Sabtu, 06 Juli 2013

AL-Qur'an dan Terjemahanya. Edisi Ilmu Pengetahuan (3)

Ilmuwan Muslim Generasi Awal
Dunia Islam yg diterangi oleh cahaya Al-Qur'an pernah mencapai masa keemasan di bidang sains, teknologi dan  filsafat tepatnya di bawah Dinasti Abbasiyah yg berkuasa sekitar abad ke-8 sampai ke-15. Masa keemasan itu ditandai oleh berkembangnya tradisi intelektual dan kuatnya spirit pencarian serta pengembangan ilmu pengetahuan yg diawali dengan transiasi massif atas karya-karya tulis para filsuf Yunani kuno. Dalam rentang masa keemasan ini, lahir para ilmuwan besar dan masyhur, seperti  Al-Biruni (fisika, kedokteran), Jabir Ibn Hayyan (Kimia), Al-Khawarizmi (Matematika), Al-Kindi (Filsafat), Al-Razi (Kimia, Kedokteran), juga Al-Bitruji (Astronomi). Selai itu, juga ada Ibnu Haitsam (Teknik, Optik), Ibnu Sina (Kedokteran), Ibnu Rusyd (Filsafat), dan Ibnu Khaldun (Sejarah Sosiologi).

Nama-nama tersebut merupakan nama-nama besar yg telah sangat dikenal sejak lama. Sejarah ilmu pengetahuan terus menguaknama-nama sarjana muslim pada masa keemasan peradaban Islam. Abu Al-Wafa Al-Buzjani yg mempunyai nama lengkap Abu Al-Wafa Muhammad ibn Muhammad ibn Yahya ibn Ismail ibn Abbas Al- Buzjani  (I, 940 M) adalah pencetus rumus sinus, kosinus, sekan, kosekan,. Sebelum Ibn Haitsam, Dunia Islam telah memiliki ahli ooptik pencetus hukum-pembiasan cahaya, yaitu Ibn Sah atau Abu Saad Ala-Ibn Sahl (I, 940 M, w. 1000 M), Al-Dinawari yg mempunyai nama lengkap Abu Hanifa Ahmad Ibn Dawud Dinawari, lahir pada 828 M di kota Dinawari, menulis Kitab Al-Nabat (Buku tumbuh-tumbuhan) yg membahas 673 jenis tanaman, tahap demi tahap sejak tumbuh hhingga mati.

Ilmuwan muslim tidak hanya memelopori bidang sains dan kedokteran, tetapi juga bidang teknik atau rekayasa Abbas Qasim ibn Firnas atau  Ibn Firnas saja adalah sarjana pertama yg membuat percobaan penerbangan. Pada tahun 825, Ibn  Firnas menggunakan satu set sayap dari kain yg dibentangkan dengan kayu melompat dari menara Masjid Agung Cardova. Percobaanya terus diperbaiki dan ia berhasil terbang secara terkendali.

Syaikh Rais Al-Zaman Abu Al-'Izz ibn Ismail ibn Al-Razzaz Al-Jazari adalah pertama yang mengembangkan robotika pada abad ke-13. Robot pertama Al-Jazari berbentuk perahu dan diapungkan di danau dengan ditumpangi empat robot pemain musik.

Para sarjana muslim tersebut yang menjadi jembataan dan perantara bagi kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern saat ini. Dari Dunia Islamiah, ilmu pengetahuan mengalami transmisi, diseminasi, dan proliferansi ke dunia barat yang mendorong munculnya zaman pencerahan (renaisans) di Eropa. Melalui Dunia Islam, Barat mendapat akses untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Singkat kata, tanpa peran sarjana muslim klasik, tidak mungkin disaksikan telepon, mesin faks, televisi, mobil, komputer, pesawat yang mampu mengangkat jemah haji dengan cepat, maupun pesawat ulang-alik Challenger atau Soyuz.
.........

Pustaka:
Sofyan Abdul Rosyid (2011).Al-Qur'an dan Terjemahanya. Edisi Ilmu Pengetahuan PT Mizan Publishing House. Bandung 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar