Minggu, 23 Desember 2012

Batok Kelapa Mencapai Dunia





Siapa yang tidak kenal buah kelapa, kelapa merupakan buah yang segar dan berguna untuk membantu cairan dalam tubuh. Pohon kelapa juga mempunyai banyak manfaat dari batang sampai buahnya. Negara Indonesia merupakan negara subur, sehingga pohon kelapa tumbuh begitu banyak dimana-mana. Kelapa tidak hanya digunakan sebagai makanan, tetapi dapat digunakan untuk kerajinan. Banyak masyarakat yang memanfaatkan kelapa sebagai bahan untuk membuat kerajinan, salah satunya adalah sebuah home industri yang berasal dari desa Bangun Jiwo,Sewon, Kasihan, Bantul Yogyakarta. Jika dilihat dari luar usaha ini hanya dipenuhi dengan setumpuk batok kelapa dan kayu, yang mungkin orang mengira hanya sebagai limbah. Tetapi tidak dapat disangkat bahwa usaha ini sudah sampai ke luar negeri. Usaha ini memanfaatkan limbah baik dari masyarakat, pabrik maupun pasar. Usaha ini digagas oleh seorang perantau dari Medan yang bernama lengkap Bapak Rasyid Ridho Parlindungan atau sering disebut dengan nama “Bang Ucok”. Bang Ucok merintis usaha ini sejak tahun 1997, saat dia masih mencari-cari pekerjaan di Yogyakarta.
Berawal dari perhatiannya terhadap limbah-limbah kelapa, kemudian Bang Ucok mencoba memanfaatkan batok kelapa tersebut yang ada disekitar rumahnya. Pada awalnya Bang Ucok membuat kerajinan dari batok kelapa dan kayu, yang hanya dijajalkan di sebuah kios dipinggir jalan. Kemudian pada suatu hari ada seorang wisatawan asing yang berasal dari Spanyol yang sedang berwisata ke Jogja, kemudian secara tidak sengaja turis itu melihat usaha tersebut dan menghampiri Bang Ucok, melihat kerajinan yang begitu unik, wisatawan tersebut tertarik untuk membelinya dan berniat untuk menjualnya kembali di negara asalnya. Sejak saat itu pesanan semakin banyak dan usaha Bang Ucok sedikit demi sedikit diekspor ke luar negeri. 







Home industri ini sebenarnya hanya untuk bagian produksi saja, untuk bagian ekspor Kota Kediri adalah tempat untuk penampungan kerajinan ini sebelum dikirim ke luar negeri. Jadi proses ekspor usaha ini dimulai dari proses produksi di Bantul kemudian di angkut ke Kediri, dan dikirim dengan truk kontainer lewat jalur laut sehingga sampailah ke Spanyol. Bukan hanya Spanyol Negara Australia juga pernah menjadi tujuan dari kerajinan ini. Sungguh tidak dapat disangka bahwa kerajinan tersebut dapat sampai keluar negeri. Jika ke luar negeri juga bisa, jelas ke kota-kota yang ada di Indonesia juga pasti sampai. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Kediri, Surabaya, dan ke luar pulau yaitu Sumatera menjadi tujuan dari usaha ini.











Kerajinan ini secara umum terbuat dari batok kelapa atau tempurung kelapa, bambu, kayu dan batang pohon yang sudah menjadi limbah. Bang Ucok sengaja memanfaatkan limbah darimana pun untuk dijadikan bahan untuk kerajinannya. Disamping membuat kerajinan, usaha ini juga ikut membantu menjaga lingkungan. Batok kelapa tersebut dibuat dengan berbagai bentuk seperti, bingkai foto, peralatan rumah tangga, asbak rokok, hiasan berbentuk bola, dan bisa ditempel di meja ataupun dinding. Selain itu ada beberapa kerajinan yang terbuat dari kayu seperti kursi, meja. Tidak terfikirkan sebelumnya bahwa dari sebuah batok kelapa akan menghasilkan kerajinan yang luar biasa. Bang Ucok mendapatkan ide dari mana saja, apa pun yang ide tersebut lalu dibuat, seiring waktu berjalan, idenya tersebut semakin unik dan menjadi inspirasi untuk membuat kerajinan, dia terus berinovasi untuk membuat kerajinan-kerajinan dalam bentuk lainnya.
 Bang Ucok menggunakan jasa karyawannya dari masyarakat sekitar yang ingin bekerja. Sehingga untuk mengatur kinerja karyawannya, tidak akan susah. Bang Ucok sebagai pemilik juga merasa senang karena dengan usaha tersebut dapat menghidupi karyawannya. Rasa kekeluargaan dan keterbukaan dalam usaha menjadikan karyawan menikmati usaha ini. Usaha ini patut mendapat perhatian dari pemerintah, karena dengan begitu masyarakat akan terbantu secara ekonomi dan membantu menigkatkan kesejahteraan masyarakat.

sumber:
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/12/22/batok-kelapa-mencapai-dunia-513006.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar