan Senin upacara. Lalu saya diinformasikan protokol saya jadi inspektur upacara. Saya sudah lama nggak pernah upacara, apalagi jadi pemimpin," tambah Jokowi.
Upacara pun dimulai, dihadapan 3.500 peserta, Jokowi berhadapan dengan komandan upacara. Ia mengaku sempat 'gagap' ketika menjadi inspektur upacara.
"Saya hormat, saya tidak turunkan tangan karena belum ada perintah. Namun aneh sudah lama-lama, kok nggak turun-turun. Lima menit lebih. Wah, ini ada yang keliru (keliru). Lalu saya turunkan tangan, komandan upacara baru turun," jelasnya.
Kejadian lucu lainnya, yaitu ketika ia tidak dianggap sebagai Walikota karena tubuhnya kalah tegap dengan ajudannya. "Ajudannya menjadi masalah. Berat saya 53 kg, kelihatan kurus sekali. Ternyata jadi Walikota nggak mudah. Apalagi jadi Gubernur?" katanya tertawa.
"Karena ajudan tegap, dia disalami. Selama tiga bulan. Saya nggak ada potongan jadi Walikota. Ya, ajudannya saya ganti. Dan tujuh tahun ini selamat, saya sudah disalami," tegas Jokowi.
Selain itu, pada masa awal-awal menjadi walikota, ia dianggap sakti oleh beberapa warga Solo. Banyak ibu-ibu datang ke rumah dinas Jokowi membawa anaknya, dan meminta kesembuhan.
"Datang ibu-ibu 15 kali. Pak anak saya dua hari anget (hangat). Ya bawa ke dokter," katanya kepada si ibu.
Si ibu beralasan, anaknya mengigau Jokowi. "Saya saya doakan. Usap-usap. Sudah bu, sembuh. Dan saya dapat laporan, anak sudah sembuh. Jadi lumayan sakti juga saya," imbuhnya. "Namun paling berat, ada yang bawa orang kesurupan. Saya pegang es, setelah tangan saya dingin saya usapkan, tiba-tiba sadar," pungkas Jokowi. (bn)
..............................................

Kisah :
Pak Guru Sudi.  Pembuat dan Penjual Meubel:
Praktek Kerja bersama Siswa SMP Terbuka
Di Marawola
Kabupaten SIGI
Sulawesi Tengah








pustaka:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/kisah-entrepreneur.html?start=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar